Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Filka Khairu Pratama

Melindungi Keluarga Dari Bahaya Kanker, Dalam Rangka Peringatan Hari Kanker Sedunia 2022

Eduaksi | Saturday, 05 Feb 2022, 00:26 WIB
Tema Peringatan Hari Kanker Sedunia 2022 : Close the care gap (Kampanye Anti Kesenjangan Terhadap Perawatan Penderita Kanker).

Kanker merupakan penyakit yang ditakuti banyak orang. Hal ini dikarenakan angka kematian yang besar tiap tahunnya, disebabkan oleh penyakit ini. Mengutip dari Republika.co.id, Kepala Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Aru Sudoyo mengatakan, jumlah penderita penyakit kanker di Indonesia terus meningkat. Hal ini disampaikan pada konferensi pers Rumusan Rakornas 2019 YKI di Jakarta, Jumat (27/7).

Aru mengungkapkan, peningkatan jumlah penderita kanker juga disebabkan lantaran gaya hidup yang semakin tidak sehat. Dalam 20 tahun terakhir, ada transisi atau perubahan gaya hidup yang jelas sekali terlihat di dalam masyarakat.

Perubahan gaya hidup yang di maksud adalah gaya hidup tidak sehat, seperti: merokok, begadang, kurang berolah raga, dan terlalu banyak makan seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Lebih lanjut, perubahan gaya hidup yang menjadi semakin tidak sehat itu meningkatkan jumlah penyakit tidak menular di Indonesia.

Rumusan Rakornas 2019 YKI menginformasikan, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebanyak 1.362 per 1 juta penduduk. Kasus kanker tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru sebesar 194 per 1 juta penduduk dengan kematian 109 per 1 juta penduduk. Selanjutnya, kanker hati sebesar 124 per 1 juta penduduk dengan rata-rata kematian 76 per 1 juta penduduk.

Sedangkan, angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi yaitu kanker payudara sebesar 421 per 1 juta penduduk dengan rata-rata kematian 170 per 1 juta penduduk. Angka tertinggi kedua dari jenis kanker yang banyak diderita perempuan adalah kanker leher rahim, sebesar 234 per 1 juta penduduk dengan rata-rata kematian 139 per 1 juta penduduk.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC). Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) juga menyebutkan dalam paparannya pada acara Health Talk tahun 2021 dengan materi Lindungi Diri dan Keluarga dari Kanker Serviks, studi tentang Gambaran di Indonesia proporsi kasus kanker di RS. Kanker Dharmais Tahun 2018, kanker serviks berada di juara 2 sebesar 10,69 persen dari kasus kanker setelah kanker payudara.

Kepala BKKBN berpesan, insiden kanker serviks sebenarnya dapat ditekan, dengan melakukan upaya pencegahan primer seperti meningkatkan atau intensifikasi kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor risiko terkena kanker, melakukan immunisasi dengan vaksin HPV dan diikuti dengan deteksi dini kanker serviks tersebut melalui pemeriksaan pap smear atau IVA (inspeksi visual dengan menggunakan asam asetat).

Jadi, bagian dari pemicu kanker serviks selain kurangnya menjaga kebersihan, faktornya penunjang lainnya seperti perilaku seks bebas, merokok juga menjadi bagian penting karena selalu kita ingat kan di samping mahal juga bagian dari risiko terjadinya kanker mulut rahim atau kanker serviks. BKKBN tidak henti-hentinya berkampanye untuk Three Zeros yaitu hindari perilaku seksual menyimpang pranikah, hindari menikah diusia sangat muda, usahakan diatas 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki, kemudian juga hindari narkotika, karena hampir 100 persen perempuan yang terpapar narkoba menderita kanker serviks.

BKKBN selalu menjadi sahabat keluarga dan sahabat remaja, oleh karena itu pendekatan para remaja tentang kesehatan reproduksi remaja melalui teman sebaya perlu terus digaungkan, karena remaja kalo diberitahu oleh orangtua sulit untuk mendengarkan, tapi apabila diberitahu oleh teman sebaya mereka mendengarkan.

Khusus peringatan Hari Kanker Sedunia 2022 ini, tema yang diusung adalah "Close the Care Gap", yang artinya upaya untuk menutup semua kesenjangan perawatan terhadap penderita kanker yang mungkin masih terjadi. Tema ini bukan sekedar tagline saja, namun juga jadi nilai utama peringatan di tahun 2022 ini.

Ini mengapa, tema tersebut diangkat guna menyadarkan masyarakat bahwa ada resiko kesenjangan perawatan yang dialami saudara penderita kanker. Diharapkan dengan diangkatnya tema Close the Care Gap ini, di masa yang akan datang kesenjangan perawatan yang diterima juga bisa terus ditekan. Tujuannya agar semua orang yang menderita kanker bisa mendapatkan perawatan sama, sehingga memperbesar kesempatan untuk sembuh dan menekan korban jiwa yang mungkin terjadi.

Penulis : Filka Khairu Pratama, S.Sos -Analis Bina Ketahanan Remaja di Perw. BKKBN Sumatera Barat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image