Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jessica Dwi Putri Amalia

Pembayaran Tunai Tidak Dibutuhkan Lagi?

Teknologi | 2024-10-20 15:48:22
Sumber: Pinterest

Di era serba digital saat ini, segala hal bisa dilakukan hanya melalui telepon genggam. Mulai dari membeli pakaian, makanan, bahan pokok, bahkan alat elektronik dapat dibeli melalui aplikasi di smartphone. Ketika kita bepergian dan hanya membawa handphone, kita tidak perlu bingung jika akan membeli sesuatu karena tidak membawa dompet atau uang tunai. Sebab, dibeberapa kedai atau toko sudah disediakan pembayaran digital melalui QRIS.

QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard adalah alat transaksi pembayaran digital dengan QR Code. Hanya dengan memindai atau scan QR Code yang disediakan, kita dengan mudah membayar melalui handphone. Bahkan saat ini beberapa kedai atau toko ada yang hanya menerima pembayaran digital dan tidak menerima uang tunai dengan alasan harus uang pas, bahkan ada juga yang beralasan tidak memiliki kembalian. Maka dari itu, disini saya akan menjabarkan apa dampak positif dan dampak negatif dari adanya pembayaran digital di era saat ini.

Dampak positif pembayaran digital antara lain:

Pembayaran Menjadi Praktis dan Cepat

Pembayaran digital dengan QRIS sangat mudah, yaitu pertama-tama tentukan akan membayar melalui mobile banking atau aplikasi pembayaran seperti GoPay, OVO, dan lain sebagainya. Cari tombol QRIS untuk scan QR Code yang disediakan. Masukkan nominal yang harus dibayar, selesai. Transaksi pembayaran secara otomatis akan langsung masuk dikasir. Sangat praktis dan cepat sehingga tidak membutuhkan waktu mengambil uang didompet untuk membayar dan menunggu kembalian jika uang tidak pas.

Terdapat Riwayat Pembayaran

Pembayaran digital dengan aplikasi apapun akan memunculkan transaksi pemasukan dan pengeluaran yang kita lakukan. Sehingga akan memudahkan saat kita akan menghitung uang bulanan, transaksi apa saja yang masuk dan keluar, adanya bukti transaksi yang dapat meminimalisir kecurangan dan penggelapan dana, serta dapat membantu kita melihat stabilitas keuangan sehari-hari.

Minim Kesalahan Jumlah Pemasukan Bagi Penjual

Bagi kedai atau toko yang hanya mengediakan pembayaran dengan QRIS sangat terbantu. Karena menurut saya akan minim sekali terjadi kesalahan jumlah pemasukan. Selain itu, kedai atau toko yang hanya menyediakan QRIS akan dimudahkan dengan adanya bukti transaksi pembayaran. Dengan menyediakan pembayaran QRIS, penjual akan terhindar dari risiko peredaran uang palsu. Pembayaran yang menyediakan hanya dengan QRIS di kedai atau toko juga dapat meminimalisir perampokan yang sering terjadi di kasir- kasir.

Dampak negatif pembayaran digital antara lain:

Menjadi Konsumtif

Kemudahan pembayaran digital akan menjadikan kita konsumtif, mengapa demikian? Kita akan terbiasa untuk membeli secara online segala sesuatu yang biasanya kita harus keluar rumah untuk membeli, sekarang bisa kita beli hanya dengan pencet-pencet di handphone. Pembayaran juga disediakan secara digital dengan mobile banking, OVO, GoPay, ShopeePay, dan lain sebagainya, bahkan pembayaran bisa Cash on Delivery saat pesanan tiba di rumah. Hal tersebut akan menjadikan kita konsumtif jika kita tidak dapat mengontrol keinginan untuk membeli sesuatu yang bukan prioritas.

Rentan Penipuan dan Pencurian Identitas

Ada kejadian dimana QRIS yang disediakan di kedai atau toko disalahgunakan oleh karyawan. QR Code yang harusnya milik kedai malah diganti QR Code milik karyawan. Sehingga pembayaran masuk di rekening karyawan. Kasus lain juga ada, seperti QR Code tersebut dapat mengambil data pembeli setelah di-scan. Jadi kita karus crosscheck dan lebih berhati-hati lagi saat melakukan pembayaran dengan QRIS. Kita tidak pernah tahu kapan kejahatan dan musibah akan menimpa sehingga harus selalu waspada.

Menyulitkan Orang Tua yang Terbiasa dengan Pembayaran Cash

Mungkin bagi saya sendiri yang merupakan Gen Z sudah terbiasa dengan pembayaran digital seperti QRIS. Namun akan menyulitkan orang tua yang masih belum memahami bagaimana cara pembayaran digital contohnya pembayaran dengan QRIS dan lebih memilih membayar dengan uang tunai. Apalagi beberapa kedai atau toko sudah tidak menerima pembayaran dengan uang tunai. Lalu, bagaimana jika orang tersebut ingin membeli namun hanya disediakan QRIS?

Dapat saya simpulkan bahwa uang tunai masih dibutuhkan karena merupakan pembayaran yang resmi di Indonesia. Semestinya disediakan pula pembayaran dengan uang tunai, bukan malah meniadakan pembayaran cash dan hanya menyediakan pembayaran digital. Semestinya kedai maupun toko menyiapkan uang receh untuk kembalian, dan tidak memberi alasan harus uang pas serta tidak memiliki uang kembalian. Mereka harus prepare sehingga tidak menyulitkan pembeli.

Tidak semua orang paham dengan pembayaran digital. Oleh karena itu, agar pembeli merasa nyaman dan tidak kesulitan, sebagai penjual harus menyiapkan berbagai opsi pembayaran yang beragam termasuk uang tunai maupun digital. Jika kedai atau toko hanya menyediakan pembayaran digital, mereka harus memberikan edukasi bagaimana cara menggunakan pembayaran dengan sistem digital, seperti tutorial atau panduan. Dengan demikian, pembeli akan merasa nyaman saat melakukan transaksi sehingga akan meningkatkan kepuasaan dan loyalitas pelanggan.

Referensi: https://en.m.wikipedia.org/wiki/QRIS

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image