
Peran Perawat RSUA dalam Pelayanan Kesehatan: Perspektif Mahasiswa Airlangga
Hospitality | 2024-11-29 17:42:29
Pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan impian besar bagi semua penyedia layanan kesehatan. Sebagai mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga, kami yakin bahwa peran perawat di Rumah Sakit Airlangga (RSUA) sebagai garda terdepan yang berkontribusi langsung terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, termasuk di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA). Di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), perawat menjadi salah satu komponen utama yang mendukung pelayanan kesehatan. Namun, seperti apakah sebenarnya peran perawat ini dari sudut pandang mahasiswa Universitas Airlangga?
Pada tanggal 6 November 2024, kami mahasiswa UNAIR dari rumpun Keperawatan ditugaskan untuk melakukan pengamatan mengenai bagaimana peran perawat di RSUA. Ketika baru memasuki rumah sakit, kami melihat bahwa perawat sering kali menjadi orang pertama yang berinteraksi dengan pasien. Mereka tidak hanya membantu dokter dalam melakukan tindakan pengobatan, namun juga memastikan agar pasien mendapatkan perhatian penuh, baik dari segi medis maupun emosional. Bagi sebagian pasien, senyuman atau sapaan hangat yang diberikan perawat ketika memberikan pelayanan cukup untuk mengurangi rasa cemas mereka. Terlihat dari wajah pasien yang seakan merasa aman dan nyaman setelah seorang perawat berusaha menenangkan kekhawatiran pasien yang sedang menjalani proses penyembuhan akan penyakitnya. Hal inilah yang menjadikan perawat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Sebagai mahasiswa Keperawatan, kami belajar bahwa tanggungjawab utama seorang perawat mencakup empat komponen, yaitu preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif. Di RSUA, perawat menjalankan tugas ini dengan pendekatan yang menyeluruh. Mereka tidak hanya mengobati penyakit, namun juga berusaha mencegah penyakit yang muncul, mengajari pasien dan keluarganya, serta membantu mereka pulih pascapengobatan. Ini semua dilakukan mereka dengan penuh kesabaran, empati, dan profesionalisme.
Perawat RSUA memiliki keterampilan teknis dan keterampilan interpersonal yang mumpuni untuk melakukan tugas mereka. Dari sisi teknis, perawat terlihat terampil dalam berbagai prosedur medis, seperti pemasangan infus kepada pasien, pemberian obat hingga penanganan situasi darurat. Selain itu, mereka terihat sangat memahami teknologi medis modern yang terus berkembang. Misalnya, di RSUA, terlihat perawat bekerja dengan alat-alat canggih, seperti monitor vital sign dan perangkat untuk perawatan intensif. Mereka terlihat sangat terampil dalam menggunakan alat-alat kesehatan tersebut.
Kompetensi interpersonal juga penting. Perawat harus menunjukkan kemampuannya untuk membangun hubungan yang kuat dengan pasien dan keluarganya. Praktik komunikasi yang baik membantu pasien merasa dihargai sehingga membantu mereka dalam proses penyembuhan. Kami sempat mengamati ketika seorang perawat sedang berhadapan dengan pasien dan keluarganya. Perawat menggunakan kemampuan komunikasi terapeutik mereka untuk mendengarkan, memberi semangat, dan menenangkan pasien yang sedang cemas. Kemampuannya dalam mendengarkan, memberi semangat, dan menenangkan pasien yang cemas adalah keterampilan yang akan terus mereka terapkan ketika berhadapan langsung dengan pasien maupun keluarganya.
Meski peran perawat begitu penting, kenyataanya saat kita amati di lapangan mereka mendapat banyak tantangan yang harus dihadapi. Melalui pengamatan ketika di Rumah Sakit Universitas Airlangga diketahui bahwa rasio perawat terhadap pasien belum ideal, membuat mereka merasa kewalahan karena harus menangani banyak pasien sekaligus dapat memengaruhi kualitas pelayanan yang ada di rumah sakit. Padahal, perawat bekerja hampir sepanjang waktu bersama pasien, mulai dari pagi hingga malam, bahkan di hari libur. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi perawat untuk tetap menjaga semangat dan kualitas kerja mereka.
Sebagai generasi muda yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang perawat di masa depan, kami berharap peran perawat di masa depan semakin diakui dan dihargai. Kami yakin bahwa pelayanan kesehatan berkualitas tidak bisa tercapai tanpa adanya kontribusi dari perawat yang profesional, berdedikasi, dan dihormati. Kami juga berharap rumah sakit seperti RSUA terus menjadi contoh dalam memberikan dukungan bagi tenaga kesehatan, khususnya perawat. Dengan pelatihan rutin, fasilitas kerja yang memadai, dan lingkungan kerja yang kondusif, perawat dapat memberikan pelayanan yang optimal.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.