Bahan Aktif Skincare Yang Bahaya Untuk Digunakan Secara Bersamaan
Edukasi | 2024-11-14 22:29:49Skincare (perawatan kulit) bukan hanya untuk berpenampilan agar terlihat lebih cantik. Namun, skincare juga digunakan untuk tetap menjaga kesehatan kulit kita. Di zaman Mesir kuno mereka telah menjaga kesehatan kulit mereka dengan bahan-bahan alami seperti minyak zaitun dan madu untuk merawat kulit, seiring berjalannya waktu, inovasi-inovasi yang dilakukan oleh peneliti ilmiah, skincare kini telah berkembang pesat, tidak hanya untuk menjaga kesehatan kulit. Namun, skincare juga dapat menyembuhkan jerawat, flek hitam, dan kerutan.
Inovasi produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan kecantikan semakin modern karena adanya perkembangan zaman. Oleh karena itu, banyak sekali penemuan-penemuan kandungan bahan baru yang telah ditemukan dan diuji lab untuk memastikan apakah bahan tersebut layak untuk dijadikan kandungan dalam suatu produk skincare terutama bahan aktif, karena tidak semua bahan aktif dapat digunakan secara bersamaan dan dampaknya akan lebih fatal jika suatu bahan aktif dicampurkan dengan kandungan dalam skincare tertentu.
Berikut adalah penjelasan beserta contoh-contoh kandungan yang tidak dapat digunakan secara bersamaan.
Kandungan bahan aktif yang tidak dapat digunakan secara bersamaan
- AHA (Alpha Hydroxy Acids) dan BHA (Beta Hydroxy Acids)
Mengapa demikian? Karena AHA dan BHA merupakan kandungan yang sama-sama digunakan dalam mengexfoliasi kulit. Manfaat AHA untuk kulit adalah membersihkan permukaan kulit agar terlihat lebih cerah, karena dapat mengangkat sel kulit mati, sedangkan BHA berguna untuk membersihkan minyak dan kotoran dalam pori-pori. Keduanya jika digunakan secara bersamaan dapat mengikis perlindungan kulit dan juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
- Vitamin C dan Retinol
Mengapa demikian? Vitamin C adalah antioksidan yang cocok untuk mencerahkan kulit, sementara itu Retinol digunakan untuk mempercepat pergantian sel kulit. Keduanya tidak dapat digunakan secara bersamaan karena Vitamin C dan Retinol memiliki tingak pH yang berbeda, Retinol bekerja secara optimal saat pH netral, sedangkan vitamin C membutuhkan pH rendah. Jika keduanya digunakan secara bersamaan, maka dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan tidak bekerja secara optimal.
- Benzoul Peroxide dan Retinol
Mengapa demikian? Benzoyl Peroxide merupakan bahan yang bekerja untuk mengatasi masalah jerawat serta membunuh bakteri yang dapat menimbulkan jerawat, sementara itu Retinol digunakan untuk mempercepat pergantian sel kulit. Benzoyl Peroxide dan Retinol jika digunakan secara bersamaan akan menyebabkan kulit menjadi kering hingga terkelupas dan juga dapat memperburuk perlindungan lapisan kulit hingga terjadi iritasi.
Oleh karena itu diperlukannya pemahaman yang lebih detail terhadap kandungan pada skincare dan lebih bijak dalam memilih produk terutama yang mengandung bahan-bahan aktif. Kita juga perlu mengenal jenis kulit kita terlebih dahulu apakah kulit kita tipenya kering, kombinasi, atau berminyak. Disarankan untuk berkonsultasi dengan para ahli kulit untuk mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan kulit kita.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.