Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Iqbal Awaludien

Dampak Buruk Terlalu Sering Minta Maaf

Kolom | 2024-12-16 10:56:57
Sumber gambar: Alodokter.com

Meminta maaf saat membuat kesalahan memang harus dilakukan. Namun, terlalu sering meminta maaf justru tidak baik. Kebiasaan yang berubah menjadi reaksi refleks ini pun bisa merugikan orang-orang sekitar.

Lantas, apa saja, dampak buruk terlalu sering minta maaf terutama di kantor? Kita simak selengkapnya di artikel yang dikutip dari buku The Power of an Apology berikut ini.

Hilang Rasa Hormat

Meminta maaf secara berlebihan tidak jauh berbeda dengan memuji berlebihan. Tanpa sadar, perilaku ini juga menjadi tanda bahwa kamu mengizinkan orang lain untuk memperlakukanmu dengan buruk.

Mungkin banyak yang berpikir bahwa sering minta maaf bisa jadi tanda orang yang baik dan perhatian. Tapi, ternyata ini bisa menjadi tanda bahwa kamu adalah orang yang tidak percaya diri.

Kata Maaf jadi Tidak Berarti

Terlalu sering minta maaf akan membuat kata maaf jadi tidak berarti. Nantinya, maaf dianggap sebagai ungkapan formalitas yang dilakukan secara otomatis saat melakukan kesalahan.

Orang yang berada di sekitar orang-orang yang sering minta maaf juga sering merasa melelahkan dan menjengkelkan. Permintaan maaf yang terlalu sering dapat membuat orang lain merasa jadi lebih buruk dan terhina.

Menurunkan Harga Diri

Tidak ada salahnya meminta maaf pada waktu dan tempat yang tepat. Namun, jika meminta maaf setiap saat hingga kamu sendiri tidak yakin mengapa kamu meminta maaf, itu adalah indikator yang jelas bahwa meminta maaf telah menjadi kebiasaan. Padahal, menurut penelitian yang diterbitkan dalam The European Journal of Social Psychology, terlalu sering minta maaf bisa menurunkan harga diri. Mereka juga cenderung tidak percaya diri dan tidak memiliki integritas.

Itu dia tiga efek buruk terlalu sering meminta maaf terutama di tempat kerja. Seperti disebutkan di awal, meminta maaf memang perlu. Tapi jika terus meminta maaf untuk setiap hal kecil, permintaan maaf akan berkurang artinya di kemudian hari untuk situasi yang benar-benar memerlukan permintaan maaf yang tulus. Jadi, meminta maaf untuk hal-hal yang spesifik akan lebih menunjukkan pemahamanmu perihal letak kesalahanmu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image