Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ilham Aditya Ramli

Yuk Belajar lebih dalam tentang, Apa Itu HIV?

Edukasi | 2025-01-02 18:30:02

Apa Itu HIV?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 atau sel T, yang merupakan bagian penting dalam melawan infeksi. Jika tidak diobati, HIV dapat menyebabkan penurunan jumlah sel CD4 yang signifikan, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit. Tahap akhir dari infeksi HIV dikenal sebagai AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah dan tidak mampu melawan infeksi yang biasanya dapat ditangani oleh tubuh yang sehat.

Bagaimana HIV Menyebar?

HIV menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu dari seseorang yang terinfeksi, seperti:

1. Darah yang melalui transfusi darah yang terkontaminasi atau penggunaan jarum suntik bersama.

2. Sperma dan Cairan Vagina dapat menularkan terjadi melalui hubungan seksual tanpa perlindungan.

3. Air Susu Ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus ke bayinya melalui menyusui.

4. Cairan Praejakulasi dan Cairan Rektal: Melalui hubungan seksual tertentu.

HIV tidak menyebar melalui kontak biasa seperti berjabat tangan, pelukan, atau berbagi alat makan.

Gejala HIV

Gejala HIV bervariasi tergantung pada tahap infeksi:

1. Tahap Awal (Infeksi Akut): Biasanya terjadi 2-4 minggu setelah terpapar. Gejala meliputi demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, dan kelelahan.

2. Tahap Laten (Tanpa Gejala): HIV dapat tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun, meskipun virus tetap aktif dan merusak sistem kekebalan tubuh.

3. Tahap AIDS: Pada tahap ini, individu akan mengalami infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis, pneumonia, dan kanker tertentu.

Pencegahan HIV

1. Gunakan Kondom pada saat berhubungan seksual, gunakan kondom untuk mengurangi risiko penularan.

2. Tidak Berbagi Jarum untuk menghindari berbagi jarum suntik atau alat tajam lainnya.

3. Tes dan Konseling HIV secara rutin melakukan tes HIV dan konseling untuk deteksi dini.

4. Obat Pencegahan (PrEP dan PEP) PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) dan PEP (Post-Exposure Prophylaxis) dapat digunakan untuk mencegah infeksi HIV.

5. Pencegahan Ibu ke Anak terhadap Ibu hamil yang terinfeksi HIV sebaiknya menjalani pengobatan untuk mencegah penularan ke bayi.

Pengobatan HIV

HIV belum dapat disembuhkan, tetapi dengan pengobatan antiretroviral (ARV), virus dapat dikontrol sehingga jumlah virus dalam tubuh menjadi sangat rendah (tidak terdeteksi). Hal ini memungkinkan penderita HIV untuk hidup sehat dan mencegah penularan kepada orang lain.

Stigma dan Kesadaran

HIV masih sering disertai stigma dan diskriminasi di masyarakat. Edukasi yang tepat tentang HIV sangat penting untuk mengurangi stigma ini, sehingga mereka yang terinfeksi mendapatkan dukungan dan akses ke pengobatan yang diperlukan.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang HIV, kita dapat membantu mencegah penyebaran virus ini, mendukung mereka yang terinfeksi, dan bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sadar kesehatan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image