Pilihan Generasi Tiktok, Mudahkah Mencari Cuan dan Karir Gemilang?
Gaya Hidup | 2024-12-10 23:57:44Maraknya generasi muda yang berbondong-bondong mendownload aplikasi Tiktok. Bahkan, pengguna aktif Tiktok yang mencapai hingga 1 miliar orang. Hal ini membuktikan platform Tiktok yang mencapai kesuksesan dengan adanya fitur yang dapat digunakan oleh pengguna. Tentu, memiliki sebuah alasan bagi para pengguna yang mendownload aplikasi, seperti sebagai hiburan. Di balik alasan sebagai hiburan, juga terdapat alasan sebagai suatu pekerjaan. Mengapa demikian? mengingat bahwa lapak Tiktok hadir sebagai penghibur, maka akan menghadirkan adanya endorsement dari suatu brand, gift yang dapat diuangkan, dan lainnya. Platform Tiktok yang hadir bagi generasi muda untuk dapat berkembang. Selain itu, Tiktok memiliki banyak dampak positif yang dapat dijangkau.
Tiktok yang menjadi suatu wadah bagi generasi muda untuk dapat menuangkan ide kreativitas mereka terhadap suatu konten. Hal ini melatih generasi muda untuk membuat personal branding agar dapat dikenal. Beberapa cara, seperti melukis, konten edukasi, memasak, review, dance, dan lain sebagainya. Saluran yang ditawarkan oleh Tiktok menjangkau generasi muda untuk dapat mengekspresikan diri lewat bakat dan minat yang dimiliki. Kemudian, mengenai beranda Tiktok yang sering melewati pengguna untuk dapat dilihat, yang mana pengguna dapat membuat konten yang menarik perhatian netizen agar dapat viral. Hal ini selaras dengan perjuangan konten kreator dalam mengutip dan mengolah hal-hal yang viral agar konten yang dimiliki dapat lewat beranda.
Apakah membuat konten itu dibayar? Tergantung pada konten yang dimiliki, jika konten berisikan promosi brand, maka akan mendapatkan hasil dari endorsement. Pendapatan dari Tiktok bisa berasal dari berbagai sumber, seperti gift melalui fitur live streaming, kerjasama brand, dan pemasaran afiliasi. Banyak konten kreator yang menjadikan Tiktok sebagai pekerjaan utama bagi mereka, dengan penghasilan yang setara atau bahkan lebih besar dibandingkan pekerjaan pada umumnya. Hal yang selaras dengan pendapatan adalah adanya profesi, yang mana Tiktok menjadi lapak untuk melahirkan profesi baru dibidang ekonomi kreatis, seperti manajer konten, editor video, dan lain sebagainya yang kini banyak dicari oleh konten kreator.
Suatu fenomena yang menujukkan bahwa Tiktok mengubah perspektif masyarakat terhadap suatu pekerjaan, yang mana generasi muda tidak lagi harus bekerja di kantor dari pukul 9 hingga 6 sore. Dengan adanya Tiktok yang menawarkan suatu keefektifan dan fleksibilitas untuk menciptakan karya dengan menghasilkan cuan atau uang. Generasi muda yang tidak lagi terpaku pada jalur karir yang berprofesi pada umumnya, tetapi bisa memilih jalur sesuai passion. Dengan adanya teknologi yang dapat mengubah pola pikir mengenai pekerjaan dan penghasilan. Suatu pekerjaan dan penghasilan dari Tiktok tidak hanya membutuhkan keberuntungan, tetapi juga hasil kerja keras, inovasi, dan konsisten. Para konten kreator yang berhasil adalah mereka yang dapat beradaptasi dengan suatu tren, memahami algoritma Tiktok, dan belajar untuk menjadi konten kreator yang positif.
Banyaknya peluang yang ditawarkan oleh Tiktok, tetapi terdapat tantangan yang harus diwaspadai. Pertama, adanya algoritma dan perubahan tren yang sering berbeda dari perkembangan jaman, sehingga konten yang dimiliki dapat kehilangan viewer. Kedua, para konten kreator yang harus terus berinovasi agar menghasilkan konten yang konsisten, sehingga tak jarang bahwa konten kreator yang memiliki banyak tekanan. Terakhir, berpacu pada konten yang dibuat agar tidak membuat konten yang menjadi boomerang bagi diri sendiri, sehingga konten harus yang selaras dan positif.
Penekanan sekali lagi bahwa Tiktok tidak hanya mengenai “viral” atau “trending”, tetapi juga melihat bagaimana sikap generasi muda dalam memanfaatkan untuk menciptakan peluang yang disediakan. Mengingat Tiktok adalah platform dengan peluang yang besar, tetapi para pengguna atau konten kreator sendirilah yang menentukan keberhasilannya, yang mana berpacu pada kebijakan penggunaan Tiktok.
Penulis : Mas Roro Grace Kezia Cahyani Christanto (Mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Airlangga)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.