Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rahima Aulia

Konflik dan Ketidakpuasan Masyarakat dalam Peristiwa Malari

Sejarah | 2024-12-09 06:06:33

Peristiwa Malari, singkatan dari Malapetaka 15 Januari, yaitu suatu

peristiwa sejarah yang sangat penting dikarenakan peristiwa ini menjadi salah satu

pilar sejarah kekerasan Orde Baru. Diawali dengan kemunduran ekonomi, layanan

pemerintah memburuk, menjadi alasan mengapa mahasiswa berbondong bondong

melakukan kegiatan unjuk rasa. Peristiwa Malari bisa dibilang sebagai awal

perlawanan mahasiswa terhadap Soeharto secara besar besaran. Mahasiswa menolak

penanaman modal yang dilakukan oleh pihak Jepang yang kemudian terjadinya

peristiwa Malari. Mahasiswa yang mewakili rakyat, menganggap kerjasama Negara

dengan Jepang di bidang ekonomi hanya memperburuk masalah ekonomi. Peristiwa

ini bermula dari pagi tanggal 15 Januari 1974, demonstrans merencanakan untuk

menyambut kedatangan PM Jepang Kakuei Tanaka di Pangkalan Udara Halim

Perdanakusuma. Keamanan sangat dijaga ketat. Namun, beberapa mahasiswa lolos

dari penjagaan dan melihatkan poster kepada Tanaka. Karena situasi yang ricuh,

Soeharto memilih memberangkatkan Tanaka menggunakan helikopter dari Istana

Merdeka, berbeda dengan rencananya kemarin lalu. Demonstran tidak menduga

Soeharto memilih opsi tersebut, mereka kecewa karena gagal menyampaikan aspirasi

masyarakat kepada Tanaka.

Perjuangan mahasiswa tidak berhenti disitu, mahasiswa tetap mengajukan

Tritura, pembebasan korupsi, pembubaran Aspri, serta menyebarkan poster pyang

berisi wajah Tanaka dan membakarnya. Walaupun begitu, mahasiswa tetap

merencanakan aksi damai. Aksi berlanjut dengan pencegatan mobil mobil jepang,

menyuruh pengemudinya keluar. Banyak ruko ruko yang rusak, mahasiswa telah

bercampur dengan pihak luar sehingga susah dikendalikan. Massa memenuhi jalan

kota Jakarta pada pagi itu. Peristiwa Malari menelan korban sebanyak 11 orang

tewas, 137 orang luka luka, dan 750 orang ditangkap. Aparat menyalahkan

mahasiswa atas kerusuhan yang terjadi, tetapi mahasiswa membantah dan menyebut

aksi yang mereka lakukan berlangsung damai. Setelah terjadinya Malari ini, Soeharto

mencopot jabatan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban

Jenderal Soemitro. Tuntutan pembubaran Aspri tercapai. Hingga saat ini, tidak

diketahui siapa dalang sebenarnya di balik peristiwa Malari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image