Review Buku 'Kita Semua Pernah Cemas' Karya Eggorat
Sastra | 2024-10-30 01:18:41Eggorat, penulis muda asal Deli Serdang, Sumatera Utara, belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan anak muda berkat karya-karyanya yang terasa dekat dengan kehidupan mereka. Dengan gaya bahasa yang jujur dan penuh perasaan, buku terbarunya, Kita Semua Pernah Cemas, berhasil mencuri perhatian banyak pembaca. Buku ini, yang menjadi salah satu bacaan favorit kaum muda, mengangkat tema kegalauan, kecemasan, serta kegagalan yang umum dialami oleh generasi milenial dan Gen Z. Melalui cerita-cerita yang penuh makna, Eggorat mengajak pembaca untuk lebih berani menerima diri mereka, menghadapi kegelisahan, dan menemukan ketenangan di tengah kehidupan yang kerap terasa berat.
Sejak pertama kali dirilis, buku Kita Semua Pernah Cemas telah memikat ribuan hati. Tercatat, mulai dari Januari 2022, sebanyak 1.500 eksemplar telah disiapkan untuk dijual di toko-toko buku di seluruh Indonesia, serta platform daring seperti TikTok Shop dan Shopee. Dengan harga Rp139.000, buku ini menjadi pilihan populer di kalangan anak muda yang mencari karya sastra penuh makna dan relevan. Tidak hanya berhasil secara penjualan, tetapi buku ini juga membangun komunitas pembaca yang saling mendukung dalam proses pemulihan mental mereka.
Di balik kesuksesan buku ini, ada cerita menarik tentang proses penciptaannya. Pada awalnya, Eggorat menulis untuk sekadar menenangkan diri. Mengalami kegelisahan tanpa ada tempat berbagi, ia mencurahkan isi hatinya dalam tulisan-tulisan sederhana, tanpa pernah berniat menerbitkannya. Namun, pada tahun 2019, ketika Eggorat mengumpulkan karya-karya lamanya, seorang editor melihat potensi besar dalam tulisan-tulisannya. Editor tersebut merasa bahwa kisah-kisah yang ditulis Eggorat layak dibagikan ke khalayak luas karena dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.
Perjalanan dari kumpulan tulisan hingga menjadi buku bukanlah hal yang mudah bagi Eggorat. Ia menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan selama proses pengerjaannya. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah bagaimana menyelaraskan pemikirannya dengan editor. Setiap halaman, setiap kata, dan setiap pesan yang ingin disampaikan dalam buku ini harus dikemas sedemikian rupa agar dapat benar-benar menyentuh hati pembaca. Setelah melalui proses panjang, akhirnya Kita Semua Pernah Cemas berhasil diterbitkan oleh Guepedia pada April 2022.
Selain karya yang kuat, kejujuran Eggorat dalam bercerita menjadikan buku ini memiliki kedalaman emosional yang dirasakan pembacanya. Melalui buku ini, Eggorat berharap dapat menemani mereka yang merasa sendiri atau kesulitan menghadapi kehidupan. Baginya, Kita Semua Pernah Cemas bukan hanya sekadar buku, tetapi juga sebuah teman yang bisa menjadi sandaran dan penyemangat untuk mereka yang tengah mengalami masa-masa sulit.
Apakah kamu sudah membaca Kita Semua Pernah Cemas? Jika belum, buku ini layak untuk ditambahkan ke daftar bacaan kamu. Dengan kata-kata yang penuh kejujuran, buku ini mengajarkan bahwa kecemasan adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari, namun dapat dihadapi dengan hati yang tabah. Buku ini, bersama lagu “Kecemasan” milik Eggorat, menjadi karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberi ketenangan bagi hati yang gelisah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.