Bumi Sedang Merintih, Apa Yang Kita Lakukan?
Edukasi | 2024-12-08 21:45:25Bumi Sedang Merintih : Apa yang kita lakukan?
Dari tahun ke tahun kondisi bumi semakin kritis. Banyak sekali perubahan-perubahan besar yang terjadi dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kehidupan di dalamnya. Namun, nyatanya yang menyebabkan bumi ini rusak adalah ulah penghuninya sendiri. Pemanasan global yang semakin parah yang menyebabkan banyak sekali fenomena fenomena alam yang terjadi. Suhu bumi yang semakin meningkat, cuaca yang sangat tidak stabil dan tidak menentu lagi, air laut yang semakin meningkat juga, banyak sekali peristiwa peristiwa alam yang semakin sering terjadi. Sinar matahari yang terasa makin menyengat bahkan membakar kulit kita karena radiasi sinar UV yang semakin tinggi dan juga semakin banyak kekeringan yang terjadi. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh WRI (World Resource Institute) terdapat 45 negara di dunia ini sedang mengalami kekeringan sedang tinggi hingga menyentuh ke indikator tinggi. Manusia yang mengeksploitasi alam tanpa memiliki rasa tanggung jawab. Bumi kita sedang sakit dan hal yang menyedihkan adalah kita, manusia yang membuatnya seperti ini. Bumi kita sedang berada di ujung tanduk, lantas maukah kita tetap tinggal diam seperti ini? tidak peduli dengan tempat kita tinggal? Bumi sedang meminta bantuan kepada kita untuk diselamatkan. Apa yang bisa kita lakukan? Apa hanya mengeluh tentang segala perubahan cuaca yang semakin tidak karuan, mengeluh tetntang semakin banyaknya bencana alam yang terjadi, mengeluh tentang air bersih yang semakin sulit ditemukan, mengeluh tentang udara yang semakin kesini semakin berwarna abu-abu? Padahal di keadaan yang tidak menentu ini, kita memiliki satu hal yang sebenarnya dapat membantu kita untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Ya, media sosial yang berada pada gadget yang kita genggam sehari-hari. Menurut data yang dirilis oleh We Are Social pada websitenya sebanyak 139 juta penduduk Indonesia sangat aktif dalam bermain media. Artinya hampir setengah jiwa dari penduduk di Indonesia bermain media sosial. Media sosial dapat menjadi sebuah wadah yang sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran orang-orang terkait keadaan bumi saat ini dan hal-hal apa yang perlu untuk dilakukan agar bumi kita dapat kembali pulih kembali.
Kita semua bertanggung jawab untuk memastikan keberlanjutan Bumi. Suara kita di media sosial memiliki kemampuan untuk membawa perubahan. Bayangkan bahwa ribuan hingga jutaan, orang dapat mengakses satu postingan tentang pentingnya penghijauan atau daur ulang. Sebuah video singkat yang menunjukkan bagaimana polusi plastik berdampak pada lautan dapat membuka mata banyak orang untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Bumi tidak dapat menunggu lagi. Kita tidak hanya diharuskan untuk peduli; kita juga diharuskan untuk bertindak. Media sosial adalah salah satu cara terbaik untuk menyatukan pendapat kita. Namun, jika hanya kesadaran saja tentu tidak akan cukup. Selanjutnya harus ada tindakan nyata. Lakukan sesuatu di dunia nyata, meminimalisir sampah plastik, gaya hidup harus diubah, dan ajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Karena setiap langkah kecil yang kita ambil dapat berkontribusi pada upaya besar untuk menyelamatkan Bumi.
Shofarul Khoiriyah/147241091
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.