Gagal Mendapat Kuota Eligible, Apakah Akhir dari Dunia?
Edukasi | 2024-12-11 20:04:41Mungkin para siswa kelas 12, maupun mereka yang telah berhasil menjadi bagian dari perguruan tinggi negeri impian masing-masing setuju, bahwa fase mengejar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) impian merupakan salah satu fase terberat dalam hidup. Keinginan untuk berkuliah di tempat yang diimpikan semua orang, dengan segala hal yang ditawarkan di sana jelas menghantui para siswa dan siswi kelas 12 yang sedang berada di penghujung jenjang SMA sederajat.
Seperti yang kita ketahui, seleksi masuk PTN terdiri dari beberapa jalur seperti SNBP, SNBT, dan Mandiri. Tidak semua siswa berhak mengikuti jalur SNBP, hanya mereka yang termasuk dalam kuota eligible, yang mana hanya beberapa persen dari jumlah siswa di angkatan tersebut. Beberapa dari siswa kelas 12 mungkin kurang serius menanggapi masa SMA-nya, merasa masih ingin bersenang-senang, atau karena beberapa faktor lain yang menyebabkan mereka tidak termasuk dalam kuota eligible dan tidak berhak mengikuti SNBP. Namun, apakah itu merupakan akhir dari dunia?
Jalur SNBT atau Seleksi Nasional Berbasis Tes adalah jalur yang tepat untuk diperjuangkan. Yang menentukan kelulusan di jalur ini murni karena skor yang didapat setelah melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Usahakan untuk tetap fokus pada diri sendiri selama mengusahakan PTN impian, curi start untuk belajar UTBK sejak awal, atau segera lah mulai setelah pengumuman kuota eligible. Mantapkan pilihan dan tujuanmu, temukan alasan dan motivasimu pribadi, karena semua orang berhak untuk belajar di PTN impian masing-masing.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.