Tumpukan Sampah di Sungai Kapas Baru
Edukasi | 2024-12-03 14:33:53Sungai memiliki peran penting dalam ekosistem perkotaan, baik sebagai sumber air, jalur transportasi, maupun sebagai bagian dari estetika lingkungan. Namun, banyak sungai di Indonesia yang saat ini berada dalam kondisi memprihatinkan akibat pencemaran dan penelantaran. Salah satu contoh adalah sungai yang terletak di daerah Kapas Baru, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya.
Sungai ini, yang seharusnya menjadi nadi kehidupan bagi warga sekitar, kini berubah menjadi pemandangan yang tidak sedap akibat penumpukan sampah, pertumbuhan tanaman liar yang tidak terkendali, serta tersumbatnya aliran air. Kondisi ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Masyarakat yang tinggal di daerah tersebut sebagian besar bekerja sebagai supir, tukang becak, pedagang kecil, dan pembantu rumah tangga. Kondisi sosial ekonomi mereka yang rendah, serta minimnya kesadaran lingkungan, memperparah kondisi sungai. Banyak dari mereka yang tidak peduli terhadap keberlanjutan sungai dan malah membuang sampah rumah tangga ke sungai.
Masalah utama yang dihadapi oleh sungai di Kapas Baru adalah pencemaran yang disebabkan oleh sampah dan limbah rumah tangga. Warga yang kurang peduli sering kali membuang sampah langsung ke sungai, menyebabkan sungai tersumbat dan aliran air terganggu. Penumpukan sampah tidak hanya menyebabkan sungai menjadi kotor, tetapi juga memicu pertumbuhan tanaman liar yang menghambat aliran air dan memperburuk kondisi kebersihan.
Permasalahan ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga berpotensi menimbulkan berbagai penyakit bagi masyarakat sekitar, seperti demam berdarah, diare, dan penyakit kulit akibat genangan air yang tercemar. Selain itu, sungai yang kotor dan tersumbat juga mengurangi estetika lingkungan, yang bisa berakibat pada penurunan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai di daerah tersebut. Warga tidak memiliki akses yang memadai terhadap fasilitas pengelolaan sampah, seperti tempat pembuangan sampah yang dikelola dengan baik.
Selain itu, minimnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan sungai dan lingkungan juga menjadi faktor utama yang menyebabkan kondisi ini terus berlanjut. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya pendekatan yang komprehensif, baik dari sisi teknis maupun sosial. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki kondisi sungai di Kapas Baru adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kesadaran Lingkungan:
Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan sungai perlu dilakukan secara intensif. Mahasiswa dan organisasi lingkungan dapat berperan aktif dalam mengadakan kampanye kebersihan, penyuluhan, dan kegiatan edukatif lainnya. Pendekatan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Misalnya, mahasiswa bisa mengadakan program "Sungai Bersih, Warga Sehat" yang bertujuan untuk mengedukasi warga tentang dampak buruk membuang sampah ke sungai.
2. Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Terpusat:
Salah satu solusi teknis yang dapat diterapkan adalah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah terpusat yang mudah diakses oleh warga. Pemerintah setempat bersama dengan warga dan mahasiswa dapat berkolaborasi untuk membuat TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang dikelola dengan baik, sehingga warga tidak lagi membuang sampah ke sungai. Selain itu, perlu ada pengelolaan sampah terpadu yang melibatkan pemilahan sampah organik dan anorganik.
3. Normalisasi dan Pembersihan Sungai:
Proses normalisasi sungai, yaitu mengembalikan kondisi sungai seperti sediakala dengan membersihkan sampah dan tanaman liar, perlu dilakukan segera. Kegiatan gotong royong untuk membersihkan sungai dapat melibatkan mahasiswa, warga, serta pemerintah daerah. Pembersihan ini harus dilakukan secara berkala untuk memastikan sungai tetap bersih dan aliran air tidak terganggu.
4. Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat:
Warga setempat perlu diberikan pelatihan mengenai pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, seperti cara mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos atau produk daur ulang. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga dapat memperoleh manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah yang tepat.
5. Penguatan Regulasi dan Penegakan Hukum:
Pemerintah setempat perlu memperkuat regulasi terkait kebersihan sungai dan lingkungan, serta menegakkan hukum bagi pelanggar yang membuang sampah sembarangan. Sanksi yang tegas akan memberikan efek jera bagi masyarakat yang tidak mematuhi aturan. Selain itu, peraturan ini perlu disosialisasikan dengan baik agar seluruh warga mengetahui dan memahami pentingnya menjaga kebersihan sungai.
Masalah pencemaran sungai di Kapas Baru, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Dengan pendekatan yang komprehensif dan partisipasi aktif dari semua warga, diharapkan sungai di daerah tersebut dapat kembali bersih, sehat, dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Upaya ini tidak hanya akan memperbaiki kondisi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warga di daerah tersebut.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.