Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jihan Khafidhotul Ilmiyah

Ahli Gizi Berperan Penting dalam Penyembuhan Pasien di Rumah Sakit

Eduaksi | 2025-01-09 15:11:38

Ahli gizi adalah seorang tenaga kesehatan yang memberikan nasihat, memberi panduan kesehatan tentang gizi, dan memiliki kemampuan untuk menganalisis serta merencanakan asupan makanan yang bergizi untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan individu atau kelompok. Ahli gizi berperan dalam merancang pola makan yang sesuai dengan kondisi pasien, mempercepat proses pemulihan, serta mencegah komplikasi yang dapat timbul selama perawatan.

Ahli gizi juga memiliki peran penting dalam proses penyembuhan pasien di rumah sakit. Seperti yang kita tahu bahwa di rumah sakit, terdapat banyak pasien dengan penyakit yang berbeda-beda. Sebagai ahli gizi tentu akan memberi pelayanan yang terbaik untuk kesembuhan pasien. Ahli gizi juga berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain untuk menunjang pemulihan pasien. Ada berbagai hal yang harus dilakukan ahli gizi agar perannya sebagai tenaga kesehatan yang membantu proses penyembuhan pasien dapat tercapai, yaitu sebagai berikut :

1. Penilaian Status Gizi Pasien

Tenaga ahli gizi bertanggung jawab untuk melakukan penilaian terhadap status gizi pasien. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan gizi pasien dan mengidentifikasi adanya masalah gizi pada tubuh pasien. Penilaian status gizi dimulai dengan pengumpulan data lengkap mengenai kondisi medis pasien, riwayat kesehatan, serta kebiasaan makan.

2. Merancang Diet Pasien

Setelah ahli gizi melakukan penilaian terhadap status gizi pasien, langkah selanjutnya adalah merancang diet untuk pasien sesuai dengan kondisi dan tujuan yang diinginkan. Berdasarkan penilaian status gizi pasien, dapat ditentukan tujuan diet yang spesifik seperti mengelola penyakit tertentu. Misalnya seperti, pasien yang menderita penyakit diabetes perlu membatasi asupan karbohidrat, mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh/kolestrol, membatasi konsumsi gula dan mengatur kadar gula darah tetap normal.

3. Pengawasan Asupan Makanan

Ahli gizi bertugas memantau pasien untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan asupan gizi yang optimal sesuai kebutuhan tubuh yang diperlukan. Pengawasan asupan makanan ini bertujuan untuk mencegah kekurangan atau kelebihan gizi yang dapat memengaruhi kesehatan dan proses pemulihan pasien. Ahli gizi dapat menyesuaikan jumlah kalori sesuai kebutuhan pasien, serta ahli gizi juga memantau asupan cairan pasien agar pasien tidak mengalami dehidrasi.

4. Tindak Lanjut dan Evaluasi

Ahli gizi melakukan tindak lanjut dan evaluasi secara berkelanjutan terhadap status gizi pasien selama masa perawatan serta penyesuaian diet dan intervensi gizi yang diperlukan berdasarkan perkembangan kondisi pasien. Tindak lanjut yang dilakukan bertujuan untuk memantau perkembangan status gizi pasien. Ahli gizi bertugas untuk mengevaluasi apakah intervensi gizi yang diberikan memberikan dampak yang positif terhadap kondisi pasien.

5. Kolaborasi dengan Tim Kesehatan

Tenaga ahli gizi juga akan bekerja sama dengan profesional kesehatan yang lainnya seperti dokter, perawat, fisioterapis dan yang lain sebagainya untuk memastikan bahwa pengawasan asupan makanan dilakukan secara menyeluruh. Kolaborasi dengan tim kesehatan memberikan efek yang besar terhadap kondisi pasien, sehingga pasien dapat mencapai pemulihan yang optimal.

6. Edukasi Kepada Pasien dan Keluarga

Tenaga ahli gizi juga berkewajiban untuk menyampaikan edukasi terkait status gizi kepada pasien dan keluarga. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasien dan keluarga memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat terkait pola makan dan gaya hidup pasien. Ahli gizi akan memberikan informasi tentang pola makan sehat dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image