Kendeng

Aji Saka Ternyata tak Sendirian Kalahkan Raksasa di Jawa

Aji Saka dalam legenda Jawa mengalahkan raja raksasa seorang diri. Namun, menurut versi India, ternyata tidak demikian. Sumber:buku joko lingling karya man

Dalam legenda Jawa, Aji Saka kalahkan raksasa raja Medang Kamulan seorang diri, hanya dengan ikat kepalanya. Tapi cerita versi India, ternyata Aji Saka ia tidak sendirian untuk bisa mengalahkan raksasa di Jawa.

Aji Saka berasal dari Saka (Shaka) di Gujarat, India Barat. Menurut Paul Michel Munoz, dalam ekspedisinya Aji Saka menemukan Pulau Jawa yang dikuasai oleh para raksasa.

Aji Saka kewalahan menghadapi raksasa di Jawa. Ia lalu pulang ke Gujarat untuk mencari bantuan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Dengan bantuan mereka, dia berhasil dalam membangun sebuah permukiman permanen di pulau itu,” tulis Paul Michel Munoz di buku Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia.

Dalam cerita-cerita India selalu ada sosok raksasa. Mahabarata dan Ramayana juga menghadirkan raksasa.

“Mereka memiliki tampang brahmana menjaga harta benda Dewa Kubera. Salah satu ciri utama mereka adalah memakan daging manusia,” jelas Paul Michel Munoz.

Paul Michel Munoz melanjutkan penjelasannya bahwa keberadaan mereka merupakan pengagnti raja-raja yang bangkrut. Di kalangan Hindu, lanjut Paul Michel Munos, “Seorang raja yang hanya membawa kesengsaraan dan kematian pada rakyatnya hanya terjadi karena kerasukan raksasa.”

Kata Paul Michel Munoz, kerasukan raksasa tak ada obatnya. Satu-satunya jalan yang bisa menghentikan kerasukan raksasa adalah kematian raja itu.

Dalam legenda Jawa, raja raksasa yang dikalahkah Aji Saka dengan ikat kepalanya adalah Dewata Cengkar, raja Medang Kamulan di Pegunungan Kendeng. Aji Saka menyamar menjadi anak-anak lalu meminta tanah selebar ikat kepalanya kepada Dewata Cengkar.

Dewata Cengkar dan Aji Saka lalu memegang ikat kepala Aji Saka. Ikat kepala terus melebar menutupi Pulau Jawa. Dewata Cengkar tiba di tepi pantai Laut Selatan, Aji Saka lalu mengibaskan ikat kepalanya, dan terjungkallah raja Medang Kamulan itu ke dalam laut.

Dalam legenda Jawa ini, Aji Saka lantas dipersepsi sebagai ratu adil. Sebagai mesias. Bahkan dalam legenda itu, Aji Saka diceritakan pernah berguru kepada Nabi Isa dan disebut sebagai orang dari Bani Israil.

Berita Terkait

Image

Beberapa Kiai Ini Dikenal Sebagai Penyebar Injil di Jawa

Image

20 Ribu Keluarga Asia Gantikan 20 Ribu Keluarga Romawi di Jawa, Habis Jugakah Mereka?

Image

20 Ribu Keluarga Asia Gantikan 20 Ribu Keluarga Romawi di Jawa, Habis Jugakah Mereka?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
  • Dari wangsa Galuh Jati (Perak Jati), lahirlah wangsa Sanjaya Jati dan wangsa Syailendra Jati. Wangsanya Aji Soka India itu wangsa Varman. Wangsanya Aji Saka Kawi itu wangsa Saka atau wangsa Jati. Dari pernikahan itu, muncul 4 soko guru wangsa Saka Jati, yaitu: wangsa Galuh Jati, wangsa Sanjaya Jati, wangsa Syailendra Jati, dan wangsa Varman Jati. Kata "Jati" dituli dsni untuk menegaskan ini aslinya, bukan palsunya (plastiknya) yang dibikin oleh aççura Sita Tajikistan.
    4 Bulan lalu
  • Yang dari India itu Aji Soka, bukan Aji Saka. Aji Soka itu artinya Aji (rajadiraja, king of kings) kekaisaran Ahsoka. Beda dengan Aji Saka yang artinya Rajadiraja kekaisaran global purba Dwarawati sekaligus Mataram Purba (Midhang Kanulan). Dewata Cengkar itu raja bumipura (organ executive-nya Jati Mataram Purba).
    4 Bulan lalu
    • Aji Soka (Aji Ahsoka) dan Aji Saka itu 2 orang yang berbeda. Manipulasi oleh penjajah Londo (Aççura Sita) yg bermarkas di Kraton Solo bikin seakan 2 orang itu satu orang, tapi sebetulnya mereka itu 2 orang yang beda etnik. Aji Saka Jati Kresna Manikmaya 1 Kendan menikah dg keturunan Aji Soka yg lari ke Jawa Dwipa 1 abad sebelumnya, sehingga Aji Saka dan Aji Soka menyatu. Dari keduanya lahirlah wangsa Galuh Jati (wangsa perak Jati) yg berciri rambut perak.
    • Aji Saka Jati itu ketua tertinggi etnik Kawi Banteng (Asia Tenggara - Pasifik). Etniknya Kawi Banteng. Aji Soka itu etniknya India, sub-etniknya India Timur (di antara India Barat dan Myanmar (Myanmar sdh termasuk tanah Kawi Banteng).