Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmadi Rahmat Sultannullah

Pendidikan dan Pemertahanan Budaya: Tantangan di Era Modern

Edukasi | 2024-10-11 14:24:52
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmooc.ugm.ac.id%2Ftantangan-pendidikan-di-era-modern-memperjuangkan-inovasi-dan-kualitas%2F&psig=AOvVaw1oqLx35KIva9-dzwBT7JtJ&ust=1728717773882000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBQQjRxqFwoTCNiRptjlhYkDFQAAAAAdAAAAABAE

Di tengah laju pesat globalisasi dan kemajuan teknologi, pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter dan identitas individu. Namun, di balik kemajuan tersebut, kita dihadapkan pada tantangan besar terkait pemertahanan budaya. Budaya sebagai identitas kolektif masyarakat sering kali tersingkir oleh arus modernitas yang serba cepat dan instan. Lalu, bagaimana pendidikan bisa berperan dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal di era modern ini?

Pergeseran Nilai dalam Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan saat ini seringkali lebih menitikberatkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja global. Kurikulum lebih banyak diisi dengan mata pelajaran yang berorientasi pada pengembangan kemampuan akademis dan teknis. Dalam konteks ini, pelajaran tentang budaya dan sejarah lokal seringkali dipandang sebelah mata atau tidak lagi menjadi prioritas. Hal ini menyebabkan generasi muda semakin menjauh dari akar budaya mereka.

Sebagai contoh, banyak generasi muda yang lebih mengenal budaya populer dari negara lain dibandingkan dengan warisan budaya mereka sendiri. Lagu-lagu, film, dan mode dari Barat lebih mendominasi keseharian mereka. Jika dibiarkan, ini akan memperlemah identitas nasional dan membuat budaya lokal semakin terpinggirkan.

Peran Pendidikan dalam Pemertahanan Budaya

Pendidikan bisa menjadi kunci utama dalam menjaga dan menghidupkan kembali budaya lokal. Pengajaran tentang sejarah, bahasa daerah, adat istiadat, dan seni tradisional harus diintegrasikan ke dalam kurikulum sejak dini. Bukan hanya sekadar pelajaran tambahan, tetapi sebagai bagian integral dari pembentukan karakter dan identitas siswa.

Lebih jauh lagi, pendidikan berbasis budaya tidak hanya melibatkan pengajaran di kelas, tetapi juga pengalaman langsung di lapangan. Misalnya, kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan kesenian tradisional atau kunjungan ke situs-situs budaya bisa menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal.

Tantangan Pemertahanan Budaya di Era Digital

Meskipun teknologi bisa menjadi alat yang efektif dalam menyebarkan informasi, ada risiko budaya lokal menjadi terdistorsi atau kehilangan makna aslinya. Konten budaya yang diunggah ke internet sering kali disederhanakan demi daya tarik komersial, sehingga kehilangan konteks dan kedalaman.

Namun, di sisi lain, teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk mendokumentasikan, mengarsipkan, dan menyebarluaskan kekayaan budaya. Banyak komunitas dan individu yang kini menggunakan platform digital untuk memperkenalkan budaya lokal kepada audiens yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Di sinilah peran pendidikan digital menjadi penting untuk membekali siswa dengan kemampuan mengelola teknologi secara bijak dalam menjaga warisan budaya.

Menjaga Keseimbangan Antara Kemajuan dan Tradisi

Tantangan terbesar dalam pemertahanan budaya di era modern adalah menjaga keseimbangan antara kemajuan dan tradisi. Tidak dapat dipungkiri, kita membutuhkan kemajuan teknologi dan pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman. Namun, dalam proses tersebut, budaya tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang statis dan usang. Sebaliknya, budaya harus dianggap sebagai sesuatu yang dinamis dan terus berkembang seiring perubahan zaman, tanpa kehilangan inti dan nilai-nilai dasarnya.

Sebagai bangsa yang kaya akan warisan budaya, kita perlu menanamkan kesadaran bahwa modernitas dan tradisi bukanlah dua hal yang bertentangan. Pendidikan yang menyatukan keduanya adalah kunci untuk membangun masyarakat yang maju sekaligus mempertahankan identitas budayanya.

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan mempromosikan budaya di era modern ini. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa budaya lokal tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di tengah tantangan globalisasi dan teknologi. Pemertahanan budaya melalui pendidikan bukan hanya tugas para pendidik, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image