Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Olivia Rahmadani

Tantangan dan Kesempatan Pendidikan Generasi Z di Era Digital

Pendidikan dan Literasi | 2024-12-04 11:10:08
Pendidikan dengan Menggunakan Teknologi Digital (Ilustrasi) | Dok:Pribadi

Generasi Z, juga dikenal sebagai Gen Z, hidup di masa kemajuan teknologi yang pesat yang memungkinkan mereka mengakses informasi tanpa gangguan dan berpartisipasi dalam pembelajaran yang lebih interaktif. Platform pembelajaran digital seperti e-learning, aplikasi pendidikan, dan media sosial semakin banyak digunakan dalam kegiatan pendidikan. Generasi Z lebih tertarik pada metode pengajaran berbasis teknologi, seperti pengajaran berbasis video, permainan edukatif, dan belajar mandiri online. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut agar tetap relevan dan menginspirasi peserta didik.

Dengan bantuan teknologi modern, pendidikan dapat disesuaikan dengan kecepatan dan gaya belajar setiap siswa dengan cara yang lebih personal. Penggunaan algoritma dan kecerdasan buatan (AI) dapat membantu menciptakan materi pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Dengan penggunaan teknologi, pendidikan kini dapat berlangsung di luar ruang kelas. Pendidikan di era Gen Z lebih fleksibel dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Di era digital saat ini, peran guru telah berkembang menjadi fasilitator dan bukan hanya sebagai gudang informasi. Mereka harus menguasai teknologi dan membantu siswa dalam memanfaatkan sumber daya digital untuk pembelajaran yang lebih efisien. Guru harus mengembangkan strategi pengajaran yang mendukung dalam pengembangan diri siswa. Selain itu, siswa juga perlu didorong untuk memiliki harapan yang realistis terhadap kehidupan dan perjalanan mereka. Penting juga bagi seorang guru untuk menjelaskan dengan tenang berbagai peluang, tantangan, serta hambatan yang mungkin dihadapi, agar membantu siswa untuk bekerja lebih keras dan mencapai tujuan mereka.

Berikut Tantangan-tantangan Generasi Z di Era Dunia Digital:

1. Perubahan Paradigma Pembelajaran

Generasi Z dibesarkan di tengah perkembangan teknologi digital, sehingga mereka mengharapkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan didorong oleh teknologi, yang bisa memerlukan perubahan signifikan dalam cara pengajaran tradisional.

2. Distraksi Digital

Gen Z sangat terpapar oleh berbagai platform media sosial dan hiburan daring, yang dapat mengganggu fokus dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran.

3. Kecanduan Teknologi

Ketergantungan yang besar pada perangkat digital dapat mengurangi keterampilan interpersonal, seperti kemampuan berkomunikasi secara langsung dan rasa empati.

Adapun Kesempatan Generasi Z yang didapat pada Era Dunia Digital saat ini:

1. Pembelajaran fleksibel

Teknologi memungkinkan pembelajaran daring, membuka peluang akses pendidikan berkualitas untuk semua orang, dimanapun mereka berada, dengan berbagai sumber daya yang tersedia dari seluruh dunia.

2. Kolaborasi dan koneksi global

Teknologi memungkinkan siswa dari berbagai negara untuk bekerja sama dalam proyek dan bertukar pengalaman, sehingga memperluas pandangan mereka terhadap dunia.

3. Personalisasi Pembelajaran:

Teknologi memungkinkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa, dengan memanfaatkan data untuk mengenali kelemahan dan kelebihan mereka serta menyajikan materi yang relevan.

Dengan adanya tantangan yang dihadapi dan kesempatan yang didapat, diharapkan pendidikan generasi z di era digital ini, tetap memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan sosial yang kuat. Pendidikan di era digital ini, juga perlu menekankan Gen Z untuk membangun karakter dan keterampilan dengna sembang antara penguasaan teknologi dan pengembangan keterampilan interpersonal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image