Nasib Destinasi Goa Lowo di Trenggalek Jawa Timur, Semakin Sepi Pengunjung
Wisata | 2025-01-08 21:21:31Goa Lowo atau yang diartikan gua kelelawar berlokasi di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu wisata alam dengan keindahan dan keunikan yang memukau. Gua Lowo adalah gua terpanjang di Asia Tenggara dengan total panjang keseluruhan kurang lebih sepanjang 2 kilometer (Alana dan Putro, 2020). Pemandangan dalam gua dihiasi oleh stalagtit yang menggantung dan stalagmit berukuran cukup besar, yang hadir dalam jumlah yang melimpah. Pengunjung juga dapat melihat kelelawar dalam jumlah banyak yang bergantungan pada stalagtit. Dahulu, wisata ini menjadi andalan yang ramai dikunjungi oleh pengunjung dari masyarakat lokal maupun mancanegara. Namun, saat ini antusias pengunjung semakin turun dan semakin sepi pada hari biasa bahkan pada akhir pekan. Berdasarkan keterangan dari penjaga, jumlah wisatawan menurun drastis hingga tidak mencapai 50 orang. Hal ini membuat situasi Goa Lowo yang cukup memprihatinkan.
Sebagai salah satu objek wisata alam yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri, penurunan jumlah pengunjung ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya promosi, infrastruktur yang belum memadai, atau perubahan tren wisata. Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Trenggalek menyatakan jika penurunan pengunjung ini diakibatkan karena pengunjung mulai bosan dengan destinasi Goa Lowo yang monoton. Sedangkan menurut wisata yang sudah pernah berkunjung, kondisi dalam goa yang kotor dan bau diakibatkan oleh kotoran kelelawar. Selain itu, hal ini terjadi karena pembangunan jalur lintas selatan (JLS) Tulungagung-Trenggalek yang mengakibatkan pengunjung memilih jalur tersebut sehingga mengabaikan Gua Lowo dan tidak dilewati. Pengunjung lebih memilih melintasi JLS dengan kondisi jalan yang bagus.
Wisatawan modern juga menjadi pengaruh destinasi ini menjadi sepi karena cenderung mencari pengalaman yang lebih beragam. Jika hanya mengandalkan keindahan stalagtit dan stalagmit, mungkin tidak cukup menarik minat pengunjung, terutama generasi muda. Goa Lowo yang sepi pengunjung bisa menjadi masalah yang cukup serius, terutama jika destinasi tersebut memiliki potensi besar namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan untuk mengembalikan situasi goa untuk menarik antusias pengunjung. Permasalahan lainnya yaitu aksebilitas yang terbatas. Meskipun akses jalan sudah diperbaiki, namun medan menuju lokasi goa yang terdapat tanjakan dan turunan mungkin menjadi kendala bagi sebagian pengunjung, terutama yang membawa anak kecil atau lansia.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi Goa Lowo yang sepi pengunjung diantaranya dengan promosi digital dan media sosial. Meningkatkan kehadiran Goa Lowo di media sosial dan platform digital bisa menarik lebih banyak wisatawan, terutama generasi muda yang sangat aktif di dunia digital. Membuat konten menarik seperti video perjalanan, cerita sejarah, dan keunikan Goa Lowo dapat meningkatkan minat. Selain itu, dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan seperti menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar gua penting untuk mempertahankan daya tarik wisata jangka panjang. Pengelolaan yang baik juga bisa menarik wisatawan yang peduli dengan ekowisata. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, diharapkan Goa Lowo dapat kembali menjadi destinasi wisata yang menarik bagi berbagai kalangan. Berbagai upaya dilakukan untuk mencari solusi agar aset wisata alam tersebut dapat kembali bangkit dan menjadi favorit masyarakat.
Sedangkan solusi yang direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek yaitu akan mengubah Gua Lowo menjadi wisata dengan mengdepankan edukasi untuk menarik pengunjung terutama siswa dan mahasiswa. Selain itu, dilakukan evaluasi oleh dinas pariwisata pada tempat bermain dan mempertimbangkan pembuatan bumi perkemahan untuk menarik pengunjung. Permasalahan ini diatasi dengan upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, pengelola wisata, dan masyarakat setempat. Promosi yang lebih agresif melalui media sosial dan platform digital lainnya bisa membantu mengenalkan Goa Lowo kepada wisatawan yang lebih luas. Selain itu perlu dilakukan peningkatan fasilitas, aksesibilitas, dan diversifikasi atraksi di sekitar kawasan Goa Lowo juga dapat menarik minat lebih banyak pengunjung. Keterlibatan komunitas lokal dalam pengelolaan dan promosi wisata juga penting, karena bisa memberikan sentuhan khas yang membuat pengalaman wisata lebih otentik dan menarik. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Goa Lowo bisa kembali menjadi destinasi wisata yang diminati, tidak hanya oleh wisatawan lokal, tetapi juga oleh turis dari berbagai daerah.
Sumber Referensi:
Alana, P. R., & Putro, T. A. (2020). Pengaruh Fasilitas dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wisatawan pada Goa Lowo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (Penataran), 5(2), 180-194.
Rachmadian, R. H., Khairunisa, T., & Purwanto, P. (2023). Asesmen Potensi Geopark untuk Pengembangan Geotourism Berbasis Edukasi pada Goa Lowo Trenggalek. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 3(2), 141-153.
Penulis
Rosidah Tria Riasti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.