Akan Mengambil Jurusan Farmasi? Perlu Baca Ini
Eduaksi | 2024-12-03 18:50:01Tidak jarang siswa SMA terutama kelas 12 yang masih bimbang menentukan jurusan di perkuliahan, untuk memperkuat keraguan mengenai jurusan mana yang sebaiknya dipilih, saya menggaris bawahi satu jurusan kesehatan yang banyak diperebutkan oleh anak SMA dan peluang kerjanya yang luas, yakni jurusan farmasi. Jurusan ini menawarkan berbagai program kerja bagi lulusannya, Beberapa orang Indonesia menganggap bahwa lulusan jurusan ini hanyalah seorang peracik obat maupun penjaga apotek, nyatanya bidang kerja dari lulusan farmasi sendiri cukup luas dan tidak hanya seputar itu. Mereka berpeluang kerja di berbagai sektor seperti rumah sakit, apotek, industri farmasi, klinik kesehatan, lembaga riset, dan lembaga pemerintah. Sehingga tidak ada keraguan bagi para lulusannya dalam pekerjaan mereka, karena lulusan kerja dari jurusan farmasi ini sangat banyak menawarkan lapangan pekerjaan dalam mengembangkan keterampilan di berbagai bidang.
Seorang Apoteker adalah seseorang yang telah menamatkan program studi farmasi dan lulus profesi apoteker serta telah mengucap sumpah jabatan apoteker. Perjalanan dari profesi ini sangatlah panjang, membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menjadi seorang Apoteker. Dalam kurun waktu 4 tahun untuk menyelesaikan pendidikan sarjana farmasi(S. Farm) dan 1 tahun untuk menyelesaikan profesi Apoteker(Apt.). Sehingga Apoteker ini menjadi profesi yang sangat unggul untuk setiap lulusannya.
Apoteker mempunyai peran besar dalam dunia kesehatan, tugas mereka tidak hanya sebagai pemberi obat saja, namun juga sebagai tenaga kesehatan yang memberikan informasi dan mengedukasikan apapun tentang obat kepada pasien. Apoteker memiliki pemahaman tentang penggunaan, penyimpanan, sediaan, dan tata cara, serta efek samping dari segala obat. Seorang Apoteker juga bertugas untuk membuat resep obat yang sesuai dengan anjuran dokter maupun tenaga kesehatan lainnya. Maka dari itu dengan adanya Apoteker ini kita bisa memastikan bagaimana cara penggunaan obat dengan baik dan benar.
Selain menawarkan lapangan kerja di ranah kesehatan, Apoteker juga bisa untuk bekerja dalam sektor manajemen dan administrasi. Menurut jurnal IAI.id seorang Apoteker bisa menjadi kepala departemen farmasi di sebuah rumah sakit, menjadi manajer apotek, maupun pengelola sistem informasi obat yang menawarkan peluang bagi apoteker untuk mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. Tak jarang juga para Apoteker memilih untuk bekerja dengan menyalurkan ilmu yang didapat selama di perkuliahan seperti terjun langsung ke ranah pendidikan untuk menjadi seorang dosen maupun guru di sekolah farmasi.
World Health Organization (WHO) membuat sebuah peran yang menggambarkan seorang Apoteker dalam pengabdiannya kepada kesehatan. Gambaran tersebut tertuang dalam konsep “Ten Stars of Pharmacist” seperti yang sudah tertulis bahwasannya seorang Apoteker harus memiliki jiwa yang Caregiver, Decision maker, Communicator, Manager, Life long learner, Teacher, Leader, Research, Entrepreneur, dan Agent of positive change.
Caregiver - Apoteker harus memiliki peran Caregiver dalam artian mereka harus selalu memberikan kepedulian besar kepada pasiennya, kepedulian sangat dibutuhkan dalam dunia kesehatan, karena dengan kepedulian yang besar akan menciptakan sebuah komunikasi yang baik dan saling terbuka antara pasien dan tenaga kesehatan, selain itu dari kepedulian juga akan memunculkan aspek empati yang mendukung berjalannya komunikasi dengan baik, sehingga kesehatan akan segera tercipta kembali dalam masyarakat.
