Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cantika Trisna Ningrum

Mengenal ATLM: Krusialnya Peran Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) dalam Pelayanan Kesehatan

Edukasi | 2024-11-27 13:05:34
Gambar dari BeritaTren.com

Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) merupakan salah satu profesi dalam bidang kesehatan yang kaitannya sangat erat dengan pemeriksaan di laboratorium. ATLM mungkin tidak banyak diketahui oleh masyarakat karena kerja mereka kebanyakan berada di belakang layar dan jarang berhadapan langsung dengan pasien. Walaupun profesi ATLM tidak banyak diketahui masyarakat, namun ATLM memegang peranan yang sangat krusial dalam pelayanan di dalam bidang kesehatan. ATLM bertugas dalam memberikan pelayanan, pemeriksaan sampel, dan analisis hasil pemeriksaan sampel yang mengarah pada proses diagnosis penyakit. Tanpa adanya bantuan ATLM, maka dokter aan kesulitas dalam mendiagnosis suatu penyakit yang tergolong bahaya atau kronis. Jadi, ATLM sangat diperlukan di berbagai instansi kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik.

Tugas dari ATLM apa saja sih? 

ATLM bertugas dalam pengambilan, pengolahan, dan pemeriksaan atau analisis sampel dari tubuh pasien. Sampel yang dimaksud dapat berupa darah, urin, feses, jaringan, dan lain-lain. Dalam pengambilan sampel diperlukan keterampilan yang baik oleh ATLM, seperti contoh dalam pengambilan sampel darah di pembuluh darah atau flebotomi. Flebotomi merupakan suatu perbuatan yang memerlukan keahlian (kompetensi) yang terukur dan kewenangan yang diperlukan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Secara teknis tindakan ini merupakan salah satu tahap pra-analitis, dan tingkat kesalahan pada tahap pra-analitis bisa mencapai 60-80%. Oleh karena itu, tindakan ini harus dilakukan dengan cara yang terstandar. Setelah pengambilan sampel, ATLM bertugas untuk menjaga sampel tersebut agar tidak rusak dan melakukan pengolahan untuk mendapatkan hasil yang baik kemudian menganalisisnya. Data hasil analisis itu harus akurat untuk mendukung proses diagnosa oleh dokter.

Dalam memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang akurat, seorang ATLM harus memiliki pengetahuan yang mendalam di bidang biologi, kimia, dan teknik laboratorium. Selain itu, ATLM harus mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan teknologi canggih, karena dalam pengolahan sampel pasti akan banyak menggunakan teknologi mesin, seperti mesin hematologi, PCR, dan masih banyak lagi. Hal yang tidak kalah penting yang harus dikuasai oleh ATLM adalah ketelitian, analitis, pemikiran kritis dan kemampuan komunikasi yang baik. Sekilas terlihat sepele, namun seorang ATLM harus menguasainya dengan sangat baik.

Bagaimana caranya untuk bisa menjadi ATLM?

Untuk dapat menjadi ATLM saudara-saudara dapat menempuh Pendidikan di jenjang Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4), hingga Strata 1 (S1) Teknologi Laboratorium Medik. Pendidikan program studi Teknologi Laboratorium Medik di Indonesia dapat didapatkan di Poltekkes Kemenkes, Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan juga Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Selama menempuh pendidikan di program studi Teknologi Laboratorium Medik, mahasiswa akan diajarkan dasar-dasar ilmu kesehatan dan laboratorium, analisis klinis dan diagnostik, Teknik instrumen laboratorium, dan masih banyak yang lain pastinya. Pembelajaran tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dilengkapi praktik secara langsung sehingga dapat mengasah kemampuan soft skills calon ATLM. Setelah lulus dari pendidikan Teknologi Laboratorium Medik, calon ATLM tidak bisa langsung praktik kepada masyarakat, tetapi harus memenuhi sertifikasi terlebih dahulu untuk praktik resmi. Untuk memperoleh sertifikasi dasar, lulusan TLM harus melaksanakan Uji kompetensi terlebih dahulu yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), bekerja sama dengan Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) dan Patelki (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia) sebagai asosiasi profesi. Hasil dari uji kompetensi inilah yang kemudian menjadi syarat untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi, yang merupakan izin untuk praktik resmi. STR diterbitkan oleh Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI). Setelah memperoleh STR, ATLM dapat memperoleh SIP (Surat Izin Praktik) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan atau Pemerintah Daerah setempat untuk melakukan praktik secara profesional di bidang pengujian kesehatan. SIP ini diperlukan bagi ATLM untuk beroperasi di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan laboratorium serta menyediakan layanan analisis laboratorium klinis resmi.

Apakah prospek kerja ATLM hanya bekerja di rumah sakit?

Tidak. Banyak sekali prospek kerja yang bisa digapai oleh ATLM, mulai dari bekerja di Laboratorium Kesehatan Daerah, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), laboratorium forensik kepolisian, Lembaga Penelitian Sains (LIPI, Biofarma), perusahaan di bidang makanan-minuman, atau bahkan menjadi dosen.

Jadi, dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan kembali bahwa Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) perannya sangat krusial dalam bidang kesehatan. ATLM berperan penting dalam proses pengambilan, pengolahan, dan analisis hasil sampel dari pasien, serta bekerja sama dengan dokter untuk memberikan diagnosis yang akurat. Untuk menjadi seorang ATLM diperlukan pengetahuan yang baik, terutama dalam pengambilan, pengolahan dan analisis sampel. Maka dari itu, untuk menjadi ATLM bisa dengan menempuh pendidikan Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4), hingga Strata 1 (S1) Teknologi Laboratorium Medik. Lulusan TLM tidak hanya bisa bekerja di rumah sakit, tetapi juga di bidang lain seperti BPOM, biofarma, laboratorium forensik, dan masih banyak lagi.

Setelah membaca artikel ini apakah kalian masih bertanya-tanya mengenai apa itu Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM)? Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman memahami profesi ATLM sekaligus menyadari betapa krusialnya peran mereka dalam bidang kesehatan. Selain itu, harapannya semoga profesi ini semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image