Bahaya Narkoba, Merusak Ahlak, Akal Dan Menghancurkan Masa Depan
Agama | 2024-11-16 11:58:44
Tertangkapnya tiga orang pengedar narkoba oleh Polresta Kota Bogor beberapa waktu lalu, menggambarkan bahwa masih ada masyarakat yang menggunakan barang haram tersebut, meski dilarang agama dan berdampak buruk bagi jiwa dan msyarakat. Dari keterangan yang berhasil didapat ketiga pengedar tersebut merupakan terindikasi jaringan antar daerah.
Permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan dan peredaran barang haram ini seolah tidak berhenti, meski pihak kepolisian telah melakukan penangkapan terhadap pengedar dan memberi sanksi berupa penjara terhadap pelaku. Sanksi yang diberlakukan tidak mampu menghentikan peredaran narkoba atau pengguna untuk tidak melakukannya lagi.
Begitu juga dengan pengguna sebagai konsumen narkoba, meski mengetahui bahwa barang barang tersebut haram dikonsumsi selain berbahaya bagi kesehatan, ada sanksi jika melakukan pelanggaran. Hal ini membuatnya berhenti untuk tidak memakai kembali. Banyak faktor penyebab mengapa pemakai atau penggun narkoba tidak mampu lepas dari jeratan barang haram tersebut. Salah satunya adalah depresi, tidak bahagia dengan beban hidup yang kian sulit saat ini.
Mencermati faktor tersebut secara akal bisa diterima, melihat bagaimana kehidupan saat ini dengan berbagai macam permasalahan pribadi terkait dengan ekonomi dan keluarga, ataupun permasalahan yang terjadi di masyarakat. Sempitnya lowongan kerja dan pemutusan hubungan kerja mengakibatkan seseorang depresi karena biaya hidup yang tinggi, merupakan permasalahan yang dihadapi sebagian besar masyarakat saat ini.
Semua kembali pada sistem pemerintahan yang mengatur jalannya kehidupan yang diberlakukan, dalam sistem kapitalisme sekuler saat ini segala aturan yang dikeluarkan tidak berpihak kepada rakyat kecil atau para kuli dan buruh, namun berpihak kepada mereka yang memiliki kekayaan menjadi pihak yang berkuasa untuk menentukan berbagai kebijakan. Yang kaya dialah yang berkuasa, si kaya semakin berkuasa si miskin semakin terjepit, inilah karakter dari sistem kapitalis.
Ditengah sulit dan tingginya berbagai kebutuhan pokok, keadaan masyarakat yang jauh dari agama yang tidak memiliki pegangan dan pedoman dalam mengatasi berbagai ketidaktenangan atas segala permasalahan hidup yang ada. Dengan pemakaian narkoba dianggap memberikan jalan keluar atas berbagai permasalahan yang melilit, sehingga halal haram tidak lagi menjadi ukuran dan tolak ukur dalam kehidupan. Sistem kapitalis sekuler hanya berorientasi pada materi, bahagia diukur dari banyaknya kekayaan yang dimiliki dengan menghalalkan berbagai cara,
Islam bukan saja sebagai agama yang mengatur hubungan dengan pencipta, berupa ibadah yang akan memberi ketenangan dalam setiap jiwa. Namun Islam juga sebagai pedoman dan solusi atas permasalahan yang dihadapi umat manusia di dunia. Islam menjadi tolak ukur perbuatan halal dan haram
Alquran sebagai petunjuk hidup bagi kaum muslim berisi, perintah dan larangan dari pemilik dan pencipta alam semesta, merupakan peraturan hidup yang akan mendatangkan kebahagiaan dan keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Alloh bukan saja diyakini sebagai pencipta namun juga sang pengatur, maka segala aturan yang tercantum didalam Alquran wajib diterapkan dalam kehidupan, sebagai bukti dan kosekuensi seorang muslim yang beriman.
Dalam syariat Islam, ada perintah yang dibebankan kepada setiap muslim dan ada larangan yang harus ditinggalkan. Sebagai konsekuensi seorang muslim wajib taat dan patuh tanpa ada berat hati dalam mengamalkannya, karena dibalik perintah dan larangan tersebut ada kemaslahatan bagi seluruh umat manusia. Termasuk haramnya narkoba, dalam Islam penghentiannya bukan saja memburu pengedar dan korban namun dilarang bagi siapapun untuk memproduksinya, yakni pengusahanya.
Dampak buruk narkoba terhadap individu dan masyarakat, membawa berbagai dampak negatif yang tak terhitung jumlahnya misalnya perusak Akal dan menghalangi Ibadah, yang akan menjauhkan pelakunya dari ibadah dan menghalanginya dari mengingat Allah. Narkoba juga menjadi salah satu pemicu kriminalitas dan kekerasan, menghancurkan keluarga serta menghancurkan masa depan generasi.
Tegaknya syariat Islam secara menyeluruh ditopang tiga pilar :
1. Yang pertama ketaqwaan individu, dengan ketaqwaan individu Ketaqwaan individu, yakni suatu kewajiban sebagai sang khalik kepada setiap hambaNya
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (QS at-Tahrim”. [66]: 6)
2. Yang kedua, kontrol dari masyarakat, yakni kepedulian masyarakat akan keberlangsungan hidup harus adanya saling mengingatkan, menyerukan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran agar menjadi umat terbaik dimata Allah.
3. Yang ketiga, adanya negara yang menerapkan syariat Islam secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan
Negara yang menerapkan Islam menjaga ketaqwaan individu dan takut melakukan kemaksiatan. Adanya masyarakat yang perduli akan mengawasi dan mengontrol keadaan ditengah dalam rangka mencegah kemunkaran mengajak pada kebaikan.
Penghentian peredaran barang haram hingga ke sumber atau akarnya ini hanya bisa terjadi saat Islam diterapkan secara kafah dalam bingkai khilafah, yang pernah mengalami puncak kejayaan selama 14 abad lamanya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.