SNBP dan SNBT 2025 : Realistis atau Idealis?
Eduaksi | 2024-12-20 18:24:12SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dan SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) merupakan dua jalur penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan secara serentak di seluruh SMA sederajat di Indonesia. Dua jalur ini merupakan jalur nasional yang diatur langsung di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan satu-satunya jalur yang diberikan subsidi. Jika diterima di jalur ini, kamu tidak perlu membayar uang pangkal atau uang gedung yang berjumlah puluhan juta itu. Bahkan, uang semester kuliahmu juga berkesempatan mendapatkan jumlah yang kecil jika melalui jalur nasional ini.
SNBP, atau yang sejak dulu populer dengan sebutan “jalur undangan”, merupakan salah satu jalur paling dinanti-nanti dan ditakuti oleh seluruh siswa SMA, karena seleksinya tidak hanya langsung antar sekolah, melainkan juga antar siswa di dalam satu sekolah. Para siswa terlebih dahulu harus memperebutkan kuota siswa eligible melalui rata-rata nilai tiap semester di suatu sekolah. Berbeda dengan SNBP, SNBT, atau yang lebih dikenal dengan jalur UTBK, merupakan jalur yang mengharuskan siswa untuk ujian secara tertulis dengan pertanyaan di luar mata pelajaran sekolah, dengan soal yang sangat banyak tetapi dengan waktu yang sedikit. Jika dirata-ratakan, satu soal UTBK dikerjakan dengan total waktu 1-1,5 menit per soalnya. Oleh karena itu, tidak sedikit siswa yang sudah mempersiapkan jalur ini dengan matang sejak kelas 11 atau bahkan sejak kelas 10.
Hasil penelitian dari Indonesia Career Center Network (ICCN) membuktikan bahwa 87 persen mahasiswa Indonesia mengaku salah jurusan, dan masalah terbesar yang menyebabkan hal ini adalah kurangnya edukasi dan analisis terkait jurusan yang akan mereka pilih. Mahasiswa lebih berpusat pada hasil yang akan mereka dapatkan dari jurusan yang mereka pilih di masa depan ketimbang proses yang harus mereka lalui selama empat tahun berkuliah. Oleh karena itu, penting untuk berpikir dan mematangkan pilihan kita. Apakah pilihan tersebut benar-benar merefleksikan dirimu, atau kamu hanya sekadar memilih karena iming-iming gaji besar di artikel Google saja? Lantas, bagaimanakah menentukan pilihan jurusan di setiap jalur tersebut agar lebih maksimal?
Pertama yang harus kamu ketahui, jalur SNBP adalah jalur keberuntungan. Jangan berharap apa pun dari jalur ini, dan persiapkan jalur tes seperti SNBT dan Mandiri. Tetapi bukan berarti kamu pasrah dan tidak melakukan usaha apa pun untuk jalur ini. Tetaplah berprestasi dan pertahankan rapormu agar kamu bisa masuk ke jajaran siswa eligible. Karena, siapa yang tidak mau masuk ke perguruan tinggi tanpa tes, bukan?
Setelah kamu mempertahankan nilaimu agar tetap naik, dan kamu memperbanyak sertifikatmu, pikirkan satu jurusan yang benar-benar kamu inginkan di kampus yang benar-benar kamu dambakan. Mungkin saja jurusan ini adalah jurusan yang kamu sukai sejak kecil karena pekerjaannya yang “kamu banget” atau ini adalah pekerjaan yang berkesan bagimu karena dapat menolong banyak orang di sekitarmu. Pikirkan secara matang, tidak hanya dari output yang akan kamu dapatkan, melainkan juga proses yang akan kamu jalani selama di jurusan ini. Bagaimana mata kuliahnya, pertemanannya, dosennya, biaya yang akan dikeluarkan, dan sebagainya. Selanjutnya, pilihlah kampus yang sangat mendukung dari segi pendidikan dan kehidupanmu. Jangan hanya memikirkan tentang primadona suatu kampus saja, melainkan pikirkan juga apakah kamu bisa nyaman tinggal di sana, bagaimana tingkat kejahatannya, bagaimana infrastrukturnya, bagaimana budayanya, dll. Kamu harus bisa memilih dengan matang di SNBP karena jika kamu diterima, kamu tidak akan bisa mencoba di semua jalur apa pun baik di SNBT maupun Mandiri. Bahkan, ada beberapa kedinasan yang tidak memperbolehkan juga seperti STAN.
