Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Egalita Nabilah

Kekuatan Media Sosial dalam Mempromosikan Aktivitas Fisik

Rubrik | 2024-11-20 12:43:06

Telah terdeteksi bahwa secara global populasi di setiap lapisan dan tingkatan menjadi kurang aktif secara fisik dan lebih banyak duduk atau biasa dikenal dengan sedentary behaviour. Dua kebiasaan tersebut sangat berkaitan dengan kesehatan dan menjadi salah satu penyebab kematian. Pada era globalisasi saat ini sebagian masyarakat lebih memilih berdiam diri di rumah bersama dengan gadgetnya dibandingkan memilih keluar rumah untuk sekadar menghirup udara segar atau berinteraksi dengan masyarakat sekitar lingkungannya.

Data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 bahwa sebanyak 35% masyarakat Indonesia kurang melakukan aktivitas fisik. Orang yang kurang aktif memiliki 20% hingga 30% peningkatan resiko kematian dibandingkan dengan orang yang cukup aktif. WHO mencatat berkurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab kematian nomor 4 di dunia. Setidaknya 2 juta orang meninggal dunia setiap tahun akibat gaya hidup yang malas-malasan ini.

Terdapat bukti kuat yang menghubungkan hubungan sosial dengan hasil kesehatan mental. Hubungan sosial memainkan peran penting dalam mencegah masalah kesehatan mental, menjaga kesehatan mental yang baik, dan membantu pemulihan dari kondisi kesehatan mental yang sedang dan berat. Sedangkan isolasi dan kesepian telah dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih buruk. Sebagian besar bukti ini berkaitan dengan depresi, dengan lebih sedikit penelitian yang mempertimbangkan gangguan mental lainnya.

Sumber: https://dozieumeh.blogspot.com/

Media sosial dapat diakses secara luas dan digunakan oleh banyak orang yang menyebabkan perubahan perilaku dan perbaikan gaya hidup dapat dikembangkan melalui media sosial. Pakar kesehatan percaya bahwa media sosial lebih efektif dalam mengomunikasikan informasi kesehatan dibandingkan media tradisional. Saat ini, Internet adalah salah satu sumber informasi kesehatan. Selain itu, sejak munculnya penyakit virus corona baru (COVID-19), jejaring sosial telah meningkatkan potensinya sebagai sumber informasi untuk mempromosikan aktivitas olahraga fisik.

Oleh karena itu, media sosial mungkin menawarkan keuntungan tertentu untuk intervensi kesehatan masyarakat. Ini mungkin merupakan kesempatan yang baik untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya olahraga. Sebagian besar penelitian tentang intervensi media sosial berfokus pada analisis efektivitasnya dalam mendorong aktivitas fisik. Namun, mempromosikan aktivitas fisik kepada pengguna media sosial memerlukan pendekatan yang lebih luas. Tujuan ini dapat dicapai melalui penggunaan pemasaran sosial, suatu teknik pemasaran yang mendorong perubahan sosial. Fleksibilitas pemasaran sosial memungkinkan suatu komunitas pencinta olahraga menjangkau dan menargetkan populasi yang sulit diidentifikasi, seperti masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya aktivitas fisik atau yang memiliki hambatan sosial dan ekonomi terhadap aktivitas fisik. Melalui pesan yang dipersonalisasi, kampanye kreatif, dan dukungan komunitas di media sosial, pemasaran sosial dapat mengubah perilaku individu dan memotivasi masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan, termasuk kesehatan fisik dan mental.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image