Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik
Pendidikan dan Literasi | 2024-11-08 12:35:50Pertumbuhan (growth) adalah proses peningkatan yang ada pada diri seseorang
yang bersifat kuantitatif, atau peningkatan dalam hal ukuran. Peningkatan karena
kesempurnaan dan bukan karena penambahan bagian yang baru. Pada studi
perkembangan motorik cenderung digunakan dalam kaitannya dengan
peningkatan ukuran fisik.
Perkembangan (development) adalah proses perubahan kapasitas fungsional
atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin
terorganisasi (bisa dikendalikan) dan terspesialisasi (sesuai kemauan fungsinya
masing-masing). Perkembangan merujuk pada perubahan sistematis dalam
keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu seiring waktu, yang
melibatkan aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Perkembangan biasanya
diukur melalui pencapaian tahapan perkembangan yang diharapkan pada setiap
usia.
Landasan Teori
Menurut Piaget, anak dilahirkan dengan beberapa skemata sensorimotor, yang
memberi kerangka bagi interaksi awal anak dengan lingkungannya. Pengalaman
awal si anak akan ditentukan oleh skemata sensorimotor ini. Setiap pengalaman
memiliki elemen khusus yang harus disesuaikan dengan cara berpikir anak.
Melalui interaksi dengan lingkungan, cara berpikir anak akan berubah,
memungkinkan anak untuk terus belajar dari pengalaman-pengalamannya.
Namun, menurut Piaget, proses ini berjalan lambat karena cara berpikir yang baru
selalu berkembang dari cara berpikir yang sudah ada sebelumnya. Dengan cara ini,
perkembangan intelektual yang dimulai dari reaksi otomatis anak terhadap
lingkungannya akan terus berlanjut hingga anak mampu membayangkan situasisituasi yang mungkin terjadi dan memikirkan akibatnya secara mental.
menurut Vygotsky, proses perkembangan mental anak, seperti ingatan,
perhatian, dan penalaran, tidak hanya didapatkan oleh anak itu sendiri, tetapi juga
melibatkan pengaruh dari lingkungan sosial dan budayanya. Sebagai misal,
terdapat satu budaya yang menekankan metode 'mencatat,' sedangkan budaya
lain mengedepankan metode “mengingat atau hafalan”. Perbedaan budaya ini
dapat memengaruhi cara anak dalam belajar.
Menurut Hurlock (1996), perkembangan motorik anak memiliki beberapa peran
penting. Pertama, dengan keterampilan motorik, anak bisa menghibur diri sendiri
dan merasa senang. Kedua, kemampuan motorik membantu anak beralih dari
kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama kehidupan menjadi lebih mandiri.
Ketiga, peningkatan keterampilan psikomotorik memudahkan anak beradaptasi di
lingkungan sekolah. Keempat, kemampuan ini juga memungkinkan anak bermain
dan bergaul dengan teman sebaya. Terakhir, perkembangan motorik yang baik
sangat penting untuk perkembangan kepribadian anak di masa mendatang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.