Sebagai informasi, SNBP mengharuskan kamu untuk memilih dua pilihan: pilihan 1 dan pilihan 2. Tips di atas berlaku untuk pilihan 1. Bagaimana dengan pilihan 2? Simpelnya, pilihan 2 adalah pilihan menjebak. Pilihan 2 diharuskan untuk memilih jurusan di domisili sesuai sekolahmu. Artinya, peluang kamu untuk memilih perguruan tinggi negeri favorit akan berkurang, terlebih jika kamu berada di luar Pulau Jawa. Maka, alternatifnya adalah kosongkan pilihan 2 tersebut. Memang terasa berat di awal, tetapi ingat, jika kamu diterima di jalur ini, kamu tidak bisa mengikuti jalur seleksi apa pun, bahkan di tahun berikutnya. Selain alasan tersebut, ada juga rumor yang mengatakan bahwa jika kamu mengosongkan pilihan 2, maka kamu akan berpeluang lolos di pilihan pertama karena secara logika kamu hanya ingin di satu-satunya tempat tersebut (one and only), sehingga kampus akan merasa diistimewakan. Tetapi ingat, itu hanyalah rumor. Di sisi lain, jika kamu adalah siswa-siswi di Jawa seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, atau Jakarta, maka manfaatkan pilihan 2 itu dengan analisis yang sama seperti analisis pilihan pertama.
Selanjutnya kita beralih ke jalur yang paling dihindari oleh semua siswa tetapi memiliki peluang diterima terbesar dari semua jalur, yaitu Jalur SNBT (UTBK). Simpelnya, jalur ini merupakan jalur tes di mana kamu harus mengerjakan soal-soal yang telah disediakan dengan waktu yang telah ditentukan. SNBT mengharuskan kamu untuk mengerjakan kurang lebih 160 soal dengan total waktu kurang dari 200 menit secara nonstop. Oleh karena itu, kamu harus bisa mengatur strategi yang sangat matang dalam menghadapi tes ini. Tidak ada yang bisa mengerjakan semua soal UTBK, oleh karena itu kerjakan soal yang benar-benar kamu bisa dan yakin benar, karena jika kamu hanya fokus ke soal yang sulit, kamu akan kehabisan waktu. Di UTBK, halal melakukan cap-cip-cup. Karena, sistem penilaiannya adalah soal salah sama dengan nol dan soal kosong sama dengan nol pula. Oleh karena itu, penting untuk menembak soal-soal yang tidak kamu ketahui agar kamu memiliki peluang benar dari soal tersebut.
Pilihan yang ada di SNBT tiap tahun berubah, tetapi sistem terbarunya memperbolehkan siswa untuk memilih empat program studi di empat PTN yang berbeda pula, dengan catatan dua sarjana dan dua diploma (lebih lengkapnya bisa dilihat di website resmi Kemdikbud). Untuk pilihan pertama di SNBT, analisisnya sama persis dengan analisis pilihan pertama SNBP: tetap idealis! Pilihlah pilihan yang benar-benar kamu ingini dan dambakan. Karena pilihan 1 merupakan pilihan prioritas dari pilihanmu yang lain, jika kamu diterima pilihan 1, kamu tidak akan ada kesempatan diterima di pilihan 2, 3, ataupun 4. Kamu bisa menaruh kembali pilihan 1-mu di SNBP tadi ke SNBT ini. Pilihan 2 SNBT adalah pilihan yang harus realistis. Kamu harus bisa seminimal mungkin menyelamatkan pilihan ini dengan suatu pilihan yang sesuai dengan kemampuan dan skor latihanmu. Ini adalah pilihan terakhirmu di gelar Sarjana jalur nasional, oleh karena itu maksimalkan pilihan kamu di sini.
Beberapa opsi yang bisa kamu terapkan: pertama, kamu bisa memilih jurusan yang kamu inginkan dengan tempat kuliah yang sedikit diturunkan peringkatnya. Dalam artian, kamu masih belajar pelajaran yang sama namun di tempat yang berbeda. Jenjang karir yang kamu miliki masih sama, hanya berbeda di bagian relasi pertemanan dan infrastruktur saja. Kedua, kamu bisa memilih kampus yang sama namun dengan jurusan yang berbeda, bisa saja jurusan tersebut masih satu rumpun dan jenjang karirnya tidak terlalu jauh, atau karena universitasnya yang prestisius sehingga kamu optimis akan bisa berkembang pesat di sana walaupun tanpa jurusan impianmu. Walaupun pilihan 2 ini adalah pilihan realistis, tetapi kamu harus tetap memperhatikan beberapa aspek yang sesuai dengan dirimu seperti gaya hidup di sana, keamanan, dan kenyamanan kamu. Karena empat tahun bukanlah waktu yang sebentar, bukan? Untuk pilihan 3 dan 4, kamu bisa memilih pilihan diploma yang sesuai dengan dirimu, tetapi jika kamu tidak ingin diploma, saya harap kamu tidak perlu mengisinya.
SNBP dan SNBT bukan tentang seberapa pintar dirimu, melainkan seberapa bijak kamu membuat strategi dan menentukan pilihan terbaik. Semangat pejuang PTN! Jangan cepat menyerah dan harus selalu semangat karena untuk masuk ke PTN Favorit, kamu tidak perlu yang paling pertama berjuang melainkan kamu harus berjuang sampai akhir, sampai kamu bisa mendapatkan jurusan dan kampus yang kamu inginkan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.