Gigi Berlubang Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya!
Edukasi | 2024-11-30 18:34:08Kesehatan gigi dan mulut bukan hanya tentang mencegah gigi berlubang atau memiliki senyum yang menarik. Studi terbaru mengungkapkan bahwa gigi berlubang yang tidak terawat dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
Dikutip dari Harvard Health Publishing, bakteri yang berasal dari gigi berlubang dapat menyebar ke pembuluh darah, menyebabkan peradangan yang memicu pembentukan gumpalan darah. Prof. Robert H. Shmerling dari Harvard Medical School menjelaskan bahwa peradangan ini dapat memperburuk kondisi jantung, bahkan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Selain itu, sisa bakteri dari mulut sering ditemukan pada pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah akibat plak lemak.
Penelitian menunjukkan bahwa dari satu juta orang yang diteliti, sekitar 65.000 di antaranya memiliki kesehatan gigi yang buruk dan menderita penyakit jantung. Kehilangan gigi, yang merupakan indikator kesehatan mulut yang buruk, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Kondisi ini dimulai dengan penumpukan plak pada gigi yang bisa berkembang menjadi infeksi serius jika tidak diobati.
Untuk mencegah dampak buruk bagi kesehatan jantung, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan langkah-langkah berikut:
1. Menyikat Gigi Dua Kali Sehari Selama Dua Menit dengan Pasta Gigi Berfluoride
Menyikat gigi secara rutin membantu menghilangkan plak dan sisa makanan yang menempel di gigi. Pasta gigi berfluoride berperan penting dalam memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan gigi. Menyikat selama dua menit memberikan waktu yang cukup untuk membersihkan seluruh area gigi, termasuk permukaan luar, dalam, dan permukaan kunyah.
2. Gunakan Sikat Gigi yang Baik
Pilih sikat gigi dengan bulu yang lembut agar tidak merusak enamel gigi dan jaringan gusi. Sikat gigi yang ergonomis dan sesuai dengan ukuran mulut akan membantu menjangkau semua area gigi dengan efektif. Sikat gigi sebaiknya diganti setiap tiga bulan atau lebih cepat jika bulunya sudah mulai rusak.
3. Menyikat Gigi dengan Benar
Teknik menyikat yang benar melibatkan gerakan melingkar kecil atau vertikal dari gusi ke arah ujung gigi, bukan gerakan horizontal yang dapat merusak gusi. Jangan lupa membersihkan lidah untuk mengurangi bakteri penyebab bau mulut. Gunakan tekanan yang ringan agar tidak melukai gusi.
4. Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi Setiap Enam Bulan
Pemeriksaan rutin memungkinkan dokter gigi untuk mendeteksi masalah sejak dini, seperti gigi berlubang, plak yang mengeras menjadi tartar, atau tanda-tanda penyakit gigi dan mulut lainnya.
Dengan menjaga kebersihan mulut dan rutin memeriksakan gigi, maka dapat mendukung keberlangsungan kesehatan tubuh hingga nanti untuk masa depan yang lebih sehat!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.