Netanyahu Minta Penundaan Kesaksian Korupsi Imbas Konflik
Hukum | 2024-11-11 17:38:54Yerusalem, REPUBLIKA.CO.ID - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu meminta pengadilan untuk menunda kesaksiannya dalam kasus korupsi selama sekitar 80 hari, dengan alasan keterlibatannya dalam konflik di Gaza dan Lebanon saat ini.
Menurut penyiar publik Israel KAN, tim hukum Netanyahu mengajukan permohonan di Pengadilan Distrik Yerusalem untuk menunda kesaksiannya, mengklaim tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri di tengah perkembangan perang saat ini.
Netanyahu menghadapi tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, meski ia membantah semua tuduhan tersebut.
Netanyahu dijadwalkan memberi kesaksian pada 2 Desember mendatang. Sesi pertama persidangan kasus korupsi Netanyahu berlangsung pada 24 Mei 2020.
Sementara itu, Israel terus melancarkan operasi militer di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 43.600 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas Oktober 2023.
Konflik ini juga meluas ke Lebanon, dengan serangan Israel yang menargetkan berbagai wilayah di negara tersebut, memperparah konflik yang sudah berlangsung sejak perang Gaza dimulai. (Anadolu)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.