Decision maker - Selain harus memiliki kepedulian besar terhadap pasiennya, decision maker berarti Apoteker juga harus bisa membuat keputusan terbaik, tepat, dan cepat terhadap perannya dalam menangani kesembuhan pasien. Meskipun harus dengan bertimbangan yang matang, namun dia harus bisa percaya diri dengan keputusannya dan mempertanggungjawabkan keputusan yang ada.
Communicator - Seperti yang sudah diketahui bahwa seorang Apoteker adalah pekerjaan yang berhubungan langsung dengan pasien, sehingga profesi ini mengharuskan Apoteker mampu membangun komunikasi yang baik terhadap pasiennya mengenai dosis obat, pemakaian obat, dan apapun hal tentang pengobatan yang terbaik kepada pasiennya. Apoteker juga harus mensosialisasikan tentang kesehatan kepada masyarakat agar masyarakat bisa mencegah sejak dini mengenai penyakit-penyakit yang ada disekitar mereka.
Manager - Apoteker harus mampu mengatur dan mengelola waktunya, pekerjaannya, dan hal yang berhubungan dengan pekerjaannya, karena dari banyaknya pekerjaan yang dilakukan tetap harus bisa memilih prioritas sesuai waktunya.
Life long learner - Ilmu farmasis adalah ilmu yang terus terpakai untuk pengobatan pasiennya, ilmu ini tidak bisa untuk diberhentikan karena akan ada keterkaitan antara pengobatan tiap zamannya, sehingga seorang Apoteker harus mampu mempelajari ilmu yang dia dapatkan tanpa terputus, karena ilmu pengetahuan harus terus berkembang, maka seorang Apoteker harus menyesuaikan dengan terus belajar dalam jangka waktu yang lama.
Teacher - Apoteker harus bisa menjadi guru untuk mentransfer ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dia miliki kepada generasi lain yang ingin belajar, karena itu akan mendorong terwujudnya generasi yang berintegritas dan memajukan dunia kesehatan yang ada di Indonesia.
Leader - Seorang Apoteker harus memiliki jiwa kepemimpinan yang mana mendapat kepercayaan menjadi seorang pemimpin merupakan hal yang tidak mudah, namun harus melewati segala tantangan, dan mindset yang berbeda dari para anggota.
Research - Seorang Apoteker harus mampu memanfaatkan ilmunya yakni terus mencari bukti-bukti untuk menciptakan suatu inovasi dan temuan zat-zat terbaru yang berguna untuk kesehatan dimasa depan.
Entrepreneur - Jiwa entrepreneur harus dibangun oleh seorang Apoteker, karena ia harus bisa menjadi wirausaha yang langsung terjun kemasyarakat untuk mengupayakan kesejahteraannya terpenuhi, terlebih jika Apoteker mampu untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Agent of positive change - Apoteker harus bisa membawa dampak baik terhadap masyarakat, karena sesuai dengan profesi yang dia ambil yakni di ranah kesehatan, maka seharusnya bisa menegur/meluruskan hal yang salah dan berani menegakkan kebenaran.
Hal-hal tersebut, harus diketahui terlebih dahulu oleh para siswa yang SMA yang akan mengambil jurusan ini, selain nilai biologi dan kimia yang baik selama di SMA, bekal pengetahuan dan lapangan kerja bagi lulusan jurusan farmasi ini perlu diketahui dan dipertimbangkan sebelum terjun ke perkuliahan agar nantinya tidak terbebani ketika menjalani perkuliahan. Tetap semangat para pejuang farmasis di seluruh dunia mari kita buktikan bahwa kita bisa membawa perubahan besar yang lebih baik untuk dunia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.