Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurhayatul Maydhilla

Peran Ibu Tak Menghalangi Semangat Kewirausahaan

Agama | 2024-10-24 11:35:56

Setiap manusia pasti menghadapi beragam tantangan, emosi, dan kebutuhan dalam hidupnya, tak terkecuali seorang ibu dari tiga anak, NA . Dilahirkan pada 10 Desember 1992 di Garut, NA dibesarkan dengan nilai-nilai keluarga yang kuat, yang mengajarkannya tentang pentingnya tanggung jawab, kerja keras, serta keuletan dalam menghadapi kehidupan. Seiring bertambahnya usia, tantangan demi tantangan pun mulai hadir dalam kehidupannya. Salah satu yang paling berat adalah ketika ia membantu suaminya, di tengah lonjakan harga kebutuhan hidup yang semakin tak terbendung.

Sebagai ibu muda yang harus membagi waktunya antara merawat anak-anak dan berusaha meringankan beban suaminya, NA tak pernah menyerah. Ketika dikaruniai dua anak, ia memutuskan untuk terjun ke dunia usaha kecil-kecilan dengan berjualan gorengan di STIBA Ar-Raayah, sebuah perguruan tinggi Islam tempat suaminya mengajar. Dalam menjalankan usahanya, NA tidak sendiri; ia dibantu oleh mertuanya yang setia menemani, serta suaminya yang mendukung penuh. Dengan kerja keras mereka, usaha gorengan ini berhasil mendatangkan penghasilan sebesar Rp 3.000.000 per bulan, jumlah yang sangat berarti bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Ketika anak ketiganya lahir, kondisi pun berubah. NA harus memutuskan untuk berhenti berjualan gorengan. Bukan karena ia kehilangan semangat atau enggan bekerja, tetapi karena situasinya yang berubah drastis. Mertuanya, yang selama ini menjadi tangan kanan dalam mengurus anak-anak, tidak lagi bisa membantu, sehingga beban untuk merawat anak-anak sepenuhnya jatuh ke pundaknya begiu pula sang suami. Selain itu, jadwal mengajar NA sebagai guru di SD IT Ar-Raayah semakin padat, begitu juga dengan suaminya yang juga mengajar di STIBA Ar-Raayah. Kondisi ini membuat NA tak lagi mampu melanjutkan bisnis gorengannya.

Di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga dan seorang guru, suaminya memperkenalkan peluang usaha baru yang lebih fleksibel, yakni berjualan buku sebagai reseller. Meski awalnya ragu, NA melihat ini sebagai jalan untuk tetap produktif sambil bisa merawat ketiga buah hatinya dengan lebih leluasa. Bersama sang suami, ia mulai terjun ke dunia penjualan buku secara online, dengan menjadi bagian dari jaringan reseller penerbit Gema Insani, yang dikenal menerbitkan buku-buku Islami yang relevan dengan perkembangan zaman.

Usaha ini memberikan tantangan tersendiri bagi NA. Berbeda dengan berjualan gorengan, berjualan buku membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda, terutama karena dilakukan secara daring. Namun, tekad NA tidak mudah goyah. Ia belajar memanfaatkan media sosial (WA) untuk mempromosikan buku-buku Islami yang ia jual. Meski di awal jalan terasa berat, lambat laun ia mulai mendapatkan pelanggan tetap, terutama dari kalangan orang tua murid di sekolah tempatnya mengajar. Mereka tertarik dengan koleksi buku yang ditawarkan, karena selain bermuatan Islami, buku-buku tersebut juga memiliki nilai edukasi yang tinggi, cocok untuk bacaan keluarga.

Selama dua tahun menjalani bisnis ini, NA telah merasakan banyak pengalaman, baik manis maupun pahit. Usaha ini tidak selalu mendatangkan keuntungan yang besar seperti saat ia berjualan gorengan. Namun, bagi NA, ada nilai lebih yang ia dapatkan, yakni fleksibilitas untuk tetap berpenghasilan sambil tetap bisa fokus merawat ketiga buah hatinya di rumah. Kesuksesan tidak selalu diukur dari jumlah uang yang dihasilkan, tetapi dari kemampuan seseorang menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dengan aktivitas lainnya. Dan di sinilah NA menemukan kebahagiaannya, karena ia bisa membantu suaminya sekaligus tetap menjalankan peran utamanya sebagai ibu.

NA menyadari bahwa keberhasilannya hingga saat ini tidak lepas dari karunia dan pertolongan Allah Ta'ala. Setiap tantangan yang dihadapinya, baik itu dalam menjalankan bisnis, mengurus keluarga, atau menjalankan profesi sebagai guru, selalu ia lalui dengan doa dan kesabaran. Baginya, semua yang ia capai adalah berkat kebesaran Allah yang selalu membimbing langkah-langkahnya.

Dengan penuh keyakinan, NA berharap bahwa di masa depan, ia dapat terus menjalankan usahanya, tidak hanya untuk membantu perekonomian keluarga, tetapi juga untuk terus memberi manfaat bagi orang lain melalui buku-buku Islami yang ia jual. Ia percaya bahwa dengan niat yang ikhlas dan usaha yang sungguh-sungguh, Allah akan selalu membukakan jalan bagi setiap hambanya yang berusaha keras, seperti dirinya yang terus berjuang demi keluarga dan masa depan anak-anaknya.

oleh : Nurhayatul Maydhilla

Mahasiswi semester 5 STIBA AR-RAAYAH prodi komunikasi penyiran islam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image