Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Akmal Rifaldo J

Aritificial Intelligence di Masa Depan Akankah Jadi Sebuah Ancaman atau Teman?

Teknologi | 2024-12-03 09:46:21

Artificial Intelligence atau kerap kali kita dengar sebagai AI merupakan sebuah teknologi yang digunakan untuk menjiplak kemampuan intelektual manusia. Pada zaman perkembangan teknologi yang sangat pesatn ini banyak sekali AI yang sudah bisa digunakan untuk menggantikan manusia dalam bekerja. Setiap kemajuan teknologi memang memiliki tantangan dan pasti kita perlu untuk beradaptasi untuk melewati tantangan tersebut. Tidak sedikit memang yang gagal untuk melewati kemajuan teknologi. Sebagai generasi muda yang serba mudah kali ini, saya akan mengutarakan opini saya mengenai AI, apakah akan menjadi sebuah ancaman atau akan membuka peluang kesuksesan.

Pada sekarang ini, salah satu tantangan yang kita hadapi yakni informasi yang tidak selalu terverifikasi dan pemaparannya yang sangat cepat. Contohnya adalah ChatGPT. Sebagai generasi muda yang apa-apa serba ingin cepat dan tidak ribet, sering kali kita langsung tertuju kepada bantuan AI, entah itu untuk mengerjakan soal, menjawab pertanyaan, dan mencari informasi. Memang menggunakan AI memudahkan proses yang sedang kita kerjakan, tetapi disisi lain kita juga jarang untuk cek ulang darimana sumbernya, apakah terverifikasi atau tidak. Ketergantungan kita kepada AI, dapat melemahkan otak kita karena malas untuk berpikir kritis. Pengurangan pekerjaan juga akan terdampak besar karena adanya AI. Mengapa demikian? Pertama akan dimulai dari otomatisasi perindustrian. Jika dilihat, banyak perusahaan yang mulai mengganti tenaga manusia dengan teknologi AI. Hal ini bertujuan untuk pemangkasan biaya produksi yang nantinya akan berdampak pada pendapatan perusahaan yang lebih besar. Penggunaan AI “deepfake” untuk menipu orang juga menjadi ancaman besar. Susah untuk membedakan hasil “deepfake” dengan yang asli. Tidak sedikit juga pelanggaran privasi yang terjadi akibat AI. Algoritma AI bisa melacak riwayat penelusuran tanpa persetujuan. Namun, tidak sedikit juga dampak positif yang bisa kita dapatkan apabila menggunakan AI dengan benar.

AI sebagai pendorong innovasi, terkadang kita hanya memiliki sebatas ide saja. Namun, kita belum tahu bagaimana cara untuk melaksanakan ide-ide kita. Disinilah peran positif AI yang bisa kita manfaatkan untuk mencari bagaimana cara eksekusi ide-ide kita. Mencari tentang cara melaksanakan ide tersebut. Membantu mempermudah dan efisiensi waktu yang kita miliki. Dalam kehidupan sehari-hari, AI bisa membantu kita dengan assisten virtual, contohya adalah “siri” yang digunakan oleh Apple dalam berbagai produknya. Ini merupakan contoh AI yang dapat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak perlu susah-susah untuk melakukan sesuatu. Cukup mengatakan apa yang kita ingin lakukan, maka akan diproses oleh AI tersebut. Seperti Google Nest yang biasa digunakan untuk home assisten dalam kegiatan sehari-hari di rumah. Untuk mendapatkan hal-hal positif dan meminimalisasi dampak negatif dari AI.

Regulasi dan etika pengembang AI memiliki peran penting dalam meminimalisasi dampak negatif. Seperti regulasi yang ada pada Indonesia, kominfo, mengeluarkan surat edaran Nomor 9 Tahun 2023 tentang etika kecerdasan buatan. Selain itu, Uni Eropa juga memiliki yang namanya AI Act. AI Act merupakan undang-undang yang mengklasifikasikan AI berdasarkan tingkat resiko dan penetapan persyaratan untuk setiap kategori. Mereka juga memiliki GDPR, atau peraturan perlindungan data umum yang digunakan pada AI yang mengumpulkan dan menggunakan data pribadi. Tantangan dari pengembangan regulasi AI adalah cepatnya perkembangan teknologi AI, karena tingkat kecepatan AI tergolong tinggi, maka susah untuk membuat aturan yang selalu relevan setiap waktu. Selain itu, rumitnya teknologi ini juga menjadi salah satu faktor yang menyusahkan untuk pembuatan regulasi.

Menurut saya, apapun AI yang sedang kalian gunakan kembali lagi kepada sang pengguna. Apakah ia bisa memanfaatkan AI atau malah menggunakan AI untuk hal-hal yang merugikan. Kembali lagi kepada etika anda sebagai pengguna AI. Apabila anda menggunakan AI untuk pendidikan maka, gunakan semestinya serta crosscheck kembali sumber yang anda dapatkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image