3 Cara Alami Mengatasi Cegukan pada Bayi di Rumah
Gaya Hidup | 2024-11-11 20:28:15Bagi orangtua baru, cegukan pada bayi mungkin bisa jadi hal yang agak membuat khawatir.
Meskipun cegukan pada bayi sebenarnya cukup umum dan jarang berbahaya, namun saat melihat si kecil terengah-engah, banyak orangtua yang merasa cemas.
Cegukan pada bayi biasanya terjadi ketika diafragma, otot yang memisahkan dada dan perut, mengalami kontraksi yang tiba-tiba dan tidak terkendali.
Kondisi ini seringkali membuat bayi terkejut dan terkadang merasa tidak nyaman.
Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara alami yang bisa kamu coba di rumah untuk membantu meredakan cegukan pada bayi.
Di artikel ini, kita akan membahas tiga cara sederhana namun efektif yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi cegukan pada bayi.
Dengan cara yang tepat, cegukan pada bayi bisa segera mereda dan si kecil pun bisa kembali merasa nyaman.
1. Memberikan ASI atau Susu Formula dengan Perlahan
Salah satu cara alami yang paling umum untuk mengatasi cegukan pada bayi adalah dengan memberikan ASI atau susu formula dengan perlahan.
Cegukan pada bayi sering kali disebabkan oleh udara yang masuk ke perut saat menyusui atau makan.
Ketika bayi minum terlalu cepat atau terlalu banyak dalam satu waktu, udara juga bisa ikut masuk ke dalam perut dan menyebabkan cegukan.
Untuk mengatasi hal ini, pastikan kamu memberi ASI atau susu formula pada bayi dengan perlahan.
Cobalah untuk memberi waktu si kecil untuk menyusu dengan jeda yang cukup agar udara yang masuk tidak terlalu banyak.
Selain itu, pastikan posisi bayi saat menyusu sudah benar.
Jika bayi menyusu dalam posisi yang tidak nyaman, seperti terlalu miring atau terlalu terbaring, ini bisa menyebabkan udara masuk ke perut lebih banyak dan meningkatkan risiko cegukan.
Cobalah untuk menjaga posisi bayi agar tubuhnya sedikit tegak selama proses menyusui.
Dengan cara ini, udara yang terperangkap di perut bisa lebih mudah keluar dan cegukan pun bisa mereda dengan cepat.
Jika bayi masih mengalami cegukan setelah selesai menyusu, kamu bisa mencoba cara lain yang lebih efektif untuk mengatasinya.
2. Menepuk Punggung Bayi Secara Lembut
Cara lain yang bisa kamu coba untuk mengatasi cegukan pada bayi adalah dengan menepuk punggung bayi secara lembut.
Teknik ini sangat sederhana dan sering kali efektif untuk membantu mengatasi cegukan.
Saat bayi cegukan, cobalah untuk menggendongnya dengan posisi tegak dan perlahan menepuk punggungnya dengan lembut.
Hal ini akan membantu melepaskan udara yang terperangkap di dalam perut bayi.
Pastikan kamu melakukannya dengan hati-hati, karena bayi memiliki tubuh yang sangat sensitif.
Jangan terlalu keras menepuk punggungnya, cukup dengan sentuhan lembut yang bisa membuat bayi merasa nyaman.
Selain itu, kamu bisa mencoba mengganti posisi bayi sedikit, misalnya dengan memindahkannya ke posisi tegak atau duduk agar gravitasi membantu udara di perut bayi untuk keluar dengan lebih mudah.
Bayi mungkin akan merasa lebih tenang setelah ditepuk punggungnya dengan lembut, dan cegukan pun akan hilang.
Beberapa bayi bahkan tertidur setelah diberi tepukan punggung yang lembut ini.
Namun, jika cegukan tetap berlanjut setelah beberapa menit, coba lakukan cara lain yang lebih efektif.
3. Mengganti Posisi Bayi
Jika cara pertama dan kedua belum berhasil, cobalah untuk mengganti posisi bayi.
Terkadang, cegukan bisa hilang dengan hanya mengubah posisi tubuh bayi.
Posisi yang tepat dapat membantu meredakan tekanan pada perut bayi dan membuat udara yang terperangkap lebih mudah keluar.
Kamu bisa mencoba menggendong bayi dengan posisi vertikal, atau memposisikannya dalam posisi duduk yang agak tegak, sehingga bayi merasa lebih nyaman.
Selain itu, mengganti posisi bayi bisa membantu meredakan ketegangan pada diafragma yang menyebabkan cegukan.
Cobalah untuk menepuk punggung bayi dengan lembut saat kamu mengganti posisinya.
Jika bayi lebih suka berbaring, pastikan tubuhnya sedikit terangkat dan tidak dalam posisi horizontal yang bisa membuat udara terperangkap di perut.
Kadang-kadang, perubahan posisi tubuh bayi bisa langsung membantu menenangkan cegukan.
Namun, jika bayi masih mengalami cegukan setelah mencoba cara-cara ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika cegukan berlangsung lebih lama atau terasa tidak nyaman.
Penutup
Cegukan pada bayi memang bisa menjadi hal yang sedikit mengkhawatirkan bagi orangtua, namun pada umumnya ini adalah kondisi yang tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Tiga cara alami yang telah dibahas di atas dapat membantu meredakan cegukan pada bayi secara efektif.
Memberikan ASI atau susu formula dengan perlahan, menepuk punggung bayi secara lembut, serta mengganti posisi bayi adalah tiga langkah mudah yang dapat dilakukan di rumah.
Selain itu, penting untuk selalu memastikan kenyamanan bayi selama menyusui dan memperhatikan posisi tubuhnya saat makan.
Jika cegukan pada bayi tidak hilang dalam waktu lama atau disertai dengan gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang lebih tepat.
Dengan ketelitian dan perhatian ekstra, cegukan pada bayi bisa segera mereda dan si kecil pun bisa kembali tersenyum bahagia.
Kesimpulan
Cegukan pada bayi meskipun tidak berbahaya, bisa membuat orangtua merasa cemas.
Namun, dengan cara-cara alami yang sederhana, seperti memberi ASI dengan perlahan, menepuk punggung bayi dengan lembut, dan mengganti posisi bayi, cegukan pada bayi dapat diatasi dengan mudah di rumah.
Jangan terlalu khawatir jika bayi mengalami cegukan sesekali, karena ini adalah hal yang normal.
Tetap tenang, dan coba berbagai cara untuk membantu si kecil merasa lebih nyaman.
Jika cegukan berlangsung lebih lama atau menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, segeralah bawa bayi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, cegukan pada bayi bisa diatasi dengan efektif.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.