Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Zaini Ar Raffi

Rahasia di Balik Tingginya Biaya Pengobatan di Indonesia

Hospitality | 2024-12-02 11:30:33
https://www.istockphoto.com/id/foto/konsep-tagihan-medis-dengan-kalkulaotor-dan-stetoskop-dengan-latar-belakang-biru-gm1418084838-464909183

Tingginya biaya pengobatan di Indonesia telah menjadi perhatian utama karena kesehatan merupakan hak dasar Manusia yang wajib dipenuhi. Artikel ini mengkaji faktor-faktor yang berkontribusi pada mahalnya biaya pengobatan dan dampaknya terhadap masyarakat. Selanjutnya, artikel ini akan mengeksplorasi solusi potensial untuk mengatasi kesenjangan ini.

Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Biaya Pengobatan

 

  1. Inflasi Medis Inflasi medis merupakan fenomena di mana biaya layanan kesehatan mengalami kenaikan yang tidak sebanding dengan inflasi pada perekonomian secara umum. Kontributor utama inflasi medis adalah peningkatan harga obat-obatan, peralatan medis, dan biaya operasional rumah sakit. Indikasi nyata dari fenomena ini adalah kenaikan signifikan harga obat-obatan tertentu, seperti hingga 10% per tahun, jauh melampaui tingkat inflasi umum yang berkisar antara 3-4%
  2. Ketergantungan pada Impor Ketergantungan Indonesia pada impor bahan baku obat dan peralatan medis berdampak signifikan pada biaya produksi. Pajak impor dan fluktuasi nilai tukar mempermahal harga barang impor. Misalnya, 90% bahan baku obat masih diimpor, sehingga fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi harga obat secara substansial.
  3. Biaya Investasi Rumah Sakit Pendirian dan pengoperasian rumah sakit memerlukan dana investasi yang signifikan. Pengadaan peralatan medis mutakhir, fasilitas memadai, dan staf medis yang kompeten memerlukan biaya yang tinggi. Untuk menutupi biaya tersebut, rumah sakit menerapkan tarif pelayanan yang lebih tinggi. Sebagai ilustrasi, biaya pembangunan rumah sakit bertaraf unggul dapat mencapai kisaran ratusan miliaran rupiah.
  4. Teknologi Medis Penggunaan teknologi medis terbaru memang meningkatkan kualitas perawatan, tetapi juga menambah biaya. Harga peralatan medis canggih dan biaya operasionalnya sangat tinggi, sehingga mempengaruhi tarif pelayanan kesehatan. Contohnya, mesin MRI atau CT scan memiliki harga yang sangat tinggi dan memerlukan biaya perawatan yang besar.
  5. Permintaan yang Tinggi diakibatkan Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan peningkatan standar hidup menyebabkan permintaan layanan kesehatan meningkat. Permintaan yang tinggi ini dapat menyebabkan kenaikan biaya karena fasilitas kesehatan berusaha memenuhi kebutuhan yang meningkat. Selain itu, urbanisasi dan pertumbuhan populasi juga meningkatkan permintaan layanan kesehatan di kota-kota besar.
  6. Rendahnya Penetrasi Asuransi Kesehatan Swasta merupakan faktor lain yang berkontribusi pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih bergantung pada BPJS Kesehatan,yang cakupannya sering kali tidak memadai untuk memenuhi semua kebutuhan medis. Akibatnya, banyak orang harus membayar biaya pengobatan dari kantong mereka sendiri. Persentase kepemilikan asuransi kesehatan swasta di Indonesia masih relatif rendah, hanya sekitar 6% dari total seluruh penduduk di Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan swasta.

Dampak Tingginya Biaya Pengobatan

Tingginya biaya pengobatan memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Banyak keluarga yang harus mengeluarkan jumlah yang terbilang besar dari pendapatan mereka untuk biaya kesehatan, yang dapat menyebabkan kesulitan finansial. Lebih lanjut, biaya pengobatan yang tinggi dapat membatasi akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, khususnya bagi individu yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki tingkat pendapatan rendah.

Solusi Potensial

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk:

  1. Peningkatan Produksi Bahan Baku Obat Dalam Negeri merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan impor, yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya obat-obatan di dalam negeri.
  2. Pengendalian Inflasi Medis Pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan untuk mengendalikan inflasi medis, seperti regulasi harga obat dan peralatan medis.
  3. Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan Investasi dalam infrastruktur kesehatan, pelatihan tenaga medis, dan penyediaan peralatan medis yang memadai dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan.
  4. Peningkatan Penetrasi Asuransi Kesehatan Swasta Mendorong lebih banyak masyarakat untuk memiliki asuransi kesehatan swasta dapat membantu mengurangi beban biaya pengobatan yang harus ditanggung sendiri.

Tingginya biaya pengobatan di Indonesia disebabkan oleh faktor-faktor kompleks, meliputi inflasi dalam sektor kesehatan, ketergantungan pada impor alat kesehatan, serta investasi signifikan pada infrastruktur dan teknologi di rumah sakit. Dampak dari tingginya biaya ini sangat memberatkan masyarakat, khususnya kelompok ekonomi lemah. Upaya mengatasi permasalahan ini menuntut pendekatan holistik dan sinergis yang melibatkan pemerintah, sektor usaha, dan masyarakat. Diharapkan dengan langkah-langkah strategis tersebut, akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dapat terwujud bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image