Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Atikah Setya Saraswati

Dampak Globalisasi Terhadap Identitas Budaya Lokal: Kita Perlu Khawatir Ga Sih?

Info Terkini | 2024-11-24 19:58:59

Seperti yang kalian sadari saat ini, Globalisasi telah mengubah dunia ini dengan cara yang ga pernah kita bayangkan sebelumnya loh. Globalisasi merupakan sebuah fenomena khusus dalam peradaban hidup manusia. Kehadiran teknologi informasi dan berbagai macam teknologi lainnya semakin mempercepat akselerasi proses globalisasi. Di satu sisi, globalisasi sangat memungkinkan untuk melakukan pertukaran informasi, ide, dan budaya secara cepat di seluruh dunia. Namun, di sisi lain, proses ini juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahwa identitas budaya lokal dapat tergantikan oleh budaya global yang lebih dominan, seperti budaya Barat. Karena itu bagaimana globalisasi dapat mempengaruhi budaya lokal. Dan apakah kita harus benar – benar khawatir akan hal itu?

Identitas Budaya Lokal: Apa Saja Yang Dipertaruhkan?

Identitas Budaya Lokal merupakan cerminan dari bentuk Sejarah, nilai tradisi, dan cara hidup dari suatu kelompok Masyarakat. Elemen – elemen seperti bahasa, pakaian tradisional, ritual keagamaan, serta adat istiadat merupakan bagian penting dari identitas ini. Ketika budaya luar dianggap lebih modern dan menarik oleh masyarakat ‘Konoha’, nilai-nilai tradisional cepat atau lambat akan dilupakan. Generasi muda saat ini mungkin lebih memilih untuk mengikuti tren budaya luar yang dianggap lebih menarik daripada mempelajari adat-istiadat dan tradisi lokal yang diwariskan oleh nenek moyang.

Apa sih yang dimaksud Globalisasi Sebagai Tantangan? Globalisasi sering kali berkaitan dengan dominasi budaya global atau kita kenal sebagai budaya Barat yang menyebar melalui media hiburan. Dan teknologi. Hal ini yang membuat terjadinya homogenitas budaya, di mana nilai – nilai dan gaya hidup yang mendominasi perlahan – lahan akan menggantikan budaya lokal. Sebagai contoh adanya tren mengkonsumsi makanan cepat saji yang dapat menyebabkan turunnya minat masyarakat terhadap makanan tradisional, sementara penggunaan bahasa inggris semakin merajalela ke posisi minoritas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image