Perspektif Mukjizat di Era Modern
Agama | 2024-10-29 14:37:09MUKJIZAT ATAU KEBETULAN?Mukjizat terdiri dari 2 jenis yaitu Mukjizat Hissiyah dan Mukjizat ‘Aqliyah.Mukjizat Hissiyah dapat diartikan sebagai mukjizat inderawi sedangkan Mukjizat ‘Aqliyah daoat dikatakan sebagai Mukjizat maknawi.Mukjizat (keajaiban) di era saat ini termasuk Mukjizat Inderawi karena dapat dirasakan dengan panca Indera terutama mata.Mukjizat di era modern saat ini diartikan sebagai sebuah “keajaiban”,Mukjizat (keajaiban) memang tidak terjadi begitu saja (kebetulan).Mukjizat yang secara nalar tidak mungkin terjadi,namun bisa saja terjadi atas kehendak Allah SWT .Namun,karena di era modern saat ini sudah tidak ada Nabi atau rasul maka Alloh memberikan mukjizat (keajaiban) tersebut kepada orang-orang tertentu (yang memiliki keistimewaan).Saat ini banyak orang melaporkan pengalaman pribadi yang dianggap sebagai mukjizat (keajaiban),seperti kesembuhan mendadak dari penyakit serius setelah doa atau meditasi.Dalam banyak kasus,dokter tidak dapat menjelaskan kesembuhan tersebut secara medis.Kisah-kisah ini sering kali dipublikasikan dalam buku-buku spiritual atau dijadikan bahan penelitian dan dokumentasi bahwa keajaiban mukjizat saat ini masih ada.Seperti kisah “Hans terkena kanker limfoma stadium 3,5 dan nyaris meninggal namun ia sembuh atas mukjizat dari Allah” di ambil dari Merdeka.com.Hans didiagnosa menderita penyakit langka yaitu kanker limfoma,Hans nyaris meninggal saat menjalani perawatan Layaknya penyitas kanker lain, Hans rajin melakukan kemoterapi.Di kemo pertama,Hans nyaris meregang nyawa lantaran tubuhnya menolak obat yang diberikan.Beruntung berkat mukjizat Allah,Hans bisa bertahan melalui masa kritisnya.Ia kemudian melanjutkan pengobatan sampai 6 kali.Setelah menjalani kemo ke 6 mukjizat dari Allah datang untuk Hans ia dinyatakan sembuh total,yang dimana seharusnya ia harus menjalani kemo 8 kali “Mujkizat Tuhan itu nyata, dari yang harusnya kemo 8x jadi 6x saja dan tidak ada satupun aset keluarga yang terjual” tuturnya.Ternyata kesembuhannya juga karena ia sangat semangat untuk sembuh,juga Ikhlas,dan yakin bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan pada hambanya,melampaui batas kemampuannya.Atas kesembuhan penyakit yang dideritanya,menjadikan Hans tidak menyia-nyiakan kesempatan hidupnya.Dari kisah ini dapat kita lihat bahwa mukjizat dan keajaiban tidak datang begitu saja,akan tetapi ada penyebabnya.Kisah mukjizat (keajaiban) lain yakni “turunnya hujan setelah sholat istisqa`”,diambil dari id.quora.com.Di sebuah kota dilanda musim kemarau berkepanjangan,hujan tidak pernah turun selama 5 minggu lebih sehingga banyak tanaman yang mati.Lalu sebagian warga mengadakan sholat istisqa' pada siang hari meminta agar Allah menurunkan hujan.Tanpa disadari,saat sore hari hujan turun dengan derasnya,hujan terus berlanjut sampai keesokan harinya.Ini tidak terjadi satu kali dan bukan sebuah kebetulan.Setiap kali warga di kota mengadakan sholat istisqa selalu saja hujan turun setelah itu.dari sini dapat kita simpulkan bahwa tentu saja Allah memberikan mukjizat (keajaiban) turunnya hujan tersebut karena usaha warga masyarakat yang sudah payah berusaha dan berdoa bukan hanya dalam sekali tempo.Seperti halnya kisah seorang yang di rasa tidak mungkin mampu untuk melakukan ibadah haji,tapi dia mendapatkan keajaiban dari Allah SWT untuk berkesempatan berkunjung ke baitullah.Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja ia sangat kesulitan,apalagi menabung untuk menunaikan ibadah haji yang biayanya terhitung tidak murah.Ia bisa berangkat haji karena mendapatkan bantuan dari seorang hamba Allah.Setelah ditelusuri,ternyata ia sering bershodaqoh,meskipun dengan segala kondisi dan keterbatasannya.Dari kisah ini dapat kita lihat bahwa mukjizat itu bukan sebuah kebetulan akan tetapi terjadi atas kehendak Allah kepada orang-orang Istimewa atau orang-orang pilihan.Kisah kemukjizatan lain dapat dilihat dari film “Hafalan Sholat Delisa” dimana dalam film tersebut dikisahkan seorang gadis kecil yang lolos dari tsunami yang terjadi di Aceh 18 tahun lalu.Saat ia menduduki bangku sekolah dasar,ia mendapat tugas ujian praktek hafalan sholat.Saat tiba giliran Delisa menyetorkan hafalannya,tiba tiba bumi pun bergetar dengan hebat dan semua tampak gonjang ganjing.Air laut mulai naik ke daratan dengan dahsyatnya,yang mengakibatkan Delisa terseret ombak dari tsunami tersebut.Bukan hanya Delisa,seluruh anggota keluarga dan masyarakat di kampungnya pun tak mampu menghindari bencana tersebut.Seluruh anggota keluarga Delisa meninggal dunia.Namun atas izin Allah,Delisa tersangkut di bebatuan selama 6 hari yang mengakibatkan tangan dan kakinya patah tulang.Sampai pada akhirnya ada prajurit atau relawan yang menolongnya,sehingga dia selamat dari bencana tsunami yang dahsyat itu.Berkat ke-istiqomahannya dalam menghafal do`a-do`a sholat,Allah pun memberikan mukjizat pada Delisa untuk tetap hidup walau dengan keterbatasannya.Dari kisah kisah diatas membuktikan bahwa ada perbedaan perspektif mukjizat menurut masyarakat di era modern saat ini.Segala bentuk keajaiban yang terjadi di muka bumi dianggap sebagai sebuah mukjizat ,meskipun tidak diberikan kepada seorang Nabi atau Rosul. Mukjizat yang terjadi di era modern saat ini bukan semata-mata sebuah kebetulan,akan tetapi mukjizat diberikan kepada orang orang pilihan Allah yang dianggap istimewa karena kedekatan (keimanannya) kepada-Nya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.