Pentingnya Literasi Digital bagi Generasi Z
Info Terkini | 2024-12-03 12:14:07Dalam menghadapi perkembangan era digital yang semakin pesat, generasi Z dituntut untuk memiliki kemampuan literasi digital yang memadai. Menjawab tantangan ini, sosialisasi bertajuk “Literasi Digital untuk Generasi Z: Menjadi Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif” diselenggarakan pada Minggu, 24 November 2024, di Gedung Dakwah Al-Huda Harnas di Mantrijeron Yogyakarta. Acara ini menghadirkan narasumber utama yakni Anang Masduki, S.Sos.I., M.A., Ph.D., seorang dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan pakar di bidang komunikasi dan literasi digital.
Kegiatan tersebut adalah salah satu inisiatif dalam program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) UAD Alternatif 94 Unit IV.C.2 yang bertujuan untuk mengedukasi generasi Z tentang pentingnya pemahaman digital, sehingga mereka dapat menggunakan media sosial dengan bijaksana. Melalui sosialisasi ini, ditekankan bahwa literasi digital menjadi hal yang krusial di era modern yang serba informasi.
Sosialisasi dibuka dengan sambutan dari panitia pelaksana yang menyampaikan bahwasanya literasi digital sangat penting di era modern ini. “Kami berharap kegiatan ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman literasi digital, terutama dalam membantu generasi muda menghadapi tantangan era digital dengan bijak dan penuh etika,” ujar M. Hidayat selaku ketua pelaksana dalam sambutannya.
Dalam pemaparannya, Anang Masduki menyoroti berbagai aspek penting dalam literasi digital, mulai dari cara memahami informasi secara kritis hingga menciptakan konten yang bermanfaat dan berdampak positif. Ia menjelaskan bahwa dunia digital memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang, yakni sisi positif yang membuka peluang tak terbatas untuk belajar dan berkarya, serta sisi negatif yang dapat membawa dampak buruk jika tidak digunakan dengan bijak.
“Generasi Z hidup di era informasi, di mana arus data mengalir begitu deras setiap detiknya. Namun, arus internet yang besar ini membawa tantangan besar pula, bukan berarti internet hanya membawa risiko. Jika digunakan dengan bijak, internet bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat. Kita bisa menciptakan konten yang kreatif, inovatif, dan edukatif untuk memberi dampak positif bagi orang lain. Kuncinya adalah kita harus terus belajar dan menggunakan media sosial dengan penuh tanggung jawab,” papar Anang selaku narasumber.
Salah satu poin penting yang disampaikan adalah ancaman terhadap privasi digital dan penyalahgunaan data pribadi. Ia memberikan contoh kasus nyata mengenai bahaya membagikan informasi pribadi secara sembarangan di media sosial. Selain itu, ia juga membahas fenomena cyberbullying yang sering terjadi di kalangan remaja, serta pentingnya menjaga etika dalam dunia maya.
Tidak hanya membahas ancaman, Anang juga memberikan motivasi kepada peserta untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana kreatif untuk menciptakan karya. “Jangan hanya menjadi konsumen teknologi. Jadilah kreator yang memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti membuat konten edukasi atau mengembangkan bisnis digital,” tambahnya.
Sebagai penutup, seluruh peserta tamu undangan dan panitia diajak untuk berkomitmen bersama untuk memanfaatkan media digital secara bijak, kreatif, dan produktif. Komitmen ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi peserta tamu undangan dan panitia untuk selalu bertanggung jawab dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi digital.
Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme dari tamu undangan dan panitia. Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, panitia dari KKN UAD Alternatif 94 Mantrijeron berharap generasi Z dapat lebih melek digital, tidak hanya sebagai pengguna teknologi tetapi juga sebagai inovator yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa. (adf)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.