Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andi

Menjelajahi Pasar Ndeso Nyi Pandan Sari: Destinasi Kuliner Tradisional Terbaru di Surabaya

Kuliner | 2024-11-01 00:05:13
Foto Pasar Ndeso Nyi Pandan Sari saat malam hari, Pasar ini memiliki aneka kuliner jadul yang beragam. (Foto: Ali Azhar/Republika)

SURABAYA - Pasar Ndeso Nyi Pandan Sari hadir sebagai destinasi wisata kuliner baru di Surabaya yang mengusung konsep tradisional unik. Pasar yang di kelola oleh Bappedalitbang Kota Surabaya ini berlokasi di Jalan Jeruk Gang 4 RW 2, Kelurahan Jeruk, Lakarsantri, pasar ini menawarkan pengalaman berbelanja yang berbeda dengan sentuhan budaya Jawa yang kental.

"Sejarah Pasar Ndeso ini berawal dari tanah golongan atau tanah aset orang Jeruk yang dikelola oleh pemerintah. Sejak awal, lokasi ini memang direncanakan untuk dikembangkan menjadi area wisata," ungkap Anjar, PR Pasar Ndeso Nyi Pandan Sari Surabaya kepada wartawan, Kamis (31/10).

Menurut Anjar, pembangunan pasar ini dimulai pada awal tahun 2024 dan resmi dibuka untuk umum pada Juli 2024. "Nama Pasar Ndeso sendiri diambil dari punden yang ada di daerah Jeruk, yaitu Punden Nyi Pandan Sari. Ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus pelestarian nilai sejarah lokal," jelasnya.

Jam Operasional dan Tiket Masuk

Pasar Ndeso Nyi Pandan Sari beroperasi khusus di akhir pekan dengan jadwal yang berbeda untuk Sabtu dan Minggu. "Pada hari Sabtu, pasar buka mulai pukul 15.00 hingga 21.00 WIB. Sedangkan untuk hari Minggu, kami beroperasi lebih pagi, yaitu dari pukul 06.00 hingga 11.00 WIB," terang Anjar.

Yang menarik, pasar ini tidak memungut biaya masuk alias gratis untuk seluruh pengunjung. "Pengunjung cukup menukarkan uang mereka dengan koin kayu yang akan digunakan untuk bertransaksi di dalam pasar," tambahnya.

Sistem Pembayaran Unik

Pasar Ndeso Nyi Pandan Sari memiliki sistem pembayaran yang khas menggunakan koin kayu dengan tiga denominasi berbeda. "Kami menyediakan koin kayu berbentuk lingkaran senilai 2.000 rupiah, persegi senilai 10.000 rupiah, dan segitiga senilai 20.000 rupiah," jelas Anjar.

Nuansa Tradisional yang Kental

Untuk memperkuat nuansa tradisional, para pedagang, khususnya ibu-ibu penjual, diwajibkan mengenakan pakaian kebaya. Hal ini menciptakan suasana nostalgia dan memberikan pengalaman berbelanja yang otentik bagi pengunjung.

Sajian Kuliner Legendaris

"Kami menyajikan berbagai makanan jadul khas Surabaya dan Jawa Timur dengan harga yang terjangkau. Ini adalah upaya kami untuk melestarikan kuliner tradisional sekaligus memberikan akses mudah bagi masyarakat untuk menikmatinya," ujar Anjar.

Para pengunjung dapat menemukan berbagai hidangan legendaris yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain. Dengan konsep harga yang terjangkau, Pasar Ndeso ini menjadi destinasi yang cocok untuk semua kalangan.

"Pasar Ndeso Nyi Pandan Sari ini merupakan hidden gem terbaru di Kota Pahlawan. Kami berharap tempat ini bisa menjadi ruang nostalgia sekaligus edukasi bagi generasi muda tentang kekayaan kuliner tradisional kita," tutup Anjar.

Bagi yang ingin mengunjungi Pasar Ndeso Nyi Pandan Sari, dapat langsung menuju ke Jalan Jeruk Gang 4 RW 2, Jeruk, Lakarsantri, Surabaya. Dengan konsep unik dan harga terjangkau, pasar ini menjadi destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi saat akhir pekan di Surabaya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image