Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Achmad Humaidy

Audisi Gideon Badminton Academy Kembali Digelar

Olahraga | Tuesday, 08 Feb 2022, 14:02 WIB
Audisi IndiHome Gideon Badminton Academy 2022 (sumber: pexels)

Tahun 2022 menjadi tahun paling aktif setelah lewatnya gelombang kedua COVID-19. Mulai dari tren bersepeda yang ramai diikuti publik, hingga ramai tren badminton dikalangan warga Indonesia. Olahraga satu ini memang sebagai olahraga yang mudah, murah, meriah, serta digandrungi mayoritas warga Indonesia.

Pasca-gelombang kedua pandemi ini, kita dituntut memiliki daya juang tinggi. Keterpurukan selama dua tahun harus diisi dengan positif, keyakinan itu timbul bahwa kita mampu beradaptasi dengan keadaan. Hal ini menjadi amunisi kita untuk menatap masa depan yang lebih baik.

Badminton mengajarkan banyak filosofi bermental positif kala masa-masa sulit membayangi. Lihat saja, bagaimana kelincahan kaki dan ketangkasan tangan para pemainnya menjadi faktor penentu melakoni olahraga badminton. Bila sudah menguasai kedua hal itu, seorang atlet badminton dianggap mampu menguasai lapangan.

Faktor konsistensi latihan juga dianggap sebagai penentu kemenangan seorang atlet Badminton dalam setiap pertandingan. Apapun format turnamennya, maka mental juara akan terpatri dalam benaknya.

Mental juara bisa ditempa melalui program pemberian beasiswa IndiHome Gideon Badminton Academy (IGBA) yang digelar untuk kedua kalinya. Gideon dan IndiHome memberi fasilitas beasiswa kepada generasi muda maksimal usia 16 tahun untuk mendapat pelatihan selama 1 tahun di Gideon Badminton Academy, Jawa Barat.

Tahun lalu, hampir 500 peserta yang mendaftar tahap awal dan tersaring hingga 10 peraih beasiswa yang telah resmi menjadi anggota Gideon Badminton Academy. Peserta terpilih masih didominasi tunggal putra. Mereka akan menjadi calon-calon generasi selanjutnya yang akan mempopulerkan bulu tangkis sebagai olahraga kebanggaan bangsa sama seperti IndiHome yang telah menjadi pionir layanan internetnya Indonesia.

Awal bulan Februari tahun 2022 pun digelar audisi bertajuk IndiHome Gideon Badminton Academy. Mengulang keberhasilan program ini tahun lalu, seleksi digelar secara hibrid karena kondisi masih pandemi covid-19. Apalagi lonjakan kasus juga terjadi dan Indonesia sudah berada pada gelombang ketiga yang harus diwaspadai.

Maka, seleksi pertama IndiHome Gideon Badminton Academy (IGBA 2) diawali tahap registrasi daring dengan mengisi data diri pada microsite yang telah disediakan melalui www.indihome.co.id/igba/registrasi. Setiap peserta audisi wajib mengirimkan video dengan durasi maksimal 5 menit melalui channel YouTube masing-masing. Konten video harus memuat motivasi ikut serta audisi dan penampilan peserta saat bermain bulu tangkis dengan teknik masing-masing.

Rencananya dari situ akan disaring 50 semifinalis yang mengikuti seleksi fisik di Hall IndiHome Gideon Badminton Academy yang terletak di Bogor. Semua semifinalis akan mendapat dana akomodasi untuk ikut serta audisi kedua itu. Pelaksanaan audisi secara luring juga berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 di daerah Bogor agar dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Beranjak dari seleksi kedua, juri akan memilih 12 finalis yang akan meraih beasiswa IndiHome Gideon Badminton Academy selama 1 tahun ke depan. Salah satu dewan juri yang langsung turun ke lapangan untuk seleksi ketat yaitu sosok idola Badminton yang selalu menginspirasi siapa saja, Marcus Fernaldi Gideon. Adapun bentuk beasiswa yang akan diraih, diantaranya:

- Peserta akan mendapat pelatihan Badminton sehari 2x yang terbagi menjadi 2 sesi (pukul 09.00-12.00 WIB dan pukul 15.00-17.00 WIB).

- Peserta mendapat fasilitas penginapan/asrama selama 1 tahun di Gideon Badminton Academy.

- Peserta akan mendapat makan 3x1 hari.

- Peserta mendapat seragam dengan branding IndiHome dan shuttle cock.

- Untuk keperluan sekolah akan diberi bantuan dari IndiHome senilai Rp 1.000.000 sebanyak 1 kali selama 1 tahun.

- Bagi 12 Pemenang IGBA yang terpilih akan diberi uang saku sebesar Rp 500.000 setiap bulan selama 1 tahun.

- IndiHome akan memberi iuran BPJS sebesar Rp 150.000/bulan selama 1 tahun dan tes swab sebanyak 1 kali.

- Jadwal dan sesi latihan dapat disesuaikan IndiHome Gideon Badminton Academy dengan memperhatikan situasi dan kebutuhan.

Terpantau dari halaman microsite registrasi, jumlah pendaftar saat ini sudah mencapai 247 peserta. Antusias peserta tak hanya datang dari Jakarta dan Pulau Jawa saja, tetapi juga Kepulauan Sumatera hingga Gorontalo. Diperkirakan peserta akan makin melonjak sampai tanggal 14 Februari 2022 nanti. Ini bakal jadi momentum kelahiran bibit-bibit baru sekaligus penerus atlet-atlet nasional di masa depan.

Semoga audisi IGBA 2 mampu meningkatkan kemampuan generasi muda untuk giat berusaha dalam menggapai mimpi besar. Dengan begitu, generasi muda akan makin banyak meluangkan waktu untuk belajar, berlatih, dan berjuang. Mental juara akan lebih kuat terbentuk karena ujian akan lebih berat ke depan. Berjuanglah untuk menjadi lebih baik bagi dirimu sendiri. Bukan sekedar membuktikan kepada orang lain jika kamu telah sampai pada titik ini.

Mental juara itu dibentuk tidak dengan perjuanganmu sendiri. Ada banyak orang yang mendukung dan mendoakanmu di belakang. Bahkan tanpa sadar, mereka meluangkan banyak waktu sekedar menanyakan kabarmu, membuat makanan kesukaanmu, sampai menghampirimu untuk memberi semangat. Mereka itu support system yang selalu ada untukmu. Sekalipun tidak terlihat, mereka jadi bagian hidup yang siap menopangmu saat kamu ada pada titik terlemahmu sekalipun.

Ayo! Segera daftarkan anak, adik, sepupu, atau keponakanmu yang maksimal berusia 16 tahun. Bersiaplah untuk menyambut generasi baru Badminton Indonesia. Fokus pada tujuanmu, nikmati prosesnya di IndiHome Gideon Badminton Academy 2022.

Beasiswa Olahraga dari IndiHome (dok. IndiHome)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image