Di Atas Kapal Nuh
Sastra | 2022-02-15 21:07:57Kapal Nuh
*****
Hujan dan badai menerjang, berhari-bermalam-malam.
Nuh menaiki gelombang di celah itu dia memanggil anaknya: Mari naik, anakku, tiada penolong hari ini kecuali Dia.
Tidak, aku akan mencapai gunung di sebelah sana, aku akan selamat.
Anaknya dicabik ombak besar. hilang. Nuh sedih. FirmanNya: anakmu bukan anak yang salih. Nuh paham. Tiga anaknya yang lain tetap beriman di Kapal Nuh.
Dari kapal Nuh itu masa lalu kita terekam Kitapun berpuak puak, suku-suku, membawa segala benih, juga benih sulbi.
sebagian tumbuh, sebagian tenggelam dimakan gelombang.
*****
note: pernah tayang di blog/portal lain
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.