3 Makanan dan Minuman yang Bisa Membantu Menghentikan Cegukan Bayi
Gaya Hidup | 2024-11-11 20:29:41Cegukan pada bayi adalah masalah yang cukup umum, dan hampir setiap orangtua pasti pernah mengalaminya.
Meskipun cegukan tidak berbahaya, melihat bayi tercekik dan terengah-engah bisa membuat orangtua merasa cemas.
Cegukan pada bayi terjadi ketika diafragma, otot yang terletak di bawah paru-paru dan memisahkan dada serta perut, mengalami kontraksi yang tidak terkontrol.
Bagi bayi, cegukan bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti makan terlalu cepat, terlalu banyak menelan udara saat menyusu, atau perut yang kekenyangan.
Untungnya, ada beberapa makanan dan minuman alami yang bisa membantu meredakan cegukan pada bayi.
Artikel ini akan membahas tiga makanan dan minuman yang bisa kamu coba untuk membantu menghentikan cegukan pada bayi.
Dengan memberikan makanan dan minuman yang tepat, cegukan pada bayi bisa lebih cepat mereda, dan si kecil bisa kembali merasa nyaman.
1. Air Putih Hangat
Salah satu cara yang paling sederhana dan alami untuk membantu mengatasi cegukan pada bayi adalah dengan memberinya air putih hangat.
Bayi yang masih sangat muda mungkin belum dapat mengonsumsi banyak jenis makanan atau minuman selain ASI atau susu formula.
Namun, memberikan sedikit air putih hangat dapat membantu meredakan cegukan.
Air putih hangat bisa membantu menenangkan sistem pencernaan bayi dan mengurangi ketegangan di sekitar diafragma yang menyebabkan cegukan.
Cobalah memberikan sedikit air hangat dengan sendok kecil atau menggunakan botol dot yang khusus untuk bayi.
Namun, pastikan suhu air tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Air yang terlalu panas bisa membahayakan bayi, sementara air yang terlalu dingin bisa membuat perut bayi kaget dan memperburuk cegukan.
Pemberian air putih hangat ini akan membantu bayi merasa lebih nyaman dan bisa mencegah cegukan berlanjut.
Tetapi, jika cegukan tetap berlanjut meskipun sudah diberikan air hangat, kamu bisa mencoba cara alami lainnya.
2. ASI atau Susu Formula dengan Perlahan
Jika bayi masih dalam usia menyusui, memberikan ASI atau susu formula dengan perlahan bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi cegukan.
Bayi yang menyusu dengan cepat atau terlalu banyak bisa menelan udara, yang pada gilirannya dapat menyebabkan cegukan.
Saat bayi menelan udara bersama susu, perutnya bisa menjadi penuh dengan gas, yang akan merangsang kontraksi diafragma dan memicu cegukan.
Untuk itu, cobalah memberi ASI atau susu formula pada bayi dengan perlahan.
Pastikan bayi menyusu dalam posisi yang nyaman, dan beri waktu agar bayi dapat menyesap susu dengan tenang tanpa terburu-buru.
Saat bayi menyusu dengan perlahan, ini akan mengurangi kemungkinan udara masuk ke dalam perut bayi. Selain itu, proses menyusui yang lebih santai akan mengurangi ketegangan pada diafragma dan membantu cegukan hilang lebih cepat.
Untuk bayi yang lebih besar atau sudah mulai mengonsumsi susu formula, pastikan untuk memberi susu dengan botol yang memiliki aliran susu yang tidak terlalu deras.
Jika bayi merasa kenyang, berhenti menyusui dan beri jeda sejenak sebelum melanjutkan agar tidak terjadi kelebihan asupan yang bisa memicu cegukan.
3. Makanan Padat yang Lembut (untuk Bayi yang Mulai Makan MPASI)
Bagi bayi yang sudah mulai mengonsumsi makanan padat atau MPASI, memberikan makanan yang lembut dan mudah dicerna bisa membantu mengatasi cegukan.
Makanan seperti puree buah atau sayuran yang lembut, seperti puree apel atau puree wortel, dapat membantu menenangkan perut bayi dan mengurangi cegukan.
Bayi yang baru mulai makan makanan padat sering kali memiliki sistem pencernaan yang masih berkembang, sehingga makanan yang keras atau sulit dicerna bisa menyebabkan perut kembung atau gas berlebih yang dapat memicu cegukan.
Makanan lembut yang mengandung banyak air, seperti puree buah, juga membantu menjaga tubuh bayi tetap terhidrasi dan mendukung pencernaan yang lancar.
Namun, penting untuk memperkenalkan makanan padat secara bertahap dan memantau bagaimana reaksi bayi terhadap makanan tersebut.
Jika bayi tampak kesulitan atau tidak nyaman setelah diberi MPASI, berhenti memberi makanan tersebut dan coba jenis makanan lainnya.
Sama halnya dengan susu atau air putih, pemberian makanan padat yang lembut dapat membantu bayi merasa lebih nyaman dan mengurangi cegukan secara alami.
Penutup
Cegukan pada bayi memang bisa mengganggu, tetapi sebagian besar waktu kondisi ini tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya.
Tiga makanan dan minuman yang telah dibahas di atas—air putih hangat, ASI atau susu formula yang diberikan perlahan, dan makanan padat yang lembut—merupakan pilihan alami yang bisa membantu meredakan cegukan pada bayi.
Namun, selain memberikan makanan atau minuman yang tepat, penting juga untuk memperhatikan cara bayi menyusu atau makan.
Posisi bayi yang tepat saat menyusu, serta memberi waktu agar bayi tidak terburu-buru, sangat penting untuk mengurangi risiko cegukan.
Jika cegukan berlangsung lama atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang lebih tepat.
Kesimpulan
Cegukan pada bayi memang sering kali membuat khawatir, tetapi dengan cara-cara alami seperti memberikan air putih hangat, ASI atau susu formula perlahan, serta makanan padat yang lembut, cegukan pada bayi bisa diatasi dengan efektif di rumah.
Memperhatikan cara menyusui dan makan bayi dengan bijak juga bisa membantu mengurangi kemungkinan cegukan terjadi.
Jika cegukan tetap berlanjut atau disertai keluhan lainnya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kesehatan bayi tetap terjaga.
Dengan perhatian yang tepat, cegukan pada bayi dapat diatasi dengan mudah, dan bayi pun bisa merasa nyaman kembali.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.