Peran Fisioterapi dalam Pelayanan Kesehatan
Info Sehat | 2024-11-18 02:06:43Peran pelayanan dalam fisioterapi mengutamakan untuk memperbaiki serta mempertahankan gerak dan fungsi tubuh. Fisioterapis menangani beberapa kondisi fisik seperti pemulihan pasca operasi dan cedera. Bukan hanya fokus dalam kegiatan pemulihan (rehabilitatif), pelayanan fisioterapi juga berfokus dalam kegiatan pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), peningkatan kesehatan (promotif), dan pendukung psikosial. Penanganan seorang fisioterapis memiliki beberapa metode seperti terapi, latihan pergerakan, dan pendidikan yang mengajari cara hidup sehat juga mencegah cedera.
Fisioterapi ini merupakan komponen penting dari perawatan kesehatan untuk meningkatkan mobilitas pasien, mengurangi rasa sakit pasien, dan membantu pasien pulih dari rasa sakit hingga dapat beraktivitas kembali. Keterampilan komunikasi yang baik mendukung seorang fisioterapis dapat bekerja memberikan pelayanan kesehatan yang efektif kepada pasien. Dibutuhkannya komunikasi yang baik karena seorang fisioterapis melayani secara langsung kepada pasien. Saat melayani pasien dalam pelaksanaan pemulihan maupun pengobatan secara langsung, seorang fisioterapis juga memberikan dukungan dan motivasi untuk membantu pasien mengatasi dampak psikologis dari keterbatasan fisik atau penyakit yang sedang dialami pasien. Menjadi pendengar yang baik juga hal yang diperlukan oleh seorang fisioterapis.
Pelayanan fisioterapi yang komprehensif dan holistik untuk membantu pasien mendapatkan perawatan yang dapat mempercepat proses pemulihan. Dikarenakan seorang fisioterapis bekerja secara langsung menangani pasien, pelayanan fisioterapi harus memantau kondisi pasien secara komprehensif dan memastikan kondisi pasien membaik secara bertahap sehingga mendapatkan kesembuhan totalitas pasien.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.