Tahukah kamu? Bahasa dan Sastra Indonesia Tidak Semudah Itu!
Sinau | 2024-12-05 21:09:09Pernahkah kalian memiliki saudara, teman dekat, atau mungkin kalian sendiri yang sedang berkuliah dengan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia? Mungkin tidak jarang kalian mendengar pertanyaan dari orang lain seputar jurusan basasindo kepada mahasiswanya. Bukan ingin tahu tentang jurusan ini, mereka justru banyak mengomentari mengapa ingin berkuliah di jurusan tersebut dengan banyak komentar yang seakan menganggap remeh jurusan ini. Anggapan jurusan ini sebelah mata dari orang lain sudah biasa ditemui oleh mahasiswa basasindo. Pandangan itu sering dilontarkan oleh guru di sekolahan, sopir taksi online, bahkan mungkin dari orang terdekat. Nah, maka dari itu aku ingin memberikan sedikit gambar kenapa sih basasindo itu tidak bisa dibilang sebagai jurusan yang "mudah".
Banyak orang memandang jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia tidak ada gunanya. Dianggap lulusannya tidak memiliki prospek kerja yang jelas. Lalu dianggap untuk apa mempelajari bahasa yang menjadi bahasa sehari-hari kita, lebih baik mempelajari suatu bahasa asing agar dapat mencapai kancah internasional. Banyak orang yang masih belum mengetahui jika basasindo itu sama pentingnya dengan jurusan yang lain.
Mendapatkan perbandingan dengan jurusan lain sudah menjadi makanan sehari-hari mahasiswa basasindo. Pandangan sebelah mata akan jurusan basasindo sepertinya sudah melekat pada orang banyak. Nyatanya bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak semudah yang orang-orang bayangkan. Perlu diketahui jika bahasa yang sekarang kita gunakan itu buah dari bahasa ibu kita yaitu bahasa daerah. Bahasa Indonesia yang baik dan benar baru benar-benar diajarkan saat kita bersekolah. Selain itu, mempelajari bahasa Indonesia bukan sebuah kesalahan, kegunaan dari mempelajari bahasa Indonesia juga sangat banyak.
Mari kita bedah satu persatu alasan mengapa Bahasa dan Sastra Indonesia tidak semudah yang dibayangkan. Sebelum melanjutkan pembahasan ini, perlu diingat jika tulisan ini ditulis bukan untuk menakuti melainkan sebagai gambaran dan penjelasan jika tak ada yang mudah di hidup ini.
Aku tadi sempat sedikit membahas tentang banyak orang yang belum tahu tentang jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Faktor ini membuat basasindo jadi dianggap sebelah mata. Tetapi saat kita terjun dan mendalami jurusan ini, faktor kita yang belum paham dan mendalami seputar bahasa dan sastra akan membuat pelajarannya semakin sulit. Di dalam pembelajaran kita sebagai mahasiswa basasindo akan dipaksa untuk terus menulis dan membaca. Hal ini dituntut lewat tugas-tugas yang diberikan, keterampilan dalam menulis sangat dibutuhkan. Menulis esai, menyusun makalah, dan tugas menulis lainnya menjadi kegiatan setiap harinya bagi mahasiswa basasindo. Tidak hanya keterampilan menulis, kita juga dituntut untuk bisa berpikir logis agar tulisan yang disusun sesuai dengan apa yang diharapkan.
Selain kita dilatih agar mampu menulis karya tulis dengan baik dan benar, kita juga belajar untuk bisa membedah karya sastra. Karya sastra tidak semudah itu untuk dianalisis. Mereka memiliki banyak dimensi serta persepsi yang mungkin saja berbeda dari setiap pembaca. Jika memang tidak mendalami jurusan ini, kemampuan untuk menganalisis sastra ini akan menjadi suatu hal yang sangat sulit.
Di Universitas Airlangga sendiri, basasindo memiliki 3 peminatan untuk mahasiswanya. Dalam peminatan ini, setiap mahasiswanya akan mendapatkan materi pembelajaran yang berbeda dan sesuai dengan minatnya. Yang pertama ada linguistik, pada peminatan ini mahasiswa akan belajar seputar bagaimana cara bahasa bekerja dalam penggunaan internal dan eksternal. Peminatan kedua ada sastra, pada peminatan ini mahasiswa akan belajar seputar sastra, penulisan sastra, menganalisis sastra, dan juga mempelajari hubungan sastra dengan kehidupan manusia. Peminatan terakhir adalah filologi. Pada peminatan ini mahasiswa akan belajar naskah-naskah kuno dengan menerjemahkan kembali lalu melakukan analisis dari hari terjemahan tadi. Selain itu, filologi menggabungkan seluruh elemen dari linguistik dan sastra untuk membentuk hasil terjemahan suatu naskah.
Sebelumnya sempat aku bahas tentang jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini dianggap tidak jauh lebih "keren" dibanding jurusan seperti Bahasa dan Sastra Inggris atau jurusan bahasa asing lainnya. Perlu diketahui kita sebagai mahasiswa basasindo tidak hanya akan belajar bahasa Indonesia saja tetapi juga banyak bahasa lainnya. Contohnya saja di basasindo Universitas Airlangga, kita diwajibkan lulus 6 bahasa pilihan untuk bisa yudisium. Sehingga bisa dibayangkan jika kita sebagai mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia juga ikut mempelajari bahkan menjadi fasih berbahasa selain bahasa Indonesia.
Aku harap dari sedikit tulisanku ini bisa memberi gambaran kecil dari kami, para mahasiswa basasindo. Sejujurnya masih banyak hal yang belum bisa aku tuliskan karena berbagai hal. Aku harap pada suatu saat nanti setelah aku sudah jauh lebih mahir dan mendalami jurusanku ini, aku bisa kembali membahas bahasan kita kali ini. Masih banyak kekurangan dari tulisan ini tetapi sekiranya aku harap bisa diterima oleh pembaca. Satu hal yang ingin kembali aku tekankan adalah semua jurusan memiliki peran mereka masing-masing, sehingga bukan hal yang sopan jika kita menganggap jurusan orang lain tidak berguna. Setiap jurusan memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Selama jurusan itu adalah jurusan yang memang sesuai dengan minatmu, aku yakin kita pasti bisa bertahan dan menyelesaikan perjalanan ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.