Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Teuku Zulkhairi

Kemenag Kirim 30 Mudir dan Wakil Mudir Ma'had Aly Indonesia ke Universitas Al Qarawiyin Maroko

Pendidikan dan Literasi | 2024-11-19 16:27:35

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia pada Sabtu, 9 November 2024, memberangkatkan 30 Mudir (Rektor) dan Wakil Mudir Ma'had Aly dari berbagai wilayah di Indonesia ke Maroko. Keberangkatan ini merupakan bagian dari program beasiswa non-degree untuk penguatan manajemen dan sanad keilmuan Ma'had Aly.

Program ini sepenuhnya dibiayai melalui dana abadi pesantren hasil kerja sama Kemenag dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Pelepasan keberangkatan para peserta dilakukan oleh Dr. Mahrus El Mawa, M.Ag., sebagai koordinator PMO Dana Abadi Pesantren, yang juga Kepala Subdirektorat Pendidikan Diniyah dan Ma'had Aly pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Dalam sambutannya, Mahrus, yang mewakili Direktur PD Pontren menyampaikan bahwa para peserta telah melalui proses seleksi ketat berbasis perangkingan nilai. Dari 82 Ma'had Aly se-Indonesia, terpilih 30 peserta dari 28 Ma'had Aly. Dua Ma'had Aly berhasil meluluskan dua peserta, yakni Mudir dan Wakil Mudirnya."Melalui program ini, kita berharap Ma'had Aly di Indonesia semakin maju dan berkembang. Kami juga berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan membawa pengaruh positif dan pengembangan Ma'had Aly masing-masing," ujar alumni pesantren al-Munawir Krapyak, yang akrab disapa Kyai Mahrus oleh para Mudir Ma'had Aly Indonesia.

Ia juga menyatakan kegembiraannya atas sambutan hangat dari Universitas Al Qarawiyiin di Maroko. "Pihak universitas, mulai dari rektor hingga seluruh jajarannya, sangat antusias mendukung program ini. Oleh karenanya, buku profil 28 Ma'had Aly dalam bahasa Arab, 405 halaman dapat menjadi bingkisan kecil untuk lembaga keilmuan di Maroko, khususnya Qarawiyyin", tambahnya.

Sambutan dari Universitas Al QarawiyiinDalam pertemuan, sehari sebelumnya, pre-departure yang digelar secara daring, Prof. Amal Jalal, Rektor Universitas Al Qarawiyiin, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas inisiatif program ini. Ia menyatakan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Ma'had Aly Indonesia.

Didampingi oleh jajaran pimpinan universitas seperti Prof. Abdullah al-Rasyidi, Wakil Rektor Bidang Kurikulum Universitas Al Qarawiyiin Muassasah Darul Hadis, Prof. Amal Jalal menyampaikan komitmennya untuk menyukseskan program ini.Rektor Universitas Al Qarawiyiin, Prof. Amal Jalal dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas kepercayaan memilih Universitas Al Qarawiyiin sebagai mitra program.

Sementara itu, Prof. Abdullah Rusydi, mengucapkan selamat datang kepada para peserta dari Indonesia. Ia berharap program ini dapat meningkatkan kapasitas manajerial para mudir sekaligus menghidupkan kembali hubungan keilmuan antara Masyriq (Timur) dan Maghrib (Barat).

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Katib ‘Am Jami’ah Qarawiyiin Muassasah Darul Hadis, Dr. Ya'lawi.Selama satu bulan di Maroko, 11 November-11 Desember 2024 para peserta akan menjalani program intensif di Universitas Al Qarawiyiin. Fokus kegiatan mencakup penguatan manajemen Ma'had Aly dan pendalaman sanad keilmuan.

Para peserta berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Diharapkan, program ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan Ma'had Aly di tanah air.

Oleh Dr. Teuku ZulkhairiMudir Ma'had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah Matangkuli Aceh Utara

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image