Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sheva Andriyanto

Kenakalan Remaja di Masa SMA: Sebuah Tinjauan Antropologis

Eduaksi | 2025-01-06 18:36:29
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-palembang/baca-artikel/16018/MENGATASI-KENAKALAN-REMAJA-ZAMAN-SEKARANG.html

Lingkungan pergaulan sering menjadi katalisator utama kenakalan remaja. Teman sebaya dapat memberikan tekanan untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai norma demi mendapatkan pengakuan dalam kelompok. Penelitian oleh Nugroho (2018) mengungkapkan bahwa 70% remaja yang terlibat dalam kenakalan mengaku terpengaruh oleh teman sebayanya.

Masa SMA adalah periode transisi yang sangat penting dalam kehidupan seorang individu, di mana remaja mulai mencari jati diri, membangun relasi sosial yang kompleks, dan menghadapi berbagai tantangan emosi. Namun, tidak jarang periode ini diwarnai oleh perilaku menyimpang yang sering disebut sebagai kenakalan remaja. Kenakalan ini meliputi berbagai tindakan seperti membolos, merokok, tawuran, hingga penyalahgunaan obat terlarang. Artikel ini bertujuan untuk meninjau fenomena ini dari perspektif antropologis, menggunakan referensi dari berbagai jurnal ilmiah.

Kenakalan Remaja: Sebuah Definisi

Kenakalan remaja dapat didefinisikan sebagai perilaku yang melanggar norma sosial, moral, maupun hukum yang dilakukan oleh individu yang berada dalam rentang usia remaja. Menurut Santrock (2019), perilaku ini sering kali muncul sebagai ekspresi dari konflik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh remaja.

Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

1. Faktor Keluarga

Keluarga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku remaja. Kurangnya perhatian orang tua, pola asuh yang otoriter, atau konflik dalam rumah tangga sering menjadi pemicu utama kenakalan. Studi oleh Sari dan Wijaya (2020) menunjukkan bahwa remaja yang berasal dari keluarga disfungsional memiliki kecenderungan lebih besar untuk terlibat dalam perilaku menyimpang.

2. Pengaruh Teman Sebaya

3. Media dan Teknologi

Akses terhadap media yang tidak terkontrol juga menjadi salah satu penyebab utama kenakalan. Konten yang mengandung kekerasan atau perilaku amoral dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak remaja. Menurut studi oleh Pratama dan Setiawan (2021), remaja yang terpapar konten negatif di media sosial lebih rentan untuk melakukan perilaku menyimpang.

Dampak Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja tidak hanya merugikan individu, tetapi juga komunitas tempat mereka tinggal. Dampak negatifnya meliputi:

- Kerugian Akademis: Tingginya tingkat absensi dan penurunan prestasi belajar.

- Konflik Sosial: Tawuran dan tindakan kriminal dapat menciptakan ketidakstabilan di lingkungan masyarakat.

- Masalah Psikologis: Remaja yang terlibat dalam kenakalan sering mengalami gangguan mental seperti depresi atau kecemasan (Putri & Andini, 2020).

Solusi untuk Mengatasi Kenakalan Remaja

1. Pendidikan Karakter

Sekolah dapat menjadi tempat strategis untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada siswa. Kurikulum yang berbasis pendidikan karakter dapat membantu remaja memahami dampak buruk kenakalan.

2. Pendekatan Komunitas

Membentuk kelompok diskusi atau komunitas yang mendukung pengembangan diri remaja dapat menjadi solusi efektif. Studi oleh Handoko (2019) menunjukkan bahwa remaja yang terlibat dalam kegiatan positif seperti olahraga atau seni cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk melakukan kenakalan.

3. Keterlibatan Orang Tua

Orang tua harus berperan aktif dalam kehidupan anak remajanya. Diskusi terbuka dan pendekatan yang penuh kasih sayang dapat membantu mencegah remaja terjerumus dalam perilaku menyimpang.

Kesimpulan

Kenakalan remaja adalah fenomena yang kompleks dengan berbagai faktor penyebab. Pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor tersebut, serta penerapan solusi yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat, menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini. Dengan demikian, masa SMA dapat menjadi periode yang penuh potensi positif, bukan sekadar kenakalan.

Referensi

- Handoko, R. (2019). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Perilaku Remaja. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 14(2), 120-130.

- Nugroho, A. (2018). Peran Teman Sebaya dalam Pembentukan Perilaku Remaja. Jurnal Psikologi Remaja, 7(1), 45-53.

- Pratama, D., & Setiawan, H. (2021). Dampak Media Sosial terhadap Kenakalan Remaja. Jurnal Teknologi dan Informasi, 19(3), 210-220.

- Putri, M., & Andini, L. (2020). Dampak Psikologis pada Remaja yang Terlibat Kenakalan. Jurnal Psikologi Klinis, 11(1), 56-65.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image