Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) di dunia kedokteran, Tantangan atau Keuntungan?
Teknologi | 2024-11-19 09:19:01Teknologi saat ini memiliki peran yang sangat besar dalam kemajuan di setiap bidang terutama di bidang kesehatan. Teknologi dapat merubah bagaimana manusia melakukan pekerjaan sehari hari yang awalnya pekerjaan dilakukan dengan manual namun sekarang bisa lebih praktis dan efisien. Dengan berkembang dan meningkatnya kecerdasan manusia, akhirnya berujung tercetusnya teknologi terbaru untuk menyelesaikan masalah, adanya perkembangan teknologi dan inovasi saat ini manusia menciptakan kecerdasan buatan. Peran kecerdasan buatan dalam kegiatan manusia begitu besar sehingga dapat menjadi fasilitas dan solusi bagi permasalahan yang muncul.
Apa itu kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)?
Teknologi berkembang dengan begitu cepat sehingga saat ini muncul teknologi-teknologi mutakhir yang semakin canggih, salah satunya adalah kecerdasan buatan atau sering dikenal dengan artificial intelligence (AI). AI adalah sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang mampu menggantikan kecerdasan manusia. Teknologi ini dapat membuat keputusan dengan cara menganalisis dan menggunakan data yang tersedia di dalam sistem atau database. Proses yang terjadi dalam kecerdasan buatan mencakup learning, reasoning, dan self-correction. Proses ini mirip dengan manusia yang melakukan analisis sebelum memberikan keputusan.
Tantangan AI di dunia Kesehatan
AI muncul sebagai alat yang dapat menganalisis data medis dalam jumlah besar, mengidentifikasi pola, dan menghasilkan wawasan yang dapat diterapkan. Pada prakteknya AI tetap memiliki kemungkinan terjadinya kesalahan maupun bias yang tidak bisa dijelaskan oleh AI itu sendiri, oleh karena itu informed consent sangat penting untukmemastikan bahwa pasien mendapatkan informasi yang memadai tentang bagaimana AI digunakan dalam diagnosis dan pengobatan pasien.
Pasien berhak mengetahui bagaimana teknologi AI bekerja dan bagaimana data mereka akan diproses. Dalam banyak kasus, algoritma AI digunakan untuk menganalisis data radiografi atau memberikan rekomendasi klinis berdasarkan model pembelajaran mesin yang kompleks. Pasien perlu memahami bahwa hasil yang diberikan oleh AIbukan merupakan keputusan final, namun sebagai alat bantu untuk mendukung keputusan klinis yang diambil oleh dokter.
Penggunaan kecerdasan buatan biasanya melibatkan pengumpulan dan pemrosesan data dalam jumlah besar sehingga informed consent diperlukan untuk menjelaskan kepada pasien bagaimana data mereka akan digunakan, disimpan, dan dilindungi. Pasien harus mengetahui bahwa data mereka mungkin digunakan tidak hanya untuk tujuan perawatan, tetapi juga untuk mengembangkan algoritma kecerdasan buatan lebih lanjut.
Salah satu tantangan terbesar bagi dokter adalah memastikan bahwa pasien memahami cara kerja teknologi yang sering kali kompleks. Algoritma AI tidak selalu transparan, bahkan bagi para profesional medis, sehingga sulit bagi pasien untuk memahami sepenuhnya bagaimana keputusan klinis diambil dengan dukungan AI. Dokter harus mampu menyederhanakan informasi tersebut dan mengkomunikasikan kepada pasien sehingga pasien dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan pemahaman yang jelas.
Peran AI untuk Efisiensi dan Akurasi Diagnosis dan Rencana Perawatan
Proses dalam menentukan diagnosa penyakit memiliki peranan yang sangat penting dalam penanganan medis. Agar dapat mengoptimalkan perawatan pasien maka diperlukan identifikasi yang akurat dan tepat waktu. Kecerdasan buatan saat ini dapat membantu menjawab keperluan yang dibutuhkan oleh tenaga medis dan juga pasien. Kecerdasan buatan muncul sebagai alat yang sangat berpengaruh yang dapat menganalisis data medis dalam jumlah besar, mengidentifikasi pola, dan menghasilkan wawasan yang dapat diterapkan. Kemampuan AI ini membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan mempermudah akses kesehatan bagi semua orang. Berbagai tantangan harus dihadapi meskipun AI dalam kesehatan menawarkan banyak keuntungan.
Teknologi AI memberikan bantuan yang sangat nyaman menguntungkan dalam hal perawatan pasien. Staf rumah sakit banyak terbantu dalam hal memproses lebih banyak data dan melayani pasien dengan lebih cepat pelayanan yang lebih efektif dan efisien. Saat ini teknologi AI dapat membantu dalam bidang kedokteran bedah. Pembedahan merupakan prosedur medis yang paling rumit dan memakan waktu. Teknologi AI dikembangkan untuk membuat robot yang dapat membantu proses lebih cepat. Robot memiliki komponen kunci seperti lengan mekanik, instrumen bedah, dan kamera. Dokter bedah dapat mengontrol lengan mekanik robot dan melakukan operasi melalui komputer. Kamera robot akan memberikan gambar tiga dimensi yang diperbesar dan memudahkan dokter untuk melihat bagian mikroskopis.
AI dapat membantu meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien dan
meningkatkan kualitas perawatan secara keseluruhan. Pemanfaatan AI dalam bidang kesehatan telah menghadirkan revolusi dalam perawatan medi mulai dari diagnosa yang lebih akurat hingga pengobatan yang lebih personal. Bagaimanapun juga, penelitian dan pengembangan perlu dilakukan dalam penerapan AI di bidang kesehatan untuk memastikan manfaat maksimal dengan risiko minimal.
ditulis oleh : Agnis Ulfah Nur Zakiyah, dokter gigi spesialis ortodonti yang sedang mengambil S2 Magister Administrasi Rumah Sakit di UMY
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.