Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Kunci Hidup Bahagia: Keikhlasan kepada Allah dan Kebaikan kepada Makhluk

Agama | 2025-01-10 15:51:14
sumber foto: freepik.com

Dalam kehidupan seorang muslim, keikhlasan kepada Allah dan kebaikan kepada makhluk adalah dua prinsip utama yang menjadi landasan kebahagiaan. Hal ini banyak disampaikan dalam Al-Qur’an dan diperkuat oleh para ulama, salah satunya adalah Asy-Syaikh As-Sa'di rahimahullah. Beliau menekankan pentingnya dua hal ini sebagai kunci kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba di dunia maupun akhirat.

Shalat dan Zakat: Dua Amalan Utama yang Saling Melengkapi

Asy-Syaikh As-Sa'di menyatakan, “Sering kali Allah menggabungkan antara shalat dan zakat dalam Al-Qur'an, karena sesungguhnya shalat mengandung keikhlasan kepada Allah, sedangkan zakat dan infak mengandung kebaikan kepada hamba-hamba-Nya.”

Asy-Syaikh As-Sa'di rahimahullãh berkata,

وكثيراً ما يجمع تعالى بين الصلاة والزكاة في القرآن، لأن الصلاة متضمنة للإخلاص للمعبود، والزكاة والنفقة متضمنة للإحسان على عبيده، فعنوان سعادة العبد إخلاصه للمعبود، وسعيه في نفع الخلق، كما أن عنوان شقاوة العبد عدم هذين الأمرين منه، فلا إخلاص ولا إحسان

"Sering kali Allah menggabungkan antara shalat dan zakat dalam Al-Qur'an, karena sesungguhnya shalat mengandung keikhlasan kepada Allah, Sedangkan zakat dan infak mengandung kebaikan kepada hamba-hamba-Nya.

Maka,ciri kebahagiaan seorang hamba adalah keikhlasannya kepada Allah dan usahanya dalam memberikan manfaat kepada makhluk.

Sebaliknya, ciri kesengsaraan seorang hamba adalah ketiadaan dua hal tersebut darinya :

tidak ada keikhlasan dan tidak ada kebaikan." (Istinbãt Syaikh As-Sa'di min Al-Qur'an, hal. 135)

Shalat adalah bentuk ibadah yang murni ditujukan kepada Allah SWT. Melalui shalat, seorang hamba menunjukkan kepatuhan, kerendahan hati, dan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

Di sisi lain, zakat dan infak mencerminkan kebaikan kepada sesama. Dengan zakat, seorang muslim berbagi rezeki kepada mereka yang membutuhkan, memenuhi hak orang lain atas harta yang dimilikinya, dan menanamkan rasa solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat.

Kebahagiaan Berasal dari Keikhlasan dan Kebaikan

Lebih lanjut, Asy-Syaikh As-Sa'di menjelaskan, “Ciri kebahagiaan seorang hamba adalah keikhlasannya kepada Allah dan usahanya dalam memberikan manfaat kepada makhluk.” Keikhlasan kepada Allah berarti menjalankan semua ibadah dan amal perbuatan dengan niat hanya untuk mencari ridha-Nya, bukan demi pujian atau kepentingan duniawi. Sedangkan memberikan manfaat kepada makhluk dapat berupa berbagai bentuk kebaikan, seperti membantu mereka yang kesulitan, mendukung sesama muslim, dan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.

Sebaliknya, kesengsaraan seorang hamba muncul dari ketiadaan dua hal ini: tidak adanya keikhlasan kepada Allah dan tidak adanya kebaikan kepada makhluk. Dalam kondisi ini, seseorang hanya akan terjebak dalam kesombongan, ketamakan, dan keterasingan dari rahmat Allah.

Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa keikhlasan dalam beribadah kepada Allah dan kebaikan kepada makhluk adalah dua pilar utama kebahagiaan. Seorang muslim yang ingin meraih kebahagiaan sejati hendaknya menjaga kedua aspek ini dalam hidupnya. Sebagai mana firman Allah SWT yang menggabungkan shalat dan zakat, mari kita jadikan keduanya sebagai amalan utama untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan manfaat kepada sesama. Wallahu a'lam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image