Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Isa Muafa

Persahabatan yang tak Lekang oleh Waktu dan Jarak

Curhat | 2024-10-16 12:28:30
Sumber : Dokumen Pribadi

Persahabatan adalah salah satu hal berharga yang sering kali kita sadari pentingnya ketika jarak mulai memisahkan. Saat masih di bangku SMA, mungkin kita terbiasa menghabiskan banyak waktu bersama teman-teman. Setiap hari terasa ringan dan penuh canda tawa, baik di dalam kelas maupun di luar, di mana kami tidak hanya belajar bersama tetapi juga tumbuh bersama. Momen-momen indah itu sering kali dipenuhi dengan cerita, senda gurau, hingga perjuangan bersama dalam organisasi sekolah. Namun, seiring waktu, hidup membawa kita pada persimpangan jalan yang berbeda.


Sekarang, ketika kehidupan perkuliahan telah dimulai, semuanya terasa berubah. Banyak dari teman-teman dekat yang dulu hampir setiap hari ditemui kini sudah berpencar, menempuh jalan masing-masing untuk mengejar impian di berbagai tempat. Ada yang kuliah di kota berbeda, bahkan mungkin di luar negeri. Kesibukan dengan jadwal kuliah yang padat dan tuntutan tanggung jawab lainnya sering kali membuat pertemuan menjadi sangat jarang, bahkan sekadar untuk bertukar kabar pun terasa sulit. Sering kali, ada rasa rindu yang mendalam akan kebersamaan dulu—masa di mana segalanya terasa lebih sederhana.

"Persahabatan sejati tak diukur dari seberapa sering kita bertemu, tapi dari seberapa dalam pengertian dan dukungan yang tetap ada, meski terpisah oleh waktu dan jarak." Sumber : Dokumen pribadi

Namun, inilah hakikat dari sebuah persahabatan sejati: waktu dan jarak mungkin dapat memisahkan, tetapi ikatan yang telah terjalin tidak akan mudah hilang. Persahabatan sejati tidak diukur dari seberapa sering kita bertemu atau berkomunikasi, melainkan dari seberapa dalam pengertian dan kepercayaan yang telah terbentuk. Meskipun sekarang sudah jarang bisa bertemu atau tertawa bersama seperti dulu, teman-teman yang sejati akan selalu ada di hati. Ada perasaan bahwa ketika akhirnya kita kembali bertemu, meskipun sudah lama tak berjumpa, semuanya akan tetap terasa hangat dan nyaman—seolah-olah tidak ada yang berubah.

Selain itu, kehidupan kuliah yang sekarang dijalani juga merupakan bagian penting dari proses pendewasaan. Ini adalah saatnya untuk meraih impian masing-masing, berjuang di jalur yang mungkin berbeda, tetapi dengan semangat yang sama. Meski jarak memisahkan, kita harus menyadari bahwa setiap teman sedang mengejar sesuatu yang mereka yakini akan membawa mereka ke masa depan yang lebih baik. Itulah yang membuat persahabatan kita semakin kuat—kesadaran bahwa meskipun kita tidak selalu bersama secara fisik, kita saling mendukung dari kejauhan.

Pada akhirnya, meski kehidupan sekarang membuat kita jarang bertemu, persahabatan yang dibangun di masa SMA akan tetap menjadi kenangan indah dan pondasi yang kuat. Saat kita sibuk dengan kehidupan baru masing-masing, tetaplah percaya bahwa ikatan tersebut akan selalu ada. Dan kelak, ketika ada kesempatan untuk bertemu kembali, cerita-cerita baru yang dibawa dari perjalanan hidup masing-masing akan memperkaya kebersamaan kita, membuat persahabatan itu semakin berharga.

Jadi, meski rindu itu ada, mari tetap menjaga persahabatan ini, meski dari kejauhan. Sebab, persahabatan sejati tak pernah lekang oleh waktu dan jarak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image