Pionir-Pionir Ilmu Pengetahuan: Kontribusi Ilmuwan Muslim dalam Matematika
Sastra | 2024-12-04 11:40:27Menurut James dan James (1976) Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sedangkan menurut kamus Oxford, “The abstract science of number, quantity, and space. Mathematics may be studied in its own right (pure mathematics), or as it is applied to other disciplines such as physics and engineering (applied mathematics)” (Matematika adalah ilmu abstrak tentang angka, kuatitas, dan ruang. Matematika dapat dikaji dengan dirinya sendiri (matematika murni), atau atau sebagai kegunaan pada disiplin ilmu lain seperti fisika dan teknik (matematika aplikatif).
Dalam Islam, matematika berperan penting dalam disiplin ilmu agama islam, baik dalam ilmu pokok seperti ilmu fikih, ilmu tauhid, ilmu falak, maupun ilmu lainnya. Namun, sebagian muslim tidak menyadari adanya ketelibatan ilmu matematika dalam Islam. Dalam suatu sekolah yang berbasis agama islam pun menganggap bahwa matematika adalah ilmu tersendiri dan tidak ada kaitannya dengan ilmu agama. Padahal “Mathematics is queen of science and number theory” (Matematika adalah salah satu ilmu yang membangun ilmu lainya. Carl Friedrich Gauss mengatakan bahwa matematika adalah ratu dari ilmu pengetahuan dan juga teori bilangan).
Sebagai umat muslim kita perlu tahu bahwa ilmuwan muslim banyak berkontribusi dalam dunia matematika. Ilmuwan muslim dalam bidang matematika yang dikenal dengan matemamatikawan muslim sangat besar memberikan kontribusi pemikiran-pemikirannya dalam peradaban manusia khususnya kemajuan sains dan matematika. Upaya mereka melakukan universalitas keilmuan tidak bisa dipandang remeh bahkan tidak bisa dipandang sebelah mata, sekalipun oleh dunia barat.
Ilmu matematika pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Islam yaitu Al-Khawarizmi. Beliau merupakan tokoh ilmuwan yang sangat konsen dalam pengembangan matematika. Beliau banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang aljabar. Nama lengkap ilmuwan muslim ini adalah Abu Jafar Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi merupakan matematikawan pertama yang mengajarkan aljabar. Al-Khawarizmi menulis buku tentang aljabar sebagai tanggapan dari permintaan Khalifah untuk menciptakan metode yang sederhana untuk membuat perhitungan berdasarkan prinsip Islam mengenai warisan, harta pusaka, dan lainnya. Dalam bidang aljabar belum ada metode yang bagus kecuali setelah al-Khawarizmi menulis bukunya yang berjudul al-Mukhtashar fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah (buku kesimpulan proses kalkulasi untuk paksaan dan persamaan), namun sering disingkat dengan al-Jabar wa al-Muqabalah (aljabar dan persamaan).
Abu Jafar Muhammad bin Musa al-Khwarizmi, seorang ilmuwan Muslim yang terkemuka, memberikan kontribusi signifikan pada dunia Islam dan perkembangan ilmu pengetahuan serta matematika dengan memperkenalkan sistem bilangan desimal. Sistem ini merupakan pengayaan dari sistem seksagesimal, yang merupakan warisan perhitungan kuno dari zaman Babilonia yang digunakan untuk mengukur waktu, seperti enam puluh detik dalam satu menit dan enam puluh menit dalam satu jam. Sistem desimal yang diperkenalkan oleh al-Khwarizmi memungkinkan penggunaan angka di belakang koma, yang sangat berguna untuk operasi matematika dengan angka pecahan.
Kemajuan dalam matematika dipercepat oleh pengenalan variabel dan simbol oleh al-Khwarizmi, yang memungkinkan pengembangan persamaan matematika yang lebih kompleks. Demikian juga, penemuan angka nol oleh al-Khwarizmi merupakan terobosan yang signifikan, memberikan perubahan besar dalam sistem penomoran, terutama dibandingkan dengan angka Romawi yang tidak memiliki konsep nol.
Selain Al-Khwarizmi, tokoh lain yang juga memberikan kontribusi penting dalam dunia matematika adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib, yang dijuluki sebagai Gerbang Ilmu berdasarkan hadits Nabi yang menyatakan bahwa beliau adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Salah satu kontribusi Sayyidina Ali adalah pada konsep kelipatan bersama, yang dikenal saat ini sebagai KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil). Konsep ini sangat bermanfaat dalam proses penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan cara menyelaraskan penyebutnya. Prinsip ini juga digunakan dalam perhitungan hukum waris Islam atau faraidh.
Dapat disimpulkan matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Dalam Islam, matematika berperan penting dalam disiplin ilmu agama islam, baik dalam ilmu pokok seperti ilmu fikih, ilmu tauhid, ilmu falak, maupun ilmu lainnya. Ilmuwan muslim seperti Al-Khawarizmi, Abu Jafar Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi, dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, juga memberikan kontribusi signifikan pada dunia Islam dan perkembangan ilmu pengetahuan matematika dengan memperkenalkan sistem bilangan desimal.
Kemajuan dalam matematika dipercepat oleh pengenalan variabel dan simbol, yang memungkinkan persamaan matematika yang lebih kompleks. Sayyidina Ali bin Abi Thalib, yang dijuluki sebagai Gerbang Ilmu berdasarkan hadits Nabi, menemukan perubahan besar dalam sistem penomoran.
Harapan untuk kedepannya kita sebagai pelajar muslim dapat mengambil inspirasi dari semangat para ilmuwan muslim dalam mencari ilmu dan terus menerapkan prinsip-prinsip matematika dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sekaligus menghormati nilai-nilai keilmuan yang telah diwariskan. Pionir-pionir ilmu pengetahuan Islam telah menunjukkan bahwa kecintaan pada ilmu pengetahuan dan keingintahuan yang tak terbatas adalah universal dan abadi, melintasi batas zaman dan kebudayaan.
Daftar Pustaka
Huda, M., & Mutia. (2017). Mengenal Matematika dalam Perspektif Islam. Researchgate.net; ResearchGate. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/322204488_Mengenal_Matematika_dalam_Perspektif_Islam
Pengertian Matematika Menurut 6 Para Ahli. (2020, August 28). https://www.journalextract.com/2020/08/pengertian-matematika-menurut-6-para.html
Mohamed, M. (2004). Matematikawan Muslim Terkemuka. Jakarta: Salemba Teknika.
Sanjaya, M.W.S. (2018). Matematika Aljabar Al-Khawarizmi. Bandung: CV. Bolabot.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.