
Kuota Mahasiswa Kedokteran Ditambah, Indonesia Masih Kekurangan Dokter
Hospitality | 2025-01-08 06:46:48
Jumlah dokter di Indonesia masih belum memenuhi standar kecukupan yang ditetapkan oleh WHO (World Health Organization). Berdasarkan WHO, standar jumlah dokter yang ditetapkan ialah 1:1000 penduduk. Pada artinya, setiap 1000 penduduk harus memiliki minimal satu dokter. Pada tahun 2022, jumlah dokter aktif di Indonesia hanya berjumlah 140 ribu, sedangkan jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 270 juta. Jumlah
Berdasarkan permasalahan tersebut, pemerintah melakukan tranformasi SDM kesehatan, salah satunya adalah penambahan kuota mahasiswa kedokteran. Menurut Dinas Kesehatan DI Yogyakarta tahun 2023, kuota dokter umum di Indonesia bertambah sebanyak 18,7%, sedangkan dokter spesialis sebanyak 22,3%.
Meskipun kuota mahasiswa kedokteran ditambah, permasalahan transformasi SDM kesehatan masih belum selesai. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah terpencil, masih kekurangan dokter. Menurut Ulya & Santosa tahun 2023 dalam artikel kompas berjudul “Kemenkes Ungkap 30 Provinsi Di Indonesia Masih Kekurangan Dokter Spesialis”, terdapat tiga provinsi dengan presentase puskesmas tanpa dokter tertinggi. Ketiga provinsi tersebut ialah Papua (48,18%), Papua Barat (42,07%), dan Maluku (23,45%). Sementara itu, terdapat lima provinsi yang sama sekali tidak terdapat puskesmas tanpa dokter, seperti DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Jawa Tengah, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Permasalahan tersebut dapat terjadi karena minat dokter untuk bekerja di daerah terpencil kurang. Hal ini terjadi karena permasalahan fasilitas dan alat-alat kesehatan kurang memadai, jaminan kesejahteraan dan keamanan dokter di daerah terpencil kurang, serta permasalahan aspek sosial seperti keluarga.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah perlu untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas kesehatan di daerah-daerah terpencil agar dokter dapat melaksanakan praktik dengan baik. Berikutnya, pemerintah juga perlu untuk menjamin keamanan, kesejahteraan, serta tunjangan hidup sehari-hari dokter yang bekerja di sana. Terakhir, pemerintah dapat menyekolahkan putra daerah terpencil tersebut yang ingin untuk kembali ke daerah asalnya setelah lulus dan menjadi dokter. Dengan begitu, daerah-daerah terpencil tersebut dapat memiliki jumlah dokter dan fasilitas kesehatan yang layak.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook