Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image rahmi surainah

Sekadar Kunjungan Mampukah Atasi Problem Masyarakat?

Guru Menulis | 2024-10-16 18:12:47

Presiden tiba perdana di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pada Kamis,(26/9/24), dalam rangka kunjungan kerja. Presiden langsung bergerak menuju Pasar Sanggam Adji Dilayas di Tanjung Redeb, sebagai destinasi pertama dalam kunjungan kerjanya.

Di pasar tersebut, Jokowi melakukan peninjauan terhadap aktivitas perdagangan lokal, mengecek harga kebutuhan pokok, serta berdialog langsung dengan para pedagang dan pengunjung pasar. Usai meninjau pasar, Presiden melanjutkan kunjungannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai.

Di rumah sakit tersebut, rencananya, Jokowi akan memeriksa langsung fasilitas kesehatan yang tersedia, meninjau pelayanan, serta berinteraksi dengan tenaga medis dan pasien. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Berau. Berkunjung Tak Selesaikan Problem Sebelum ke Berau, Presiden menyelesaikan serangkaian agenda di Kabupaten Paser.

Motif kunjungan kerja presiden ke Berau pasca ke IKN karena Kabupaten Berau merupakan bagian penyangga IKN sehingga diminta masyarakat harus jeli melihat peluang untuk meningkatkan ekonomi daerah. Misalnya berkontribusi disuplai logistik IKN.

Kedatangan Presiden ke pasar dianggap sebagai perhatian besar pemerintah terhadap sektor ekonomi rakyat kecil. Padahal tidak cukup sekedar kunjungan bisa menyelesaikan problem di pasar, misalnya tingginya harga jual di sana. Tetapi harus memberikan kebijakan dan solusi praktis bagaimana jual beli berjalan lancar.

Sama halnya Rumah Sakit, diketahui sebelumnya RSUD Abdul Rivai mendapatkan raport merah dari Google Maps atau GMaps. Pelayanan yang buruk terutama pasien BPJS, fasilitas yang terbatas, antrian panjang dsb mewarnai keluhan warga ketika berobat di sana.

Seharusnya hal ini disorot penguasa agar ada perbaikan ke depannya. Sayangnya semua itu tidak terlaksana dalam sistem kepemimpinan saat ini. Kunjungan penguasa hanya sekedar pencitraan, mendengarkan keluhan tanpa penyelesaian, serta hiburan selama masa jabatan. Kunjungan tidak berati apa-apa jika problem masyarakat tak terselesaikan.

Seharusnya penguasa berkaca bagaimana penguasa di masa kekhalifahan yang berkunjung membawa kebaikan dan selesaikan problem. Teladan Khalifah dalam Kunjungan Jantung perekonomian dalam sebuah masyarakat adalah pasar. Pasar menjadi pusat dari transaksi jual beli yang merupakan denyut nadi ekonomi. Oleh karena itu di masa Umar Bin Khattab untuk pasar tidak luput dari perhatian.

Kunjungan Umar tidak sekedar pencitraan, tetapi di sana menetapkan aturan tentang siapa yang boleh berdagang di pasar. Aturan ini guna mencegah para pembisnis terjebak dalam perbuatan melanggar syariat Islam. Kepada para pedagang Umar Bin Khattab pun berpesan tidak boleh berjualan di pasar-pasar umat Islam orang yang tidak mengetahui halal dan haram.Sehingga iapun terjatuh pada riba dan menjerumuskan kaum muslimin pada riba.

Selain itu, mengontrol pedagang agar tidak berlaku curang, mengurangi timbangan, bersumpah atau berbohong dsb. Teladan Khalifah Umar tidak hanya di pasar, sewaktu malam beliau pun pernah melakukan patroli untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan warganya. Terlihat bagaimana sosok Umar sebagai khalifah melaksanakan amanah karena takut kepada Allah semata. Beliau tidak hanya berkunjung, tetapi juga memberikan solusi konkret yang dihadapi rakyatnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image