Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad

Arinal-Sutono dan Komitmen Membangun Pendidikan Karakter Generasi Emas 2045

Politik | 2024-10-31 11:26:43
Foto: https://foto.wartaekonomi.co.id/

Dalam upaya membangun generasi muda yang berakhlak baik dan berkarakter kuat, calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Sutono, telah merancang program unggulan yang mendapat banyak dukungan, yaitu pemberian gaji bagi para guru ngaji di seluruh Lampung. Program ini dinilai sebagai langkah nyata yang tidak hanya relevan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan agama, tetapi juga sebagai landasan kokoh bagi pembangunan karakter bangsa, khususnya dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.

Pendidikan karakter adalah salah satu fondasi penting yang perlu dibangun sejak usia dini. Dalam lingkungan masyarakat, guru ngaji memiliki peran signifikan sebagai pendidik akhlak dan nilai-nilai moral bagi anak-anak dan remaja. Melalui pengajaran Al-Qur'an dan ilmu agama, mereka membantu membentuk kepribadian anak-anak dengan nilai-nilai positif, yang akan terus terpatri dalam diri generasi muda. Namun, dedikasi para guru ngaji ini sering kali tidak sejalan dengan apresiasi yang layak, baik dari segi pengakuan maupun kesejahteraan finansial.

Langkah Arinal-Sutono untuk memberikan gaji kepada guru ngaji muncul sebagai solusi nyata untuk memperkuat pendidikan karakter masyarakat Lampung, dan secara langsung menjadikan mereka mitra dalam membangun generasi muda yang tangguh secara moral dan spiritual. Dengan mendukung kesejahteraan guru ngaji, pasangan ini tidak hanya ingin mengapresiasi peran mereka, tetapi juga memastikan bahwa profesi ini dapat dijalani dengan lebih tenang dan penuh semangat.

Melalui kebijakan ini, Arinal-Sutono juga ingin menegaskan bahwa pendidikan karakter bukanlah hal yang dapat diabaikan, melainkan bagian esensial dari pembangunan Lampung di masa depan. Mempertimbangkan posisi strategis Lampung sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera, program ini diharapkan menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berbudi pekerti tinggi, sehingga mampu mengisi peran penting dalam visi Indonesia Emas 2045.

Pemberian gaji guru ngaji juga dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari pemerintah untuk mendorong keberlanjutan pendidikan karakter dalam masyarakat. Program ini bukan sekadar janji politik, melainkan langkah nyata yang dirancang untuk memiliki dampak berkelanjutan. Dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, Arinal-Sutono memastikan bahwa kebijakan ini dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat luas dan bukan hanya sekadar janji kampanye.

Selain menyejahterakan para pengajar agama, langkah ini juga diharapkan menjadi pemicu kesadaran bagi berbagai pihak untuk ikut andil dalam mendukung pengembangan pendidikan karakter di Lampung. Kolaborasi dari berbagai sektor, termasuk masyarakat dan lembaga pendidikan, diharapkan mampu memperkuat pelaksanaan program ini agar berdampak positif dan tahan lama. Sebab, untuk mencapai tujuan pembangunan jangka panjang, sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangatlah dibutuhkan.

Dengan rencana konkret ini, Arinal dan Sutono mengedepankan keberpihakan pada pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada hasil akademis, tetapi lebih kepada pembentukan karakter yang baik bagi generasi penerus bangsa. Mereka berharap agar Lampung dapat berkontribusi nyata dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, dengan generasi muda yang berintegritas, beretika, dan memiliki ketahanan moral yang kuat.

Upaya Arinal-Sutono untuk memberikan gaji bagi guru ngaji merupakan bukti nyata bahwa pembangunan karakter generasi muda adalah prioritas penting dalam pembangunan Lampung ke depan. Program ini bukan hanya investasi dalam kesejahteraan guru ngaji, tetapi juga investasi dalam masa depan Lampung dan Indonesia yang beradab dan berakhlak mulia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image