Artificial Intelligence (AI) dalam Sistem Kepegawaian Rumah Sakit: Meningkatkan Disiplin dan Kepuasan Pegawai di RSI Siti Aisyah Madiun
Teknologi | 2024-11-20 16:35:26Penulis : Susi Indrawati
Artificial Intelligence (AI) mulai digunakan di berbagai sektor, termasuk di bidang kesehatan. RSI Siti Aisyah Madiun merupakan rumah sakit tipe C yang didirikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Madiun, saat ini sedang mengintegrasikan Artificial Intelligence (AI) ke dalam sistem informasi kepegawaiannya untuk meningkatkan efisiensi, disiplin, dan kepuasan karyawan.
Tantangan yang Dihadapi RSI Siti Aisyah saat ini dalam pengelolaan SDM adalah masalah umum di banyak rumah sakit di Indonesia.Data internal menunjukkan tingkat kedisiplinan pegawai masih perlu diperhatikan. Selain itu survei internal yang beberapa masih menunjukkan ketidakpuasan pegawai perlu ditingkatkan.
Penerapan sistem informasi kepegawaian yang menggunakan teknologi Penerapan sistem informasi kepegawaian yang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) ini juga sejalan dengan regulasi yang ada, seperti Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2000, yang mengatur tentang pentingnya sistem informasi manajemen kepegawaian yang terintegrasi. Regulasi ini mendorong pengelolaan data pegawai secara lebih efisien dan transparan, serta mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Oleh karena itu, dengan penerapan AI, RSI Siti Aisyah dapat memastikan bahwa pengelolaan SDM-nya tidak hanya sesuai dengan regulasi, tetapi juga lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman.
Salah satu solusi yang tengah dieksplorasi adalah penerapan kecerdasan buatan dalam sistem informasi kepegawaian rumah sakit. Sistem ini berpotensi besar dalam memperbaiki pengelolaan data pegawai secara lebih efisien, mulai dari absensi, penilaian kinerja, hingga pengelolaan gaji dan insentif. Artificial Intelligence (AI) dapat mengotomatiskan banyak proses yang sebelumnya dilakukan secara manual, mengurangi kemungkinan kesalahan data, dan mempercepat proses administrasi.
Dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI), RSI Siti Aisyah bisa memantau absensi pegawai secara real-time dan memberikan umpan balik langsung kepada pegawai yang terlambat. Tabel berbasis Artificial Intelligence (AI) dapat menganalisis pola keterlambatan dan memberikan rekomendasi strategis untuk meningkatkan disiplin pegawai, seperti mengidentifikasi waktu-waktu rawan keterlambatan dan memberikan solusi yang lebih spesifik.
Artificial Intelligence (AI) juga berperan dalam meningkatkan kepuasan pegawai. Melalui analisis data dan dapat membantu rumah sakit untuk mengidentifikasi kebutuhan pegawai dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan fasilitas dan sistem penggajian. Dengan memanfaatkan data yang lebih akurat dan cepat, manajemen dapat lebih responsif terhadap keluhan dan kebutuhan pegawai, seperti peningkatan fasilitas penunjang dan sistem penghargaan yang lebih adil.
Lebih lanjut, sistem Artificial Intelligence (AI) dapat mengoptimalkan proses evaluasi kinerja dengan memberikan umpan balik berbasis data yang objektif. Penilaian kinerja yang transparan dan berbasis data akan meningkatkan kepercayaan pegawai terhadap sistem, yang pada gilirannya berkontribusi pada kepuasan dan motivasi kerja mereka.
Integrasi kecerdasan buatan dalam sistem informasi kepegawaian di RSI Siti Aisyah Madiun diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan disiplin dan kepuasan pegawai. Dengan kemampuannya untuk memproses data lebih cepat, lebih akurat, dan lebih efisien, Artificial Intelligence (AI) tidak hanya memperbaiki aspek administrasi kepegawaian, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi pegawai, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kualitas pelayanan rumah sakit kepada pasien. Dengan dukungan regulasi yang relevan, RSI Siti Aisyah siap untuk menjadi contoh rumah sakit yang mengoptimalkan teknologi dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.