Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ridho Rahmat Santoso

Peran Safety Talk Guna Membangun Budaya Keselamatan Kerja

Eduaksi | 2025-01-11 21:33:48

Setiap orang dimanapun berada , siapapun dia bisa saja mengalami suatu kecelakaan. Terlebih lagi bila sedang melakukan suatu aktifitas atau berada dalam lingkungan orang yang sedang bekerja. Tercatat data dari Kementrian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bahwa kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 162.327 kasus dari bulan Janurai hingga Mei 2024 lalu, mulai dari kecelakaan kerja ringan hingga fatal. Dari berbagai upaya perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, Safety Talk atau pembicaraan singkat tentang keselamatan kerja memainkan peranan penting dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pekerja tentang risiko yang ada di lingkungan kerja.

Safety Talk penting untuk diterapkan guna menciptakan lingkungan kerja yang aman. Hal ini juga dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang menegaskan pentingnya perlindungan keselamatan bagi tenaga kerja.

Safety Talk merupakan budaya keselamatan kerja yang efektif, dikarenakan para pekerja dapat berpartisipasi aktif untuk berbagi pengalaman, masalah yang dialami, dan saran guna memperbaiki prosedur keselamatan kerja. Dalam pelaksanaannya, Safety Talk harus dilakukan secara terstruktur dan tecencana. Topik yang disampaikan haruslah relevan, jelas, interaktif, dan mudah dipahami seluruh karyawan. Pemateri Safety Talk biasanya adalah supervisor atau penanggung jawab keselamatan kerja yang memiliki pengetahuan dan berpengalaman dalam bidangnya.

Bapak Syahrul selaku supervisor kontruksi di Universitas Airlangga

Salah satu kunci keberhasilan dari Safety Talk adalah partisipasi aktif dari seluruh karyawan. Apabila setiap karyawan dapat berpartisipasi untuk berbagi pengalaman, bertanya, atau pun memberikan masukan, Safety Talk dapat meningkatkan kesadaran dan komitmet terhadap keselamatan kerja di lingkungan kerja. Selain itu, partisipasi dari seluruh pihak juga dapat menjadi sarana guna untuk memperbarui prosedur kerja, alat pelindung diri, atau perubahan terkait kebijakan keselamatan kerja.

Kesimpulannya, Safety Talk merupakan langkah penting dalam penerapan budaya keselamatan kerja. Melalui partisipasi aktif seluruh pihak, Safety Talk dapat menjadi sarana untuk membangun budaya keselamatan kerja sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image