Ketika Tutorial YouTube Menggantikan Keahlian Medis
Hospitality | 2024-12-29 14:17:35Praktik medis tanpa lisensi telah menjadi isu global yang memprihatinkan. Kasus kematian tragis Krishna Kumar, seorang remaja berusia 15 tahun di Bihar, India, adalah salah satu contohnya. Krishna kehilangan nyawanya akibat prosedur bedah oleh dokter gadungan yang hanya mengandalkan tutorial YouTube. Kasus ini menjadi peringatan keras terhadap lemahnya regulasi medis di India, terutama di daerah pedesaan.
Kronologi Kejadian
Krishna awalnya dirawat di Rumah Sakit Ganpati setelah mengalami muntah-muntah. Sayangnya, ia ditangani oleh Ajit Kumar Puri, seorang dokter gadungan yang tidak memiliki kualifikasi medis. Puri mengklaim bahwa Krishna membutuhkan operasi pengangkatan batu empedu. Meski keluarga sempat ragu, mereka akhirnya menyetujui tindakan tersebut karena tekanan keadaan. Operasi dilakukan dengan metode tidak lazim, hanya bermodal tutorial dari YouTube.
Alih-alih membaik, kondisi Krishna memburuk drastis. Ia dirujuk ke rumah sakit lain, tetapi nyawanya tak tertolong. Tragedi ini memicu kemarahan masyarakat dan membuka luka besar dalam sistem kesehatan India, terutama di wilayah pedesaan.
Faktor Penyebab
Beberapa faktor utama yang menyebabkan praktik medis ilegal di India adalah:
1. Keterbatasan akses layanan kesehatan di wilayah pedesaan.
2. Biaya pengobatan yang tinggi di fasilitas kesehatan resmi, yang mendorong masyarakat mencari alternatif murah.
3. Kurangnya edukasi masyarakat tentang risiko menggunakan layanan medis dari tenaga tanpa lisensi.
4. Lemahnya regulasi dan pengawasan terhadap praktik medis di tingkat lokal.
Dampak yang Diakibatkan
Tindakan medis ilegal tidak hanya membahayakan nyawa pasien tetapi juga menciptakan trauma psikologis dan merusak kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan. Kegagalan dalam menjalankan etika kedokteran, seperti informed consent, menambah kompleksitas masalah ini.
Upaya Pencegahan
Untuk mencegah kasus serupa, beberapa langkah strategis perlu dilakukan:
1. Penegakan hukum yang ketat, dengan sanksi tegas bagi pelaku praktik medis ilegal.
2. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui kampanye edukasi dan program berbasis komunitas.
3. Optimalisasi kerangka hukum dengan pengawasan berbasis teknologi.
4. Reformasi pendidikan kedokteran, termasuk penekanan pada etika dan hukum medis dalam kurikulum.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.